Bab 4 : Takdir (Versi Kavin)

6 0 0
                                    

 Di siang hari, Kavin sendirian di rumah sedang menggambar sambil menyalakan sebuah lagu. Ia mendapatkan pesan bahwa ibunya memintanya membeli bahan bahan di market. Kavin yang sedang gabut bersiap siap untuk ke Indomaret. Sebelum itu, ia memanaskan motor agar bisa berjalan dengan baik. Disitu Kavin ingat ingat apa yang ketinggalan dan periksa 2x bahwa pintu dah dikunci. Setelah selesai memastikan, ia pun langsung berangkat. Kavin mendadak sadar bahwa ia belum memakai masker.

 Beberapa menit kemudian, ia akhirnya sampai di Indomaret. Kavin memakirkan motornya dan langsung masuk ke indomaret tersebut. Kavin mengambil tempat belanjaan dan mencari apa saja yang dititipkan oleh ibunya. Kavin mencari cari bahan tersebut dan merasa bahwa ada yang ngelihatin. Tentu saja, Kavin memakai masker untuk protokol kesehatan. Tetapi, meskipun memakai masker Kavin merasa tidak nyaman karena merasa dilihatin dan pindah tempat. Setengah jalan, kavin melihat camilan yang ia suka dan kebetulan tersisa satu, tanpa ragu Kavin pun mengambilnya. Saat sudah mengambil camilan tersebut, ia merasa seperti menabrak seseorang dan beralih melihat ke bawah.

 Saat sudah mengambil camilan tersebut, ia merasa seperti menabrak seseorang dan beralih melihat ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(oh iya, wahai para reader karena sedang masa covid-19 dicerita ini. Author sengaja tidak membuat masker agar bisa dikenalin dulu wajahnya wkwkwk atau anggap aja pakai masker)

"Ah!"

Kavin : maaf, apa anda mau mengambil ini?

"iya sih, tapi Anda duluan yang ngambil jadi sudah milik Anda"

Kavin : ... *memberikannya* maaf, saya baru ingat ada lebih di rumah, jadi anda saja yang menerimanya. *berbohong*

"Oh *menerimanya dengan senang hati* Alhamdulillah, terima kasih Kak. Adek saya suka sekali camilan ini"

Kavin : ....

"kak?"

Kavin : Maaf kalau saya salah, tetapi ... apakah anda Jaane?

"Hm?...kok Kakaknya tahu nama saya? Apa kita pernah bertemu?"

Kavin : Kamu enggak ingat aku? *menunjuk ke diri sendiri"

"hmmm *melihat ke rambut beserta matanya* Loh? Jangan jangan...Kavin ya?!"

Kavin : Iya. Sudah lama tidak bertemu, Jaane

 Perkenalkan karakter baru, Namanya Jaane Khairiyah. Jaane bisa diartikan sebagai Hadiah dari Tuhan yang murah hati, soalnya gadis ini mempunyai hati yang baik dan murah hati. Sementara Khairiyah diartikan sebagai orang yang memiliki sifat yang baik bagi Islam, seperti yang dijelaskan di artian Jaane. Jaane memiliki mata mint segar dengan rambut berwarna mint yang cantik seperti phosphophyllite. Kali ini ia tentu saja memakai jilbab, meskipun memakai jilbab ia tetap cantik. Jaane adalah teman kelas Kavin di SMP *****, Karena beberapa alasan mereka tidak pernah ketemu. Karena telah bertemu, Kavin tidak menyangka akan bertemu dengan teman kelasnya. Kavin mempunyai ide dan meminta bantuan dari teman sesmpnya. Kavin menunjukkan list barang yang harus dibeli. Jaane tahu letak semua yang ada di list dan bersedia membantu. Jaane tipe suka membantu orang yang kesusahan. Alhasil, Kavin dan Jaane berjalan jalan sambil mencari yang ada di list. Saat mereka sedang belanja, semua pandangan orang orang disekitar melihat mereka seperti pasangan kekasih. Kavin sekali lagi merasa terganggu dan jengkel, tetapi beda dengan Jaane. Jaane justru fokus mencari barang tersebut tanpa menghiraukan orang orang sekitar, Kavin hanya membuang napas pasrah saja.

Fantastic ThreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang