PROLOG

23 1 0
                                    

Disuatu pagi yang cerah dikota Ileose, *salah satu kota di negeri pasang jauh
"Mahhh! aku berangkat sekolah dulu yaa...", terdengar suara dari tokoh utama kita yaitu Racyen lebih tepatnya Admoonica Racyellyn, kita panggil dia Chencen aja lah ya!, dia kelas 2 SMA kira - kira umurnya baru beranjak ke 16th.

Singkat saja Racyen sudah berada di sekolah dan baru aja akan masuk ke kelas...

"Chennn!, tunggu dulu...", Dari kejauhan terdengar suara seorang perempuan yang sedang berlari menuju Racyen sambil memanggil - manggil namanya

Suara tersebut berasal dari teman dekat Racyen perempuan itu bernama Seirra

Singkat saja mereka masuk kelas bersama - sama lalu saat Racyen baru saja akan duduk dibangkunya, ada seorang laki-laki yang berjalan mendekati bangku Racyen, tingginya kurang lebih 180an berambut pirang dan berkulit putih, laki-laki itu bernama Ily

Ily mendekati bangku Racyen dan mengatakan

"Cen, nanti gw mau ke perpus deket sekolah, lu mau ikut?" ucap Ily

"Hahhh, ngapain ke perpus tumben banget dah lu" Racyen tampak kaget dan tidak percaya bahwa Ily akan ke perpustakaan, Ily yang biasanya malas dan tidak peduli dengan pelajaran sekolah tiba-tiba ingin pergi ke perpustakaan itu bukannya hal yang wajar dibenaknya

"Mau nyari buku buat referensi nulis novel, kita kan ada tugas buat ngarang novel lu lupa?" sahut Ily

"Ohh iya gw lupa, pantesan aja lu mau ke perpus" balas Racyen sambil memasang muka meremehkan

"Ikut?" tanya Ily

"Okelah, nanti tunggu gw diperpus" balas Racyen
Tapi Ily hanya berbalik badan dan melambaikan tangan pergi menjauh dan kembali ke bangkunya semula

"Cuek beutt dah" sahut Seirra pelan

"Hhaha biasa Ra, namanya juga tuan muda Ily" balas Racyen sambil tertawa tipis

Sepulang sekolah....

*diperputakaan dekat sekolah

Racyen masuk ke dalam perpus, "Sorry gw telat, lu udah nunggu lama Ly?"tanya Racyen

"Ga" jawab Ily dengan nada dingin

"Emm, lu udah dapet bukunya?" tanya Racyen kembali

Kali ini Ily tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya

Setelah berbincang beberapa saat Racyen pun mulai mencari buku yang dicarinya

Banyak rak yang berbaris simetris dengan buku - buku yang tertata rapi di perpustakaan tersebut

Tak berselang lama Racyen tertarik dengan sebuah buku yang terlihat usang dan kotor, sepertinya buku itu sudah lama berada disitu, tergeletak tak tersentuh bertahun-tahun

Tanpa berpikir panjang Racyen pun langsung mengambil buku itu dan membukanya....

Namun betapa terkejutnya dia seluruh halaman buku itu kosong melompong menyisakan halaman - halamannya yang kotor dan sedikit berdebu dipinggirannya

"Lah!, kosong?" ucap Racyen sambil terheran - heran

Lantas Racyen pun langsung memanggil Ily yang berada dirak sebelah, tak berselang lama Ily pun datang dan Racyen pun langsung menceritakan apa yang baru saja terjadi

Namun Ily dengan santai menanggapi permasalahan tersebut, lantas dia merogoh sakunya dan mengeluarkan senter UV dari dalam sakunya mengarahkannya ke buku dan

"Booooomm" mulai muncul tulisan di halaman - halaman kosong dibuku tersebut

Racyen dan Ily pun dengan refleks langsung membaca tulisan tersebut

Akan tetapi, setelah mereka membaca tulisan yang mirip mantra sihir tersebut tiba-tiba portal hitam muncul dari dalam buku tersebut dan menarik paksa masuk mereka kedalam buku

Namun adegan tersebut malah tidak sengaja dilihat oleh Seirra yang juga berada di perpustakaan tersebut

-bersambung-

SEVEN QUARTZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang