Bab 5 : Vaksin

2 0 0
                                    

 Di grup, ada info bahwa hari ** bakal ada vaksin. Semuanya anak anak diminta untuk di ngeprint sendiri file yang dikirim dan dikerjakan dengan jujur. Para anak anak menerima file tersebut dan segera mengeprint kan. Salah satunya ada yang ke tempat fotocopy atau ngeprint sendiri di rumah karena ada mesin ngeprintnya. Kebetulan, Rizkha punya mesin ngeprint dan mengeprint kan 3 kertas lembar. Tentu saja, 2 kertas tersebut untuk Adnan dan Kavin. Adnan dan Kavin kerumah Rizkha untuk mengambil kertas mereka. Saat diberikan, Adnan dan Kavin mengeluarkan uang untuk Rizkha, mereka seperti enggak enak karena telah merepotkan Rizkha padahal mereka sama sekali tidak memintanya untuk melakukan itu. Rizkha tentu saja menolak uang mereka dan memberitahukan bahwa ia melakukannya atas kemauannya sendiri. Rizkha berkata bahwa tidak ada salahnya membantu satu sama lain sambil memberikan senyuman. Setelah mendengar itu, Adnan dan Kavin merasa bahagia dan berterima kasih kepada Rizkha.

Kavin : btw, yang lainnya gimana?

Rizkha : oh mereka...gak penting sih

Adnan : OI!

Kavin : kalau begitu, kita pergi dulu ya

Rizkha : lah? cepat banget pergi? enggak mau makan? emakku capek capek masak demi kedatangan kalian loh~

 Mendengar kata "makanan", seketika perut mereka berdua berbunyi dengan keras. Mereka tidak jadi pulang dan makan makan di rumah Rizkha. 

 Beberapa hari kemudian, Hari pun telah tiba. Iya, HARIIIII VAKSINNNNN!!!! Semuanya berbaris rapi sambil mendengarkan apa yang dibicarakan kepala sekolah. Setelah selesai, mereka pun disuruh duduk dan melihat para wali kelas menghampiri kelas masing masing. Pak Martin mendatangi anak anaknya dan mengabsen untuk mengetahui siapa saja yang masuk dan tidak masuk. beberapa menit kemudian, setelah selesai mengabsen, Pak Martin meminta anak anaknya untuk mengumpulkan surat yang sudah di printkan. Adnan mengambil surat surat mereka untuk dikumpulkan. Saat Adnan mengumpulkan lembaran surat tersebut, para cewek cewek yang berada di beda kelas melihatnya dengan rasa suka. Namanya Adnan sudah terkenal sejak ia masuk osis. 

"Adek kelas itu ganteng ya~"

"Iya sih~ dia juga baik banget!"

Kavin dan Rizkha : ihh dasar selingkuh~

Adnan : pada bacot kalian

 Setelah selesai mengumpulkan, Adnan memberikan lembaran surat tersebut pada Pak Martin. Pak Martin mengambil lembaran surat tersebut dan memberitahu anak anaknya untuk naik ke atas yaitu aula. Para anak kelas 10 IPA 1 menuju ke aula untuk  di berikan pengecekan dan penyuntikan. Mereka semua duduk di kursi dengan rapi dan menunggu untuk dipanggil. Waktu pun mulai berjalan, Adnan dan Kavin sudah selesai divaksin dan mereka pun berbicara apa rasanya divaksin.

Adnan : Aku sih b aja

Kavin : kayak gigitan semut ya...

Adnan : hm?

Kavin : kenapa Nan?

Adnan : Kamu ingat gak? waktu sd kelas 3? Yang kita mau diinfus? 

Kavin : Oh itu! Aku ingat sih, saat itu parah banget ya? Si Rizkha ilang entah kemana dan ditemukan bahwa ia kabur sampai ke rumah...ada juga kalau perlu 5 orang dewasa untuk menahannya untuk diinfus saja...

Adnan : ahahaha masa masa seru waktu itu

Kavin : iya sih...tapi sekarang ia beda kan?

Adnan : enggak tahu sih...

"Atas nama Rizkha Perkasa"

...

"Atas nama Rizkha Perkasa!"

Fantastic ThreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang