PART 20 | KENYATAAN PAHIT

21 5 5
                                    

REAL LOVE•

•KENYATAAN PAHIT•

"Umh..." Dongyun terbangun dan kaget dirinya memeluk Junho yang ternyata sedang telanjang dengan tubuh penuh luka. Ia merasakan pipinya terdapat beberapa noda darah dari baunya.

"Junho..." gumam dongyun kasihan melihat Junho. Wajah Junho pucat sekali dan tubuhnya penuh luka-luka. Malam kemarin memang sangat-sangat mengerikan untuknya. Ia hendak berjalan ke luar namun saat dirinya melewati kaca, ia shok.

Ia kembali ke kaca dan menatap dirinya. Ia melihat matanya berubah dengan warna yang persis seperti Junho dan yunseong juga keluarga Junho yang lainnya.

Ia dengan ragu melihat giginya berharap apa yang ada dalam pikirannya itu tidaklah benar. Namun sepertinya harapannya tidak terkabul. Dongyun terduduk lemas di depan cermin sebadan yang ada di kamar Junho.

"A aku, aku sekarang bukan manusia lagi," kata dongyun shok. Air matanya mulai menetes. Orangtuanya saja sudah sangat enggan dirinya dengan Junho karena mengetahui dirinya dihamili oleh junho. Dan orangtuanya terutama ibunya itu leluhurnya secara langsung punya kenangan buruk dengan ras manusia serigala. Ia merasa mengkhianati keluarganya sendiri karena telah menjadi bagian dari sesuatu yang tidak disukai oleh keluarganya terutama ibunya.

Junho yang memang sedang tertidur, merasa terganggu dengan suara Isak tangis seseorang. Ia mulai membuka matanya dan melihat bahwa pasangannya menangis tersedu.

"Dongyun? Kenapa?" tanya junho khawatir. Junho perlahan berjalan dan memeluk belahan jiwanya tersebut.

"Kenapa?" tanya junho.

"Kamu beraninya masih tanya kenapa?" tanya dongyun. Junho kaget akan kata-kata yang diucapkan dongyun namun seketika ia menyadari sesuatu.

"Maafkan aku dongyun," kata Junho dan dongyun hanya menangis di bahu suaminya tersebut. Mereka kemarin sudah mengikat jiwa mereka dan mereka sekarang menjadi satu. Memang mereka belum benar-benar menikah namun kemarin malam mereka telah mengikat jiwa mereka untuk selamanya dan bagaimanapun juga dongyun dan Junho akan menikah.

Junho memangku dongyun menepuk-nepuk lembut punggung dongyun. Ia merasa kasihan dengan dongyun namun ia harus melakukannya karena agar anak di dalam dongyun selamat begitupun juga dengan dongyun.

Dongyun menangis cukup lama hingga saat dirinya merasa lelah. Ia akhirnya berhenti. Ia memandang junho yang merupakan pendamping hidupnya sekarang.

"Maafkan aku," kata Junho. Dongyun tak menjawab dan memilih memeluk Junho lagi.

...

"Bagaimana kalau ibu dan ayahku tahu soal ini?" tanya dongyun bingung. Ia sekarang sedang perjalanan kembali pulang bersama dengan suaminya.

"Ya mau bagaimana lagi. Kita harus bilang ini semua ke orangtuamu," kata Junho berat hati. Dongyun hanya diam tanpa menjawab sembari melihat pemandangan di luar kereta.

"Apa kamu menyesal bersamaku?" tanya Junho. Ia takut kalau dongyun akan meninggalkannya.

"Tidak, tidak ada yang perlu disesali," kata dongyun sembari tersenyum kecil.

"Kita melakukannya tapi ini yang terjadi. Sesuai dengan aturannya, orang yang berhubungan seks tanpa apapun tentu saja akan hamil. Itu pasti kecuali kalau salah satu dari kita mandul,"

"Anggap saja ini takdir kita," kata dongyun dan Junho mengangguk mengiyakan.

Mereka akhirnya saling diam dan dongyun tertidur lagi di bahu Junho. Pikirannya lelah memikirkan apa yang akan orangtuanya lakukan padanya. Padahal ia hanya tinggal menunggu kelulusan tapi malah berbuat ulah.

...

"Mungkin aku akan di usir," kata dongyun sembari tersenyum lalu dongyun masuk ke dalam rumah keluarganya sendirian tanpa Junho.

"Dongyun, sudah pulang?" tanya ibu menghampiri. Dongyun tersenyum menampakkan taringnya yang tajam dan lebih panjang sedikit ketimbang manusia biasa.

Sang ibu melotot kaget. Ia melihat mata anaknya di bawah lampu ruangan dan ia langsung melempar gelas yang ia bawa.

"Sudah ibu duga akan terjadi hal ini," kata ibu dengan tatapan mata yang penuh kekecewaan dan kesedihan. Dongyun menatap ibunya nanar.

Di saat yang bersamaan ternyata adiknya sedang ada di rumah. Begitupun dengan ayahnya.

"Dongyun!!!" sang ibu tak kuasa menahan kesedihannya. Ia menangis tersedu sembari terduduk di lantai. Ayah menghampiri istrinya dan memeluk istrinya. Saat ayah melihat dongyun yang tidak berani mendekat, ia akhirnya tahu alasan istrinya seperti ini.

"Hyung...." Jaehyeon kaget sekali dengan sosok dongyun yang baru.

"Pergi kamu dari rumah ini dongyun. Kamu tahu aturannya, dan kamu melanggarnya maka kamu tahu akan terjadi seperti ini," kata ibu dan dongyun tak kuasa menahan air matanya lagi. Ia tak menyangka aturan aneh di garis keturunan ibunya tersebut benar-benar sungguhan.

Bagi orang dari garis keturunan ibu dongyun. Mereka memiliki aturan yang sama dengan para leluhur yang mengalami kejadian pembantaian oleh manusia serigala. Dimana garis keturunan mereka harus pergi dari rumah jika mereka menjadi bagian dari manusia serigala. Dan di saat bersamaan maka anggota keluarga tersebut tidak bisa menggunakan marga keluarganya dan atau garis keturunannya terputus sepenuhnya dan ia dianggap orang baru yang asing dan tidak memiliki siapapun, ibu, ayah juga saudara baik kandung ataupun sepupu.

"Pergi kamu. Kamu memilih ini maka kamu harus mengambilnya. Jangan pernah menampakkan wujudmu lagi di dekat rumah ini," kata ibu. Dongyun hanya bisa mengangguk menyanggupi meskipun ia tentu saja tidak terima. Dalam keturunan ibunya maka ia dinyatakan sudah tidak memiliki ibu, ayah dan saudara lagi. Meskipun keluarga intinya masih hidup dan sehat.

Dongyun akhirnya segera mengemasi barang-barangnya. Ia tak ingin membuat semua anggota keluarganya semakin membencinya jika ia terlalu lama di sini.

...

"Ibu, ayah dan jaehyeon. Aku pergi ya," kata dongyun melambaikan tangannya. Ia menahan kesedihannya agar bisa segera pergi dari rumahnya sendiri.

Saat dongyun keluar, Junho yang melihat dongyun menangis sembari membawa tas langsung menghampirinya dan memeluknya. Junho merasa sangat bersalah bahwa dongyun dikeluarkan dari rumah orangtuanya sendiri karena dirinya.

"Aku sangat menyesal dongyun-ah, sungguh," kata Junho merasa sangat terpukul melihat dongyun bersedih.

"Jangan menyesal, sudah kubilang. Apa kamu akan meninggalkanku?!" kata dongyun dan junho menggeleng ribut. Dongyun menghentikan isakannya.

"Maka dari itu, bertanggung jawablah dengan ini semua. Aku juga harus melakukannya, maka dari itu. Ayo kita mulai hidup kita yang baru," kata dongyun sembari tersenyum. Junho kembali memeluk erat dongyun.

Ia harus segera menikah agar bisa menumpang marga keluarga junho. Ia yakin ayahnya juga akan mencabut marga yang ada di namanya. Ia sekarang tidak memiliki siapapun selain Junho kalau melihat garis keturunan dari ibunya. Namun jika dari ayahnya maka itu hanyalah keputusan ayahnya apakah masih mau mengakuinya atau tidak.

Mereka akhirnya pulang ke apartemen junho. Tempat tersebut akan menjadi rumah baru bagi mereka dan anak yang ada di dalam dongyun. Dongyun berharap hatinya bisa benar-benar ikhlas akan semuanya. Di mulut terasa ringan mengatakan banyak hal untuk tidak menyesal namun ini sebenarnya penyesalan terbesarnya seumur hidupnya.

•REAL LOVE•





REAL LOVE | JUNHO X DONGYUN (CHASOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang