EPISODE 1 & 2

20 1 0
                                    

Namun adegan tersebut malah tidak sengaja dilihat oleh Seirra yang juga berada di perpustakaan tersebut

Dia pun respect langsung menjatuhkan buku yang sedang dibawanya

"C-chenn? l-ly? gw ga salah liat kan?" Ucap Seirra terbata-bata

Dia pun langsung bergegas mengambil buku dan senter UV yang tergeletak ditempat Racyen dan Ily menghilang

ia lantas langsung menyalakan senter UV tersebut dan mengarahkannya ke buku sama seperti yang dilakukan Ily tadi

Tak berselang lama munculah tulisan mantra yang dibaca oleh Racyen dan Ily tadi, dan tanpa berpikir panjang Seirra langsung membaca tulisan tersebut

"Cen! Ly! gw datang!" Ucap Seirra sebelum dia tersedot masuk ke portal yang muncul dari dalam buku

Sementara itu ditempat Racyen dan Ily:

Racyen baru sadar setelah beberapa saat pingsan mungkin tak sengaja terbentur saat tiba ditempat ini

"Aghhh kepala gw sakit banget!" Ucap Racyen sambil meringis kesakitan

Sementara itu ada Ily disamping Racyen yang sudah memasang muka cemas

- Ly?Ily? gw ga pernah liat muka dia secemas itu, tumben banget dah -

*bantin Racyen

"Chenn cen lu udah sadar?" Ucap Ily sambil menggoyang - goyangkan pelan tubuh Racyen

Racyen pun langsung terduduk dan bingung melihat sekitar

"H-hahh kita dimana? ini tempat apa Ly? kita kok bisa nyampe sini?" Ucap Racyen yang tampak kebingungan

"Kita didunia paralel" jawab tegas Ily dan Ily pun menceritakan apa yang terjadi sebelumnya

"O-oh terus kita gimana baliknya" sahut Racyen

Ily tidak menjawab pertanyaan Racyen itu dan langsung berdiri dan membantu Racyen untuk berdiri

Tak selang lama ada portal yang mucul didepan mereka

Seseorang muncul dari dalam portal tersebut, dia adalah...

"Seirra!"

Ucap Racyen dan Ily bersamaan, lantas mereka pun langsung menghampiri sahabatnya itu

"Ra! lu ngapain ada disini? ko bisa nyampe sini?" ucap Racyen

"Emm gw ga sengaja liat lu ketelen buku jadi yaa gw iseng - iseng coba aja, gw juga takut lu kenapa-kenapa jadi gw kesini buat mastiin kalo lu ga kenapa-kenapa" Ucap Seirra

"Aaa makasih tapi gara-gara gw lu jadi ikut kejebak disini ama gw" balas Racyen

- Wahhh drama apa lagi ini -

*batin Ily

"Emm guys ini novel fantasi kok tiba-tiba jadi dramatis yah" Sahut Ily
"Hahhaha sorry!" ucap Racyen sambil tertawa pelan

Tiba-tiba muncul lah sesosok manusia yang mengenakan pakaian serba hitam

"Eh! muncul dari mana tu orang perasaan tadi kaga ada angin kaga ada ujan tiba - tiba main nongol aja" ucap Racyen terkejut

"S-siapa kamu?" tanya Seirra sambil gemetaran

"Wahai kalian sudah terjebak di dunia paralel buatanku ini, jika kalian ingin kembali pulang kalian harus mengumpulkan ketujuh kristal bumi yang ada ditempat ini dan merangkainya menjadi gelang dengan benang sutra emas yang teramat langka" ucap orang misterius itu

"S-siapa kamu sebenarnya?" tanya kembali Seirra

"Wahai kalian tidak perlu tahu siapa aku dan fokuslah para rintangan yang akan kalian hadapi kedepanya, jangan sampai tewas diperjalanan atau kalian tidak akan pernah bisa kembali lagi kedunia kalian" ucap manusia misterius itu

Setelah mengatakan itu dia pun menghilang tanpa jejak

"Kenapa si dia suka banget ngomong wahai emang kenapa si ama kata itu!" ucap Racyen

"Ntah" sahut Seirra

Ily hanya mengangkat pundaknya dan pergi menjauh

Mereka berdua pun bergegas mengikuti Ily yang sudah berjalan menjauh

"Lu mau kemana Ly? kalo kesasar
gimana? kita kan ga tau ada mahluk apa aja dihutan ini" ucap Racyen sambil menyusul Ily yang sudah berada jauh didepan

Tapi Ily hanya diam saja dan tetap berjalan lurus tak terganggu dengan apapun

"Kasihan" sahut Seirra dari belakang

"Kasihan apa Ra?" tanya Racyen

"Kasihan Racyen dikacangin" ucap Seirra sambil tertawa lepas

"Huhh dasar kulkas 2 pintu" gumam Racyen sambil mendengus kesal

Tanpa mereka sadari Ily sudah berhenti didepan dan Racyen yang asik mengobrol dengan Seirra pun tidak sengaja menabraknya

Dugghh!

"Aduhhh kenapa lu tiba-tiba berhenti sih!" gumam Racyen yang masih kesal
Ily pun hanya diam dan menunjuk benda besar yang ada didepannya

Astaga! itu adalah sarang lebah, lebih tepatnya sarang lebah raksasa

Ukurannya tidak kurang dari sebuah bukit

Bahkan ukuran lebahnya kira-kira seukuran tangan orang dewasa

"Gilaaa ini sarang hewan apaan kok bisa sampe segede ini!" sahut Seirra

"Woee Ra!, jelas-jelas ini sarang lebah, lebahnya segede itu masa ga keliatan" ucap Racyen

"Tapi ini ga normal Cen mana ada sarang lebah segede ini" bantah Seirra

"Seirra bener sarang lebah ini ga normal, mungkin karena kita ada didunia lain jadi ga heran kalo hewan disini besar-besar mungkin karena suatu mutasi genetik yang terjadi atau sumber daya yang melimpah yang buat mereka berukuran raksasa dan berumur panjang" ucap Ily menjelaskan apa yang terjadi

- Entah ini memang benar atau hanya karangan Ily saja tapi dia selalu bisa menjelaskan apa yang terjadi saat kami tidak mengerti -

*gumam Racyen didalam hati

"Tapi ehh kalo gw ga salah liat kayaknya ada sesuatu yang bersinar dari dalam sarang itu" ucap Racyen

"Itu alasan gw berhenti" ucap singkat Ily dan dia pun langsung berjalan mendekati sarang lebah raksasa itu

"Eh Ly main trobos aja ga liat tuh lebah segede apa, sekali sengat bisa-bisa lu ga bisa balik lagi dah" sahut Racyen sambil menyusul Ily

Ily dengan santai masuk kedalam sarang lebah raksasa tersebut

Tapi anehnya lebah-lebah itu tidak ada yang peduli dengan kehadiran mereka mereka lebih memilih untuk fokus terhadap pekerjaan mereka masing-masing

Sepertinya lebah-lebah itu tidak akan menyerang selagi mereka tidak mengusiknya

Ily telat menyusuri sarang lebah raksasa tersebut diikuti oleh Racyen dan Seirra dibelakangnya

Sampailah mereka diruangan inti yang berisi puluhan lebah penjaga dan ditengah-tengah lebah penjaga tersebut terdapat ratu lebah

Ratu lebah tersebut berukuran sangat besar, ukurannya puluhan kali lipat dari ukuran lebah lainnya, dikarenakan ukurannya yang besar jadi dia tidak leluasa untuk menggerakkan tubuhnya kesana kemari dia hanya bisa duduk dan mengawasi dari ketinggian

Sepertinya mereka berada di pusat sarang lebah tersebut

Tanpa mereka sadari puluhan lebah penjaga tersebut sudah mengacung senjata mereka kearah Ily, Racyen, dan Seirra

Senjata tersebut bukan terbuat dari benda tajam maupun baja tetapi terbuat dari lilin keras yang diasah dan di bentuk sedemikian rupa agar ujungnya tajam

Bentuk senjata tersebut mirip seperti pisau kue didunia kami

Tiba-tiba tanpa diduga salah satu....

-bersambung-

SEVEN QUARTZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang