Hari ini Fidela masih berada pada balkon rumah, melihat pemandangannya kota di sore hari, apalagi rumah Fidela ini di dekat pegunungan.
Saat sedang menikmati angin sepoi-sepoi yang enak, dan sejuk berubah drastis menjadi angin yang mencekam, dan dapat membuat bulu kuduk Fidela Berdiri.
"Hallo~" Suara melengking itu percis berada pada telinga Fidela.
Fidela yang merasa mendapatkan gangguan langsung memberanikan membalikkan badan sembari memejamkan mata.
Saat mata Fidela mulai terbuka, menampakkan 1 sosok perempuan menggunakan baju putih, dengan bercak-bercak darah, menggelengkan kepala pelan, tersenyum tipis dengan darah yang masih menetes pada mulutnya.
"Kamu bisa liat aku?" Lirihnya.
Fidela mengangguk Ragu. "Kenapa?"
"Berati kamu bisa bantuin aku dong~" ucapnya masih menggeleng kepala pelan.
Fidela mengangguk pelan. "Bisa, tapi berhenti lakuin kegiatan gelengin kepala kamu. Liat, semua darah dari mulut kamu netes kemana-mana."
Sosok itu langsung memberhentikan kegiatannya, dan berjalan kearah Fidela.
"Apa masalah kamu, yang belum sempat kamu selesain semasa hidup?"
"Aku mau minta bantuan kamu untuk kasih surat, dan kirim ke alamat yang nanti bakalan aku kasih tau."
"Untuk apa? Dan untuk siapa?"
"Untuk anak dan suami ku. Mereka hingga detik ini masih mencari ku, dan masih berharap bahwa aku masih hidup. Aku gamau bikin mereka terus berharap padaku."
Fidela mengangguk paham. "Baik, besok bakal aku tulis, hari ini kesibukan aku jauh lebih banyak dibandingkan santai aku."
"Besok akan ku tagih janji kamu." Saat sosok wanita itu akan beranjak pergi Fidela memanggilnya.
"Nama kamu siapa?"
"Ella, Ella putria."
Fidela mengangguk mantap dan segera pergi meninggalkan balkon rumah nya, dan segera menuju kamarnya.
Saat pintu di buka di pandangan matanya tertampak sekitar 5 sosok hantu berjejer di pintu kamar, dan kasur.
Fidela tak menghiraukan suara bantuan, tangisan, ketawa dan lain-lain dari mereka agar mendapatkan gubrisan dari Fidela.
Ia lalu mengambil secarik kertas, mengambil bolpen, dan duduk di meja belajar dengan lampu yang menyohor pada kertas tersebut.
Fidela memanggil nama Ella putria secara terus menerus untuk memberi tau Fidela apa yang akan sosok itu tuliskan disini.
Hanya 2 detik setelah memanggil nama itu , sosok "Ella" muncul, di samping Fidela.
Mengarahkan Fidela untuk menuliskan kalimat dan kata-kata.
Isi Surat
"Suami, dan anakku. Jangan mencariku lagi, aku sudah bahagia, aku sekarang hanya sedang mencari keadilan, dan menunggu mereka yang sudah memperkosa ku, mendapat ganjaran." - Ella Putria To Kylie, dan Kai.
"Udah?" Tanya Fidela.
Ella mengangguk mantap lalu tersenyum. "Terimakasih sudah menolong ku."
"Besok akan aku kirim ke alamat yang udah kamu kasih, sekarang aku mau istirahat. Jangan ganggu aku, atau aku bakalan melakukan pengusiran."
Ella mengangguk mantap dan pergi meninggalkan Fidela, para hantu yang berada di sekitar Fidela pun ikut pergi, karena menjelang malam hari, mereka tak mau menganggu Fidela.
Keesokan harinya Fidela terbangun sedikit siang karena mengingat pukul 03.00 dini hari tadi ia terbangun dan tak bisa tidur kembali, setelah mendapat penampakan sesosok siluman singa putih.
"Baru bangun lo?" Tanya nya, ia adalah Fardelo FimoJordan ia adalah kaka kandung Fidela.
"Iya kak, kaka tumben banget bangun jam segini, perasaan ini baru jam 9 an deh."
"Bangun siang salah, pagi salah, maunya apaan sih lo Fidela."
Fidela menggeleng mantap. "Engga, gaada mau apaan."
"Au dah serah lo!" Fardelo menarik 1 kursi dan mendudukkan dirinya seraya membaluri roti dengan selai cokelat.
"Selamat pagi anak-anak mama, nih susu hangat nya buat anak-anak mama yang ganteng dan cantik ini." Itu adalah Fransisca Dewindra ibu kandung Fardelo dan Fidela.
"Makasih ma, nih anak mama yang cantik ini bangun jam 9 an, siang banget haha."
"Gapapa dong Far, namanya juga anak punya kelebihan pasti keganggu liat mereka terus ya. Lagian ini juga kan masih dalam keadaan liburan."
"Ma, Hari ini Fidela mau pergi ke jalan Armadigo no 56 , mau anterin surat."
"Jangan bilang kalo itu surat hantu, gak masuk akal Angelina Fidela!" Kekeh Fardelo.
"Fardelo, ck ah! Gausah begitu, ga percaya gapapa tapi jangan maksa orang untuk ga percaya juga dong." Lerai Fransisca.
Hari ini sudah pukul 12.00 , Fidela sekarang tengah melakukan kegiatan memasukkan barang-barang untuk menuju jalan Armadigo.
Selesai melakukan kegiatan, Menaiki mobil dan menuju jalan yang di tuju. Tak lama ia sampai di 1 rumah yang sudah Ella bisikkan sedari tadi.
Rumah dengan nuansa berwarna cokelat kayu yang elegant, dan sedikit vintage-vintage zaman dulu.
Fidela mengetuk pintu tersebut, saat dibuka seorang pria menggunakan kaos berwarna biru terang tersenyum dan menanyakan, akan mencari siapa.
Fidela lalu menjelaskan bahwa ia memiliki kelebihan, dan bersyukur laki-laki itu percaya, Fidela lalu memberikan surat tersebut , berpamitan, lalu pergi.
***
Hallo~Ini adalah gendre horror pertama bagi aku. Jangan lupa untuk kamu vote dan like ya! 🙇🏻♀️❤
Angelina Christy Fidela Mahardika, Fardelo FimoJordan, Fransisca Dewindra.
Ketemu lagi bersama chriszee, disini bakalan ada kisah-kisah horror dan mungkin zaman dahulu kala. 🤍✨
See u di next chapter ya! 🐮♥
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA DUNIA
Random[𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐁𝐀𝐑𝐔 𝐁𝐀𝐂𝐀] 𝐒𝐞𝐢𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐩𝐚𝐚𝐧 🫶