TIGA

4 2 0
                                    

Arshinta masuk ke dalam rumah ia segera ke dapur membuatkan minuman untuk Wirdas dan diri nya.

Setelah selesai membuatkan minuman ia segera ke taman dan menghampiri Wirdas yang sedang memakan Mangga di kursi.

"Ini minum buat kamu," ucap Arshinta sambil menyerahkan jus jeruk.
"Makasih Arshinta," balas Wirdas sambil tersenyum.
Arshinta duduk di kursi lalu mereka meminum nya bersama sama.

"Maaf ya aku lupa kamu sepupu aku soal nya waktu pertama kali ketemu kita masih kecil sekarang baru ketemu lagi,"ucap Arshinta sambil menatap Wirdas.
"Iya gapapa kamu tau engga kenapa aku masih ingat kamu?,"tanya Wirdas.

"Kenapa?,"tanya balik Arshinta.
"Karena kamu terkenal siapa sih yang belum kenal sama kamu? teman teman aku aja pada udah kenal kamu,"jawab Wirdas dengan serius.

Tetapi Arshinta merasa tidak terkenal dan juga tidak berharap semua orang harus menyukai nya.

"Kamu tau engga teman teman aku pada suka sama kamu,tapi mereka engga tau kalau kita sepupuan,"ucap Wirdas. Arshinta terkejut. Teman teman nya menyukai dirinya? Padahal kan belum pernah bertemu dan Arshinta tidak mengetahui siapa saja teman teman Wirdas.

"Tapi kan belum pernah ketemu dan aku juga engga tau teman teman kamu siapa?," ucap Arshinta.
"Kamu itu cantik, baik, manis, pinter, dan terkenal, maka nya banyak yang suka, "ucap Wirdas.

"Tapi aku engga pernah ngerasa kaya gitu aku suka ngelakuin hal yang aku suka dan aku nyaman dengan hal hal yang aku lakuin,"ucap Arshinta.

"Justru, karena kamu suka, nyaman, dan berbakat dalam melakukan hal hal yang kamu suka, itu yang membuat kamu terkenal, dan sikap kamu yang baik, pekerja keras, ramah, dan juga kamu itu cantik, manis, imut, jadi banyak orang yang suka sama kamu, dan itu membuat kamu jadi terkenal," ucap Wirdas sambil menatap Arshinta dengan serius.

Semua perkataan Wirdas itu benar, dan itu bukan rayuan gombal.

Jantung Arshinta berdetak cepat. Entah mengapa.

ARSHINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang