PART 10 - THE DEVIL

1K 100 12
                                    

Playlist : I Hate Everything About You – Three Days Greece

I hate everything about you
Why do I love you?

Don't forget to vote and comment, karena vote dan komen dari kalian itu sangat berpengaruh untuk mood-ku yang kadang-kadang suka down ini :)

Don't forget to vote and comment, karena vote dan komen dari kalian itu sangat berpengaruh untuk mood-ku yang kadang-kadang suka down ini :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bad people are good people who used to be hurt."

━━───•••✯•••───━━

Tubuh Alea merosot ke bawah lantai ketika lelaki bajingan yang melecehkannya itu berbalik badan, hendak melihat seseorang yang telah mengganggu kegiatan panasnya.

"What the fuck are you doing here asshole?!" tanya lelaki itu kesal dengan nada suaranya yang terdengar membentak juga kedua matanya yang menatap tajam ke arah seorang lelaki berperawakan tinggi dan tegap dengan struktur rahang yang terlihat tegas.

Gabriel lantas terkekeh kecil ketika mendengar bentakan nyaring yang tertuju padanya itu. "What did you just say? Asshole, eh? Didn't I hear you wrong?" Ia lalu berjalan mendekat ke arah lelaki songong di hadapannya. "KAU YANG BAJINGAN, BRENGSEK!"

BUGH!

Hingga pada akhirnya amarah Gabriel yang tertahan pun meledak, membuat sebuah bogeman mentah langsung mendarat pada rahang lelaki itu dan membuatnya terhuyung ke belakang.

BUGH!

Lelaki itu tidak tinggal diam. Seperkian detik kemudian ia lantas membalas bogeman pada rahang Gabriel, membuat amarahnya kian meledak-ledak. Gabriel kemudian bergerak maju, lalu mencengkram kerah baju lelaki di hadapannya tersebut dengan keras—membuatnya saling berhadapan dengan napas yang saling memburu karena amarah yang ada pada diri mereka masing-masing.

"Enyah dari hadapanku sekarang, atau aku benar-benar akan membunuhmu asshole …" desis Gabriel sembari menggertakkan gigi-giginya.

Lelaki itu spontan tertawa mengejek ketika mendengar ancaman Gabriel yang tidak membuatnya takut sedikitpun. "Membunuhku, eh?" Dia berdecih. "Aku yang akan lebih dulu membunuhmu bajingan!" teriak lelaki itu seraya mendorong dada Gabriel dengan sangat kencang hingga membuatnya terjerambab ke bawah lantai.

Tak ingin melewatkan kesempatan yang menguntungkan untuk melumpuhkan lawannya, dengan cekatan lelaki itu menindih tubuh Gabriel lalu mendaratkan serentetan pukulan demi pukulan pada rahangnya.

GABRILEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang