My Husband Is The Antagonist [ 내 남편은 적대자 ]

Part 11 [ Married ]

Cerita Ini Hanyalah Karangan Bubu, Jika Ada Kesamaan Nama, Jalan, Tempat, Tanggal, Alur, Ataupun Yang Lainnya Mohon Dimaafkan Atas Ketidaksengajaan Nya...
Dan Diharapakan Untuk Tidak Menyamakan Cerita Ini Dengan Cerita Yang Lainnya, Diperbolehkan Untuk Berpendapat Dan Mengkritik Tetapi Menggunakan Bahasa Yang Sopan, Jelas, Mudah Dipahami, Tidak Kasar Sampai Membuat Bubu Ataupun Para Pembaca Yang Lain Tersinggung...

-•••-

-•••-

-•••-

Serena menghela napas kasar, ia menatap kembali kamar yang ditempatinya selama hampir 18 tahun. Ada rasa bahagia dan sedih ketika mengingat ia harus pergi meninggalkan keluarganya.

Ceklekkk...

''Serena, kamu udah selesai beberes nya?'' Tanya Sintya saat memasuki kamar putrinya.

Serena menatap bundanya dengan mata yang berkaca-kaca, lalu ia berlari dan memeluk tubuh wanita yang dihormatinya.

''Bunda, Rena minta maaf yah kalo selama ini selalu buat bunda kesal, tapi Rena suka gimana dong? Tapi nanti pasti bunda kangen sama Rena, kan cuman Rena yang tahan banting sama bunda. Jangan makan banyak bun, kan niat buat diet biar nggak gendut, kok tadi Rena liat makan bakso urat, nanti ayah bisa lirik janda bahenol di sebelah.'' Celoteh Serena tanpa menyadari raut wajah marah Sintya.

Pakkk

Sintya memukul sedikit keras punggung putri nakalnya ini, ia kesal mendengar celotehan tidak bermutu itu.

''Kamu yah! Udah nikah juga masih aja jahil sama bunda.'' Omelnya sambil melepaskan pelukan dari Serena, sedangkan Serena hanya cengengesan tidak bersalah.

Tatapan Sintya melembut, tangannya terangkat mengusap surai hitam sang putri. Ia tidak menyangka, anak yang ia rawat sedari kecil kini sudah menikah. Berat rasanya untuk melepaskan putri kecilnya, namun ia yakin Serena bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya.