PROLOGUE 1.2

2.3K 193 43
                                    

Playlist : Let Me Go – Hailee Steinfeld & Alesso

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Let Me Go – Hailee Steinfeld & Alesso

You made plans and, I made problems
I've been hoping somebody loves you in the ways I couldn't

Somebody's taking care of all the mess I've made

Someone you don't have to change
I've been hoping

Someone will love you, let me go

Mana nih yang minta-minta aku buat update?? Done ya!

"Aku tahu, kepergianku ini akan membentuk sebuah kebencian yang dalam pada dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu, kepergianku ini akan membentuk sebuah kebencian yang dalam pada dirimu. Tetapi aku tidak punya pilihan lain untuk saat ini. Maafkan aku untuk kesalahan yang aku buat, aku berharap kau menemukan seseorang yang bisa membuat lukamu sembuh. Let me go…" —Alea Jocelyn De Rothschild

━━───•••✯•••───━━

Canaves Oia Suites. Santorini, Greece | 08.15 AM.

15 AM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea terus memerhatikan Gabriel yang tengah tertidur pulas dengan kepalanya yang ia benamkan di antara kedua bantal—kebiasaannya ketika tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alea terus memerhatikan Gabriel yang tengah tertidur pulas dengan kepalanya yang ia benamkan di antara kedua bantal—kebiasaannya ketika tidur. Sorot mata gadis itu menampakkan kesedihan yang tidak dapat terdefinisikan. Seulas senyum tipis pun tanpa diminta terbit dari bibirnya.

Pemandangan ini mungkin akan menjadi hal terakhir yang bisa Alea lihat sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan hidup Gabriel untuk selamanya…

Dadanya terasa sesak dengan napas yang sedikit tersenggal karena menahan tangis. Ia tidak mau tangisnya pecah—yang akan membuat Gabriel terusik dari tidurnya. Dan yang Alea inginkan saat ini hanyalah pergi dengan hati yang tenang meskipun pada kenyataannya terasa berat baginya untuk pergi meninggalkan Gabriel—lelaki yang sangat dia cintai dan sangat berarti dalam hidupnya.

Alea tidak punya pilihan. Ya Jesus, kenapa rasanya harus sesesak ini? Ternyata begini rasanya menjadi seorang pengkhianat? Ya, Alea dengan terpaksa harus mengkhianati kepercayaan Gabriel dan cinta yang telah lelaki itu berikan padanya.

Terlalu fokus memandang Gabriel yang tengah tertidur pulas membuat ia tidak sadar bahwa ponsel yang ada di genggaman tangannya sedari tadi bergetar—menandakan ada seseorang yang memanggilnya, sampai pada akhirnya Alea sadar dan langsung bergegas mengangkat panggilan tersebut.

"Halo? Bagaimana? Apa semuanya sudah siap?" brondong gadis itu to the point pada seseorang di seberang telepon.

"Sudah Nona. Semuanya sudah kami siapkan dengan baik."

"Bagus. Sebentar lagi aku akan segera menyusul ke sana."

Panggilan pun Alea matikan. Ia kemudian berjalan mendekat ke arah Gabriel, menarik selimut hingga menutupi punggung telanjang lelaki itu sebelum benar-benar pergi dari sana.

Air matanya tidak bisa dibendung lagi, perlahan-lahan buliran air bening itu mulai keluar dari pelupuk mata Alea dan membasahi kedua pipinya.

Sekali lagi, kenapa rasanya harus sesesak ini?

"Maafkan aku Gabie … aku tahu kesalahanku ini tidak bisa termaafkan. Tetapi aku tidak punya pilihan lain. Aku sangat-sangat mencintaimu melebihi diriku sendiri. Terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidupku selama ini …" Alea menyeka air matanya pelan. "Aku hanya bisa berharap kau tidak membenciku suatu saat nanti … dan aku juga berharap akan ada seseorang yang mencintaimu melebihi diriku padamu, Mon Chérie …"

Itu adalah kalimat terakhir yang Alea ucapkan pada kekasihnya, tunangannya dan juga belahan jiwanya. Gadis itu kemudian berbalik memunggungi Gabriel, berjalan gontai sambil terus terisak.

Selamat tinggal Gabieku... Meskipun aku sangat mencintaimu, tetapi aku berharap semoga di masa depan kita tidak pernah lagi dipertemukan. Aku tidak sanggup melihatmu dengan rasa bersalah yang teramat dalam.

Dan terutama, aku tidak akan pernah sanggup melihatmu membenciku.

TO BE CONTINUED…

━━───•••✯•••───━━


Ditunggu komennya <3

What do you think about this prolog?

Ada yang excited sama kelanjutannya ga?

Btw, welcome to my first story pembaca baru! 🤩

And anyway, makasih juga yang udah pada follow akunku! Ryanhw_07 🥰

-

—Salam hangat from Rayenn, teruntuk kamu yang udah mau sempetin baca cerita ini ♡

GABRILEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang