Part 04

8.2K 945 24
                                    

Cerita Ini Hanyalah Karangan Bubu, Jika Ada Kesamaan Nama, Jalan, Tempat, Tanggal, Alur, Ataupun Yang Lainnya Mohon Dimaafkan Atas Ketidaksengajaan Nya...
Dan Diharapakan Untuk Tidak Menyamakan Cerita Ini Dengan Cerita Yang Lainnya, Diperbolehkan Untuk Berpendapat Dan Mengkritik Tetapi Menggunakan Bahasa Yang Sopan, Jelas, Mudah Dipahami, Tidak Kasar Sampai Membuat Bubu Ataupun Para Pembaca Yang Lain Tersinggung...

-•••-

-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

Serena memandang bangunan besar di hadapannya, ia tak menyangka bisa bersekolah disini. Pastilah yang bersekolah disini dari berbagai kalangan atas, seperti anak artis, pejabat, ataupun pengusaha lainnya. Sedangkan Serena dapat bersekolah karena mengandalkan otaknya, dalam hati ia tak henti-hentinya mengucapkan syukur diberi otak yang pintar walau memiliki akhlak minus.

Asik melihat sekitarnya Serena dikejutkan oleh suara seseorang yang cukup dikenalnya, ia pun membalikkan badan untuk melihat orang tersebut.

''Serena, ngapain lo bengong disini?'' Ucap gadis dengan pakaian yang terlihat sedikit urak-urakan.

Iya!

Kening Serena sedikit mengerut ketiks mengingat siapa gadis ini, untung nya Serena asli memberikannya ingatan.

Belinda Callista, gadis cantik yang sudah bersahabat sejak masa putih-pink ( TK ). Belinda sendiri merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha, hidup bergelimang harta tak membuat hidupnya sempurna. Belinda selalu sendirian di rumahnya yang besar, sampai ketika ia berteman dengan Serena gadis ceria yang memiliki berbagai sifat ajaibnya.

''Ngapain lo disini? Kenapa nggak ke kelas?'' Tanya nya sedikit risih dengan tatapan Serena.

Serena tersenyum sumringah, lalu berkata. ''Mau nunggu ayang.''

Kening Belinda mengerut, ''Sejak kapan lo punya pacar? Emang ada yang mau sama modelan monyet macam lo?'' sambil menelisik wajah Serena.

''Diem lo dugong! Gini-gini gue cantik, makanya ayang Saddam suka.'' Ketika Belinda ingin bertanya siapa Saddam, teriakan Serena yang secara tiba-tiba membuatnya terkejut.

''SADDAM!'' Teriaknya tanpa memperdulikan tatapan murid yang lainnya.

Serena sangat antusias ketika mengingat alur dimana Saddam masuk dan menjadi murid baru di sekolahnya.

''Gak nyangka kita ketemu lagi? Emang yah kalo jodoh tuh nggak kemana.'' Ujarnya dengan cengiran khasnya.

Saddam yang tengah berjalan sembari membaca buku matematika di tangannya, tentu saja tersentak kaget mendengar teriakan seseorang memanggil namanya. Padahal ini merupakan hari pertamanya bersekolah, lantas siapa yang memanggilnya.

Saddam membalikkan badannya, lalu melihat seorang gadis cantik yang pernah datang ke bengkel tempatnya bekerja.

''Kenapa natap gue gitu,'' Tanya Serena malu-malu sambil menyelipkan anak rambutnya. Saddam hanya terdiam, dan kembali melanjutkan langkahnya tanpa menjawab Serena.

My Husband Is The Antagonist [ 내 남편은 적대자 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang