Chapter 21 : Dancing Under The Stars

177 23 2
                                    

Vierra tak pernah berdansa dengan siapa pun yang dapat membuatnya seperti sedang melayang terbang bersama angin malam. Frederick lah yang pertama membuatnya seperti itu—dan mungkin satu-satunya.

Untuk sesaat, Vierra bisa melupakan semuanya. Hanya ada dirinya, Frederick dan musik pengiring yang mengalun lembut. Vierra bisa dengan mudah melupakan bahwa mereka sedang berada di tengah laut, bahwa dia sedang mencoba membuka hatinya pada seorang Pangeran yang hendak menikahinya. Yang ada saat ini hanya dirinya, seorang wanita biasa, dan pria yang ada di hadapannya yang berdansa dengannya untuk memenangi hatinya. Gerakan mereka selaras, saling memandu dan mengimbangi, berputar dan melayang di antara angin dan musik, di bawah bintang-bintang yang berkelap-kelip. Mereka tak perlu bicara, tak ada kata-kata yang keluar dari keduanya, hanya kulit mereka yang saling bersentuhan, mata saling memandang dan bibir membentuk senyuman. Tanpa ikatan apa pun, tanpa takdir apa pun yang mengikuti keduanya, hanya sebuah dansa pertama yang merupakan bentuk dari perkenalan awal. Sebuah cara untuk saling mengenal tanpa kata.

Vierra dapat merasakan otot keras yang terbentuk dari hasil latihan bertahun-tahun di balik pakaian Frederick. Telapak tangannya kasar dan kapalan karena terlalu sering memegang pedang daripada tangan wanita di aula pesta dansa. Meski begitu, kulit wajahnya sempurna tanpa noda maupun bekas luka. Sang Pangeran tak pernah ikut dalam pertempuran maupun peperangan, tapi dia mempersiapkan diri dengan baik. Westeria sejak dulu adalah negeri damai tanpa perang. Pangeran dari Westeria seharusnya tak perlu repot-repot belajar berpedang, terlebih lagi dari guru Violet yang pernah mengajar Grand Duke Winterthur.

Sejenis pangeran yang lebih sering berkuda dan berlatih pedang daripada bersantai dan bermalas-malasan menikmati hidup atau merayu wanita. Dia pekerja keras, gigih, tapi juga merawat diri dengan baik. Bagus.

"Bolehkah aku bertanya, berapa usiamu, Pangeran?" Tanya Vierra. Meski sebenarnya dia enggan memecah keheningan yang menenangkan dan nyaman di antara mereka. Tapi paling tidak dia harus mengatakan sesuatu jika ingin mengenal Sang Pangeran.

Sang Pangeran tanpa ragu menjawab, "Usia kita tidak jauh berbeda, Yang Mulia."

"Kau lebih muda dariku, benar?"

"Jika usia dapat dinilai dari ilmu dan kebijaksanaan, maka benar, saya lebih muda dari Anda."

Vierra terkesan pada caranya menjawab. Tidak benar-benar ingin membenarkan bahwa Sang Pangeran memang lebih muda dari Vierra, tapi juga memuji di saat bersamaan. Jadi Vierra melanjutkan, "Ratu Eugene tidak dapat memiliki keturunan sebelum aku lahir dan dijadikan sebagai pewaris takhta Westeria. Jadi kira-kira usiamu sekarang... tujuh belas tahun?" pancing Vierra. Tahu bahwa bukan itu usia persis Sang Pangeran. Dia ingin Frederick menjawabnya dengan benar.

"Sembilan belas tahun sejak sebulan lalu, Yang Mulia." Frederick akhirnya menyerah dan menjawabnya.

"Aku hampir dua puluh." Kata Vierra, sambil tersenyum puas. Seolah mereka sedang berlomba-lomba menjadi yang lebih tua dan Vierra telah menang.

"Tapi Anda masih sembilan belas sekarang. Kita seumuran." Frederick tak mau kalah.

"Baiklah. Kita seumuran, kalau begitu." Kata Vierra, membiarkan Frederick memenangi argumen dan menuai senyum di wajah Sang Pangeran.

Berdansa dengan Frederick tidak terasa melelahkan karena sepertinya Sang Pangeran lebih sering menahan bobotnya, membuat Vierra melayang dan tidak membiarkan Vierra kelelahan dalam sepatunya. Alih-alih kelelahan, Vierra justru sangat menikmatinya dan tidak ingin semua cepat berakhir. Vierra juga menyadari bahwa meski Frederick menyentuhnya dan mendekat, dia tetap menjaga sopan santunnya dengan tidak menyentuh di tempat-tempat yang tak seharusnya. Mungkin ini pertama kalinya Vierra merasa nyaman berdansa dengan seseorang selain dengan ayahnya.

Empire Of The Seven Seas [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang