🥀| 02.20

20K 1.8K 45
                                    

Play Mulmed if you want..

| Delusion |

(Btw, Mulmed-nya Deep banget, ey!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Btw, Mulmed-nya Deep banget, ey!)

Salam duit☺️💸

Sejak awal, dunia ini memang sudah gila.

Semilir angin menyapu lembut wajah gadis yang terbaring memejamkan matanya itu, menggoda helaian rambutnya untuk ikut menari bersama angin tenang itu.

Kelopak bunga ikut terbang menari bersama angin yang begitu ramah dan bahagia.

Hamparan padang rumput ditemani berbagai macam bunga yang tumbuh tidak ingin kalah menemani angin berbahagia.

Kedua kelopak mata itu terbuka, manik coklat terang terlihat sangat jernih. Pandangannya pertama kali menangkap langit biru yang cerah dan awan putih bersih bergumpal.

Sangat tenang.

Mendengarkan angin yang seperti menyanyikan lagu merdu meninabobokan yang membuatnya ingin tidur dan menyelam ke alam bawa sadar dengan nyenyak. Kedua kelopak matanya berkedip beberapa kali secara lembut.

"Eli" suara itu mengalihkan pikirannya yang sudah di ambang batas kesadaran.

Tepat saat itu, sosok lain muncul dengan senyumannya yang begitu memikat.

"Kau selalu cantik" ujarnya duduk di sebelah gadis yang masih terbaring dengan tenang.

Ia ikut memandangi langit yang cerah, "masih sama" gumamnya dengan senyuman lembut. Pancaran mata yang takjub berkali-kali, juga sorot yang seakan sangat merindukan sesuatu.

Gadis itu mengubah posisinya, ikut terduduk.

"Sangat jauh" ucap gadis itu tanpa sadar, lantas mendapatkan anggukannya.

"Ya, memang sangat jauh juga luas" imbuhnya membenarkan.

Secara tak terduga, bersamaan mereka saling menatap lalu tertawa lepas. Mereka nampak sudah sangat akrab satu sama lain.

"Mau dengar cerita gadis bunga lagi?"

Ia mengernyit pelan, "bukankah itu kau?" tanyanya menunjuk gadis itu.

𝐃𝐚𝐧𝐝𝐞𝐥𝐢𝐨𝐧𝐬 | 𝐁𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang