MURID BARU

8 5 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!!

Sekolah Jati Negara

Melihat plang nama sekolah yang 2 tahun lalu sempat menjadi tepat ia menimba ilmu. Tidak banyak mengalami perubahan hanya plang nama yang terlihat lebih besar dan berwarna, tembok sekolah yang juga berganti warna dari hijau menjadi biru.

Setelah mendapat tempat parkir, Gara dan Asa segera turun dari mobil dan berjalan menuju ruang guru, walau sudah lama tidak kesini Gara masih ingat betul ruangan-ruangan yang ada disekolah ini.

Mengucap salam, Gara segera masuk ke ruang guru menghampiri ruang kesiswaan yang ternyata belum berganti semenjak ia berpindah. Pak Margono-guru kesiswaan yang biasa mengatur bagian siswa, begitu juga jika ada siswa pindahan kesiswaan lah yang nantinya mengurusi.

"Eh Gara sudah datang kamu. Mana sepupu yang kamu bilang mau sekolah disini." Sapa Pak Margono setelah melihat sosok murid yang 2 tahun lalu pernah menjadi muridnya.

Asa dengan peka berjalan kesamping Gara, lalu mencium tangan Pak Margono tanda hormat.

"Oh ini, namanya Asa Kirana ya?"

"Iya pak, dipanggil Asa."

"Oke, langsung saya antar kekelasmu ya. Kebetulan kamu masuk kelas unggulan. 12 Mipa 1."

"Gara kamu ikut atau nunggu disini."

"Saya nunggu disini saja." Jawab Gara cuek.

"Saya kira pindah dari sini kamu bakal berubah, ternyata masih sama aja, irit ngomong." Guyon Pak Margono sebelum meninggalkan Gara di ruang kesiswaan.

Pak Margono lalu berjalan diikuti Asa dibelakangnya, selama perjalanan Pak Margono menjelaskan sedikit ruangan-ruangan yang berada di sekolah ini. Dari cara bicara Pak Margono dapat Asa simpulkan jika beliau ini tipikal guru yang menyenangkan karena dari tadi Pak Margono selalu menyelipkan lelucon konyol yang cukup mengocok perut.

"Nah nak Asa ini ruang kelasmu." Ucap Pak Margono, dapat Asa liat ada tulisan 12 MIPA 1 NI BOSS didepan pintu kelas itu.

Setelah mendapat persetujuan dari penghuni kelas stelah mengetuk pintu, Pak Margono menuntun Asa untuk masuk ke dalam kelas barunya ini.

"Permisi Bu Ningsih, ini ada murid baru."

"Oh iya pak."

"Silahkan nak, kamu memperkenalkan diri kamu diepan teman-teman." Titah Bu Ningsih selaku wali kelas.

"Kalau begitu saya permisi ya nak Asa, Bu Ningsih." Pamit Pak Margono.

"Woi cah, murid anyar e ojo tok nakali lo." Guyon Pak Margono sebelum meninggalkan kelas, mengakibatkan satu ruang 12 Mipa 1 menjadi tertawa.

"Yuk langsung dimulai nak, supaya KBM bias segera kita mulai."

Mendengar itu Asa mengangguk faham, menghembuskan nafas perlahan untuk menghilangkan nervous yang tiba-tiba mendera dirinya. Hanya memperkenalkan nama dan tempat tinggalnya, Asa mencukupkan prosesi perkenalan.

"Baik Nak Asa kamu duduk disampingnya Bunga ya."

"Bunga, lambaikan tanganmu."

Setelah mengetahui posisi duduk Bunga, sebelumnya ia berterimakasih pada Bu Ningsih lalu berjalan perlahan ke tempat duduk barunya.Proses belajar mengajar pun dimulai dengan lancar.

Ternyata teman sekelasnya tak seburuk yang ia fikirkan, padahal ia sudah menyiapkan mental untuk menghadapi sikap dingin dan tatapan sinis dari teman-teman barunya nanti. Namun yang ia dapatkan malah sapaan hangat dan perlakuan ramah.

Contohnya sekarang, setelah mengikuti KBM sekarang ia sudah berada dikantin setelah diajak paksa oleh teman-teman barunya. Ada Bunga, Citra, Melia dan Guntur. Asa sebenarnya tidak mau kekantin tapi Bunga dkk memaksanya, kata mereka "Kamu harus kita ajak tour sekolah ini." Hingga berakhir dikantin karena Lelah berkeliling ruang-ruang sekolah Jati Negara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANVAS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang