Chapter 35 : The Queen's Revenge

133 16 0
                                    

Vierra biasanya menghargai privasi orang tuanya, tapi yang akan mereka bicarakan kali ini menyangkut masa depan kelanjutan hubungannya dengan Elyan. Jadi dia meminta Elyan menunggu di ruang kerjanya kemudian pergi mengikuti orang tuanya diam-diam ke dalam Istana. Sang mantan raja dan Ibu suri tidak repot-repot mencari ruangan yang tertutup dan bicara di lorong yang sepi. Memudahkan Vierra untuk mencuri dengar pembicaraan keduanya.

"Kita bisa membantu mereka. Alih-alih memisahkan mereka, mungkin ada yang bisa kita lakukan untuk Elyan." Suara Ibu Suri terdengar tegas namun lembut di saat yang sama. Suara itu pernah memimpin satu legiun tentara ke Orient, mempersiapkan perang yang tak benar-benar terjadi dan berhasil mendatangkan perdamaian dengan pihak kekaisaran. Suara yang sama yang pernah membacakan dongeng untuk Vierra dan saudarinya sewaktu mereka masih kecil. Seorang pemimpin yang memegang kuasa sekaligus seorang Ibu yang penuh kasih.

Vierra mengintip dari belokan menuju lorong, melihat ayah dan ibunya berhadapan untuk mendiskusikan masa depan hubungannya dengan Elyan.

Lorong-lorong di Istana Utama selalu dipenuhi dengan lukisan-lukisan Raja-Raja dan Ratu-Ratu terdahulu di sebelah kiri dan jendela-jendela besar yang menghadap langsung ke taman Tulip kristal di sebelah kanan. Langit-langitnya dihiasi ornamen-ornamen dari perak, membentuk sulur-sulur mawar dan dilengkapi dengan lampu-lampu gantung dari kristal. Lantai marmernya dilapisi karpet bulu tebal berwarna biru langit, membuat langkah kaki teredam dan Vierra dapat mengamati mereka dari kejauhan tanpa ketahuan. Lorong-lorong istana ini lah yang biasanya menjadi tempat orang-orang Istana berlalu-lalang dengan kesibukan masing-masing. Tapi di lorong yang ini, di waktu ini, tidak ada siapa pun selain kedua orang tua Vierra.

Sang mantan Raja memijat-mijat pelipisnya, keningnya berkerut, membuatnya terlihat lebih tua dari usianya. Dia berjalan mondar-mandir sambil berpikir keras. "Anna... tidak ada yang bisa kita lakukan untuknya. Leon saja sekarang sedang ke Westeria untuk membantai monster laut dengan pasukan Serigala. Ini semua sudah terjadi. Elyan memang membawa semua bencana itu ke Imperial, ini bukan fenomena alam belaka."

Sang Ibu Suri menghentikan langkah kalut suaminya itu dengan menggenggam tangannya. Tatapannya melembut seiring nada bicaranya. Dia sedang dalam mode membujuk.

"Pasti ada. Aku sedang memikirkan satu cara." Katanya.

Tapi kata-kata itu tak lantas membuatnya tenang. Mantan raja menatap Istrinya sebelum bertanya dengan curiga, "Cara apa yang sedang kau pikirkan sekarang?"

"Menggunakan jam pasir itu."

Dia menggeleng, menyatakan ketidaksetujuannya. "Sampai sejauh mana yang bisa kita ubah? Kau tidak bisa merubah takdir, Anna." Katanya. "Beberapa hal takkan berubah meski kita kembali ke masa lalu. Beberapa hal memang dimaksudkan untuk terjadi tak peduli berapa kali kita berusaha merubahnya, Sayang." Dia menangkupkan kedua tangannya ke wajah istrinya, menyalurkan kehangatan dan ketenangan seperti yang biasa mereka lakukan terhadap satu sama lain. "Mungkin kita harus kembali ke saat sebelum Leon membawa Elyan ke kediaman Winterthur. Mungkin Elyan harusnya tetap bersama Elle di Istana Utara. Atau mungkin aku seharusnya tak pernah membiarkan Elle mengenal Dylan sehingga Elyan tak pernah ada. Tapi jika begitu, aku mungkin berakhir menikah dengannya dan bukan denganmu. Sampai sejauh mana sebenarnya yang harus kita ubah?"

"Kenapa tidak mulai saja dari tujuh tahun yang lalu saat Elyan pergi dari rumah. Jika dia tidak pernah meninggalkan rumah, maka mungkin dia tak pernah membuat perjanjian dengan Ratu Lautan."

"Ini semua sudah dimulai jauh sejak sebelum itu. Sejak kau mengandung Vierra. Sejak kita menikah di Orient. Atau mungkin sejak Elle mengandung Elyan." Sang mantan raja terdiam sejenak, tampak berpikir. "Tidak. Ini mungkin lebih jauh lagi dari itu. Mungkin sejak aku meninggalkan Thálassa di kehidupan yang lalu."

Empire Of The Seven Seas [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang