DUA

5 4 0
                                    

Arshinta sangat penasaran siapa anak laki laki itu? Apakah buah Mangga nya sangat enak? Arshinta terkadang suka memakan buah Mangga di pohon rumah nya dan rasa nya menurut ia sangat enak. Tetapi buah Apel jauh lebih enak menurut diri nya.

Arshinta pun segera mengambil remot dan lalu mematikan tv. Ia segera pergi dari ruang keluarga dan pergi ke taman.

Arshinta menghampiri anak laki laki tersebut dengan wajah yang penasaran. Arshinta pun menatap laki laki tersebut.

Anak laki laki tersebut menatap Arshinta balik sambil tersenyum. Arshinta merasa pernah bertemu dengan anak laki laki tersebut tetapi ia lupa dimana.

Apa kabar Arshinta?" tanya anak laki laki tersebut. Arshinta terkejut.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Arshinta dalam hati.

"Kamu siapa? apa kita pernah ketemu? aku ngerasa pernah ngeliat kamu sebelum nya, tapi lupa dimana," tanya Arshinta

Anak laki laki tersebut tersenyum kembali ia turun dari pagar tersebut. Lalu ia merentangkan tangan nya ia ingin berkenalan dengan nya.
"Aku Wirdas,sepupu kamu,"jawab Wirdas.

Arshinta sangat terkejut laki laki itu sepupu nya? sepupu dari ayah atau ibu? Arshinta kembali kebingungan harus percaya atau tidak.

"Ouh ya? kamu sepupu dari ayah atau ibu?" tanya kembali Arshinta.
Wirdas masih merentangkan tangan nya.
yang masih ingin mengajak berkenalan.

"Kamu sepupu aku dari ayah atau ibu?" tanya lagi dan lagi Arshinta.
"Aku keponakan om Adnan,ayah kamu," jawab Wirdas.
Wirdas masih tetap merentangkan tangan nya ia berharap Arshinta mau berkenalan lagi dengan nya.

"Wirdas, udah dewasa aja, waktu itu masih kecil banget, sekarang udah gede aja, makin ganteng," ucap Elina ibu Arshinta sambil menghampiri Arshinta dan Wirdas.

"Arshinta kenalin ini Wirdas dia anak nya tante Radhifa kalian jarang banget ketemu, dulu dia di Jakarta sekarang pindah ke Bandung kalian pernah ketemu waktu masih kecil," ucap sang ibu.

Arshinta pun teringat bahwa mereka pernah bertemu saat masih kecil dan baru percaya bahwa mereka sepupuan.

Tante, aku mau minta Mangga boleh engga?" tanya wirdas kepada Elina.
"Boleh dong,sini masuk," jawab Elina sambil membuka pagar rumah.
Wirdas pun masuk ke dalam rumah Elina memberikan wirdas wadah untuk menyimpan Mangga.

"Arshinta ibu masuk dulu ke dalam ya, kamu temenin wirdas disini,"ucap Elina sang ibu. Arshinta mengangguk.
Ibu nya pun pergi dan masuk ke dalam rumah.

Arshinta menatap lekat Wirdas yang kini mengambil buah Mangga di pohon nya.

ARSHINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang