21

4.9K 301 13
                                    

greycia memeluk abangnya dengan erat, greycia harus keluar kota buat ngelanjutin SMA nya di sana

Awalnya sih lidia sudah membujuk greycia untuk sekolah di sini, tapi dia ngga mau

"Kenapa harus di luar kota sih dek?" Tanya elfin melepaskan pelukannya

"Bosen di sini terus bang, aku juga mau mengenal orang luar hehe Abang jaga baik baik ponakan aku yaa" greycia mengusap perut elfin

"Pasti lah"

"Yaudah aku berangkat dulu ya daa abang, mama" greycia berpamitan kepada Abang dan mama nya lalu memasuki mobil

"Daa adek" elfin melambaikan tangan nya begitu pula dengan greycia

Elfin memutuskan untuk tidur di rumah mamanya, dia sangat kangen dengan rumah nya, karena saat menikah dengan gavin dia jarang berada di rumah nya

"Mama elfin kangen banget sama masakan mama" Lidia tersenyum melihat tingkah elfin, walaupun sudah menikah dan ingin mempunya bayi, elfin tetap manja kepada mama nya seperti anak kecil

"Gimana kondisi kamu sayang?"

"Baik ko ma tapi akhir akhir ini elfin suka mutah terus"

"Itu biasa buat kandungan muda elfin nanti lama kelamaan juga engga" ucap Lidia sambil menaruh masakan yang sudah siap

Lidia menyiapkan nasi di piring elfin
Lidia memasak makanan kesukaan elfin dan sayuran, karena elfin perlu makan sayuran supaya bayi nya tetep sehat

"Makanan mama tetap yang pertama selalu enak" elfin mengacungkan kedua jempol nya, itu membuat Lidia teringat pada elfin kecil

Elfin kecil suka banget memuji masakan lidia dan mengacungkan jempol nya ketika memakan masakan lidia

Entah kenapa elfin ingin sekali bermanja dengan lidia untuk saat ini
dia ngerasa ga bakal bisa di manja lagi sama mamanya ini, elfin ingin kembali seperti dulu

Setelah makan elfin dan lidia sedang berada di kamar elfin, elfin sedang tiduran di pangkuan lidia yang sedang mengusak rambutnya

Lidia juga merasa kasihan dengan elfin, yang seharusnya elfin lakukan sekarang adalah bersenang senang seperti remaja pada umumnya, tapi dia? Dia malah terperangkap menjadi ibu rumah tangga yang seharusnya tak dia lakukan

Dan lidia juga tau tak mudah bagi lelaki untuk melahirkan, apalagi usianya masih di bawa umur seperti elfin

Lidia membacakan sebuah dongeng kepada elfin agar anak nya bisa tertidur

Setelah memastikan elfin tertidur, Lidia memindahkan elfin secara perlahan lalu menyelimutinya

Sebelum meninggalkan elfin lidia menyempatkan untuk mengecup kening elfin

"Bahagia terus ya sayang"

Lidia turun ke bawah ketika mendengar ketukan di pintu nya

"Eh Gavin, sini masuk nak" Gavin bersalaman dengan lidia

"Elfin nya mana ma?" Tanya gavin

"Di kamar nya, dia lagi istirahat mungkin kecapean ya jadi jam segini udah tidur"

Gavin izin kepada lidia untuk menemui elfin, setalah mendapat izin Gavin segera naik ke atas menuju kamar elfin

Gavin melihat elfin tidur pulas banget
dia membersihkan dirinya lalu ikut tidur di samping elfin

Gavin mengelus perut elfin, elfin sedikit merasa keganggu dengan elusan itu

"Gavin" Gavin yang awalnya menatap perut elfin beralih menatap elfin

"Sttt tidur lagi" Gavin mengelus kepala elfin, karena elfin masih mengantuk jadi dia memutuskan untuk tidur lagi

'drtt' hp gavin berbunyi

Gavin beranjak untuk mengangkat telefon itu

"Hallo"

'hai Gavin masih ingat kepadaku?" Tanya seseorang dalam telefon itu

Gavin berfikir sebentar, dia seperti nya mengenali suara itu

"Milka?" Tanya gavin

'yaa kamu benar, ternyata kamu masih mengingat ku gavin' suara wanita itu tampak sangat bahagia

Milka adalah wanita yang Gavin sukai sejak smp di kanada, tapi sayang nya dia belum sempat pacaran karena milka pindah sekolah

"Haha gimana kabar nya Milka?" Basa basi Gavin

"Baik dong" mereka mengobrol hampir larut






TBC

together or not?(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang