Haloooooo!
Langsung aja happy reading!
*****
"Arsha. Mau kemana sih? Pegel nih kaki." Ujar Zeya karena sedari tadi Arsha menarik tangannya, jadi terpaksa ia mengikuti langkah Arsha.
"Nanti juga tau." Jawab Arsha.
Mereka berdua melewati koridor sekolah yang tampak ramai, karena beberapa siswa berhamburan keluar dari lingkungan sekolah. Pasalnya jam sudah menunjukkan pukul 15.00 artinya sudah jam pulang sekolah.
Kini mereka sampai di parkiran tempat dimana geng Dark Shadow inti parkir. Memang mereka tidak ingin di istimewa kan, namun entah mengapa tidak ada yang berani menempati tempat parkir yang biasa mereka tempati itu.
"Kiww kiww yang baru jadian mah beda." Celetuk Gavin yang duduk di motornya.
"Aku iri,aku bilang." Timpal Arslan dengan dramatis.
Sedangkan Agas dan Kenzo hanya menatap datar ke arah Gavin dan Arslan yang tidak ada habisnya menggoda Arsha dan Zeya.
Arsha dan Zeya hanya menarik nafas jengah dengan kelakuan sahabatnya itu. Mereka berdua tidak menggubris godaan sahabat sehidup sekuburnya itu.
"Pake helmnya." Perintah Arsha.
Zeya mengangguk, lalu mulai memakai helmnya.
"Mau langsung pulang? Ga ikut kumpul sama yang lain?" Tanya Zeya.
"Aku udah izin sama mereka. Ga bisa ikut kumpul." Balas Arsha.
"Gue duluan." Ujar Arsha yang mendapat anggukan dari teman-temannya.
"Yoi, hati-hati dijalan jangan sampe lecet tuh anak kodok." Ujar Gavin tanpa dosa.
Yang dimaksud anak kodok adalah Zeya, entah mengapa teman-temannya memang suka menggoda Zeya.
Zeta yang mendengar ucapan Gavin tersebut sontak melotot dan menatap tajam Gavin. Sedangkan Gavin hanya menyengir.
Arsha berpamitan lagi kemudian mulai melajukan motornya menjauhi area sekolah dengan kecepatan sedang.
Setelah mereka menjauh dari area sekolah teman-temannya hanya menatap kepergian mereka dengan kagum dan iri.
"Kapan gue bisa gitu. Boncengan berdua, behh nikmat mana yang engkau dustakan." Celetuk Gavin memecah keheningan.
"Halu terus sampe mampus." Balas Kenzo jengah.
"Anjir."
*****
Angin sore menerpa wajah dua insan yang sibuk dengan pikiran masing-masing. Mereka menikmati perjalanan tersebut.
"Sha kita mau kemana?" Tanya Zeya dengan suara agak keras karena mereka masih perjalanan.
"Apartemen."
"Hah? Beli permen?" Balas Zeya dengan lantang.
"Apartemen." Ulang Arsha sedikit mengeraskan suaranya.
"Oh, oke. Mau ngapain?"
"Bersih-bersih."
"Hah? Bensin? Mau bakar apartemen pake bensin?"
Banyak pengendara lain yang menoleh ke arah Arsha dan Zeya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Mungkin mereka mengira Arsha dan Zeya adalah orang jahat sampai mau membakar apartemen.
Arsha menghela nafas sejenak, ia melupakan sesuatu. Ia lupa bahwa kaum hawa itu mendadak budek ketika naik motor.
"Bersih-bersih, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...