Tiga hari kemudian
Arshinta bersiap siap untuk memberi kado untuk Wirdas ia mengenakan pakaian berwarna putih.
Lalu Arshinta pun keluar dari rumah nya.
Ia pergi ke rumah Wirdas sambil membawa kado.
Sampainya di rumah Wirdas Arshinta melihat Arkan, Radhifa, dan wirdas sedang ada diteras."Assalamualaikum,"salam Arshinta. "Waalaikumsalam,"jawab salam semuanya.
"Arshinta apa kabar?, tambah cantik aja," puji Radhifa ibunda Wirdas.
"Ayo Arshinta sini nak, kita tiup lilin,"ajak Arkan ayah Wirdas Arshinta pun mengangguk.
Ia mengikuti om dan tante nya lalu ia duduk di teras setelah tiup lilin mereka foto bersama.Arshinta memberikan kado tersebut ke Wirdas. "Ini buat kamu"ucap Arshinta ke Wirdas. "Makasih banyak Arshinta"ucap Wirdas sambil tersenyum.
Arshinta memberikan Wirdas sebuah Kamera dan album foto.
Wirdas terlihat senang Arshinta pun tersenyum.
Ia bahagia melihat Wirdas bahagia."Assalamualaikum,"ucap gadis memakai baju hitam dan berambut pendek. "Waalaikumsalam," jawab salam Wirdas dan Arshinta.
Gadis itu tersenyum Wirdas pun membalas senyuman nya dengan ikut tersenyum juga.
"Arshinta kenalin, ini cewe yang waktu itu aku ceritain sekarang kita udah jadian,"ucap Wirdas sambil tersenyum lebar.
Ia terlihat sangat bahagia bersama gadis di sebelah nya."Emang kamu ngomongin apa aja?,"tanya gadis itu.
"Ada deh" jawab Wirdas sambil tersenyum gadis itu pun kesal Wirdas tertawa kecil."Kamu Arshinta kan?, kamu tau engga teman teman aku pada suka sama kamu, banyak teman cowo cowo aku pada suka sama kamu, ternyata kamu asli nya cantik banget,kamu sepupuan sama wirdas?,"ucap dan tanya gadis itu kepada Arshinta.
"Iya aku sama kak Wirdas sepupuan,"jawab Arshinta.
Ia memanggil Wirdas kakak agar lebih sopan Wirdas 2 tahun lebih tua dari Arshinta."Aku Qaila pacar nya Wirdas kita baru seminggu pacaran," ucap Qaila sambil merentangkan tangan ia mengajak Arshinta berkenalan Arshinta pun membalas dan memegang tangan Qaila. Arshinta tersenyum walaupun sebenar nya ia sangat sakit.
Ternyata Qaila ini wanita yang sering Wirdas ceritakan wanita yang sudah Wirdas cintai selama dua tahun.
"Foto yuuu,"ajak Qaila.
"Ayo"ucap Wirdas dan Arshinta bersamaan lagi mereka bertiga pun berfoto.
Wirdas mengajak Qaila untuk bertemu dengan orang tua nya.Lalu Arshinta duduk di teras kini ia sendiri ia sangat sakit ingin menangis.
Tetapi ia menahannya Arshinta masuk ke rumah ia berpamitan kepada Arkan, Radhifa , Wirdas, dan Qaila.Setelah berpamitan ia segera keluar dari rumah Wirdas.
Di jalan Arshinta menangis tubuh nya lemas rasa nya sangat sakit sekali.Sesampai di rumah nya Arshinta segera ke kamar melepaskan kerudung membuka handphone nya dan melihat foto dan medsos Wirdas.
Wirdas terlihat sangat bahagia mereka pasangan serasi Arshinta bahagia melihat Wirdas bahagia tetapi ia juga sakit sangat sakit.
Arshinta menangis memeluk boneka boneka nya Arshinta tertidur.Saat adzan zuhur tiba Arshinta segera bangun bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat zuhur.
Selesai sholat ia melukis melukis pemandangan dan ada seorang gadis yang sedang melamun.Arshinta memutuskan untuk lebih dekat kepada Allah kemperbanyak amal ibadah terus memperbaiki dirinya.
Ia menjaga jarak lagi dengan Wirdas tetapi ia tidak memutuskan silaturahmi dan ingin hubungan nya dengan Wirdas baik baik saja.Dua tahun kemudian.........

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHINTA
Teen FictionArshinta Kirania gadis cantik bermata sipit rambung hitam yang panjang memiliki alis tebal tubuh yang tinggi dan kurus. Gadis yang sangat menyukai sastra dan memiliki penggemar dan banyak yang menganggumi diri nya Jatuh cinta dengan Wirdas Rajendra...