Chapter 3 : Betting

274 28 0
                                    


Vierra sama sekali tak menyangka bahwa Elyan akan benar-benar tidur saat matahari bersinar cerah. Padahal pemandangan laut di siang hari benar-benar menakjubkan baginya yang selalu melihat es dan salju lewat jendela Istana selama ini. Tapi setelah bertemu kembali dengan Estelle yang saat itu sedang berada di geladak kapal, dia diberitahu bahwa Sang Kapten biasa tidur ketika matahari bersinar dan terjaga sepanjang malam dengan alasan karena saat-saat itu lah yang paling riskan untuk para pelaut.

"Kebanyakan badai dan monster laut menyerang saat langit gelap." Dia menjelaskan sambil menggigit apel berwarna hitam. Entah karena sudah busuk, terkutuk, atau warnanya memang seperti itu. "Mau?" Estelle menawarkan setelah menyadari bahwa sejak tadi Vierra memperhatikan apel hitam yang dia makan.

Vierra memang belum makan apa pun sepagian itu. Dan jika dilihat dari letak matahari yang tepat di atas kepala mereka, sudah tiba waktunya untuk makan siang. Dia membayangkan sembilan hidangan utama di meja makan Istana yang dihidangkan para koki saat ini dan mendapati bahwa Sang Tsarina tidak ada di tempat. Pamannya mungkin menggantikannya mengerjakan tugas-tugasnya saat ini. Memikirkan pamannya membuatnya kembali teringat bahwa ada pertanyaan penting yang belum dia ajukan mengenai Elyan.

Vierra mengambil apel yang ditawarkan oleh Estelle dan menggigitnya. Apel itu sudah jelas tak beracun karena Estelle tampak baik-baik saja meski sudah menghabiskan separuhnya. Dan saat segigit apel hitam itu memasuki mulutnya, Vierra bersumpah tak pernah merasakan apel seenak itu sebelumnya. Rasanya tidak seperti apel, melainkan seperti pergabungan seluruh buah yang tumbuh di hutan tropis, manis melebihi madu, berair, renyah dan menyegarkan. Vierra tak bisa berhenti mengunyahnya.

"Jadi kau tahu kalau Elyan adalah putra tunggal Grand Duke Winterthur..." Vierra menelan sebelum melanjutkan, "Sejak kapan?"

Estelle merogoh sesuatu dari saku celananya. Vierra sudah menduga akan melihat sebuah benda yang akan menjadi cerita panjang masa lalu Estelle, tentang bagaimana dia ditemukan oleh Elyan, dibeli dan dibebaskan dari rumah bordil. Dan Vierra akan mendapatkan seluruh cerita tentang mereka berdua. Tapi ternyata itu sebuah kekeliruan. Estelle hanya mengeluarkan apel hitam lainnya dan mulai menggigitnya.

"Sejak awal." Estelle mengambil satu gigitan besar lainnya dan kembali mengunyah, "Aku bisa membaca pikiran, ingat?"

"Benar..." Vierra memutar otak, mencari pertanyaan lainnya untuk dia ajukan pada Estelle tanpa membuat pertanyaan-pertanyaannya menjadi mencurigakan. Tapi dia justru menjadi terlalu fokus pada apelnya. Apel itu sangat enak hingga segala yang bisa dia pikirkan saat itu hanya makan lebih banyak lagi. "Bagaimana kalian bisa bertemu?"

"Kupikir Elyan sudah cerita padamu." Jawab Estelle dengan tak acuh, "Dia membeliku. Dengan harga yang sangat mahal." Saat mengatakannya, sorot matanya tak terbaca. Jika orang lain yang mengatakannya, Vierra mungkin sudah bisa melihat tatapan penuh kesedihan. Tapi Estelle tak memperlihatkannya sama sekali. "Sekarang giliranku bertanya. Kenapa kau masih ada di kapal ini setelah apa yang kukatakan padamu?"

"Aku harus menemukan adikku." Jawab Vierra langsung.

"Kau bisa menemukan adikmu tanpa bantuannya. Kau seorang Tsarina." Kali ini Estelle tak menggigit apelnya lagi. Entah disengaja atau tidak, Estelle selalu hanya memakan separuh apelnya kemudian tak melanjutkannya dan memakan apel yang baru. Dia menatap Vierra dengan serius, "Tidakkah dia mengatakan padamu ke mana tujuan kami berikutnya?"

Vierra melanjutkan memakan apelnya, siap menerima apel lainnya dari Estelle yang tampak menggiurkan. Tanpa benar-benar berpikir, dia menjawab, "Laut Mimpi Tanpa Harapan."

Estelle mengangguk, "Jika aku jadi kau, aku akan memerintahkan seluruh pasukan Serigala Winterthur dan pasukan dari keempat Klan Westeria untuk berlayar menuju El mar de los sueños sin esperanza. Alih-alih membahayakan nyawa diri sendiri dengan tetap berada di kapal ini dan menuju ke sana. Dan jangan pikir aku tak tahu kau memiliki cincin sihir teleportasi yang kau gunakan untuk memasuki kapal kami sebelumnya. Jadi kenapa kau belum pergi juga?"

Empire Of The Seven Seas [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang