18

6.4K 439 8
                                    


"Eughh" lenguh elfin ketika matanya terkena pantulan matahari dari kaca

Gavin menghampiri elfin lalu berjongkok di sampingnya, Gavin memegang pipi elfin

"Tubuhnya panas" gavin langsung menelepon dokter pribadinya menyuruh nya datang kesini memeriksa elfin

"Hiks Gavin" gavin memeluk tubuh elfin dari samping

"Sttt apa sayang" elfin membuka matanya lalu duduk

"Pusing" ucap elfin sambil memegangi kepala nya, gavin duduk di samping elfin lalu menyandarkan elfin di pundak nya

Elfin menutup mulut nya, dia merasa mual

'tok'
'tok'
'tok'

"Masuk" seorang dokter bernama reno Herman memasuki kamar Gavin

"Mau di apain?" Tanya elfin menatap Gavin

"Di periksa sayang" dokter itu mendekat ke arah elfin, elfin mencengkeram baju gavin

"Ga di suntik kan" Gavin menggeleng jujur elfin sangat benci pada suntikan
hanya membuat dirinya sakit saja

dr reno mulai memeriksa tubuh elfin
seperti mimpi tapi itu kenyataan

"Gimana dok?" Dokter reno seperti sedang berfikir

"Aneh tapi nyata, istri anda hamil pak Gavin" elfin dan gavin kaget nya bukan maen

"Ngga ga mungkin dok, saya kan cowok mana bisa hamil" elfin masih tidak percaya

"Bisa elfin, kamu mempunyai rahim dan lelaki yang mempunyai rahim itu sangat langka"

"Baik saya permisi ya, nanti saya buatkan resep obat dan pak Gavin bisa mengambil nya sekalian cek kandungan elfin" pamit Reno

"Makasih dok" setelah Reno keluar dari kamar gavin, elfin bertanya kepada gavin

"Gav ini beneran, ini mimpi kan?" Gavin mengelus punggung elfin berusaha menenangkan nya yang masih shock

"Ini engga mimpi sayang kita sebentar lagi mau punya baby" elfin terlihat sedih

"Hey kenapa ko sedih" Gavin menangkup wajah elfin

"Nanti sekolah aku gimana? Aku berhenti sekolah?"

"Kamu masih bisa sekolah sayang cuma kalo perut kamu udah mulai besar, kamu mau ga mau harus berhenti sekolah, gapapa ya?" Elfin mengangguk dengan pelan

"Iya, aku bakal rawat bayi ini sampe besar" gavin tersenyum, dia senang melihat elfin ceria kembali

"Nanti kita kasih tau nama sama papa ya" elfin mengangguk dengan semangat

Gavin benar benar menjaga elfin dengan baik

Gavin sekarang sedang ada di ruang tengah mengerjakan pekerjaan kantor nya

"Gavinn" elfin turun dari tangga dengan berlari

"Elfin jangan lari!!" Elfin duduk di pangkuan gavin lalu mengalungkan tangan nya di leher Gavin

"Siapa yang ngebolehin kamu lari hm?* Gavin mencubit pipi elfin

"Jangan gitu lagi" elfin hanya mengangguk

Malam ini gavin dan elfin mengundang semua keluarga nya supaya datang ke rumah nya  untuk memberitahu kan kehamilan elfin

'tok'
'tok'
'tok'

baru saja membuka pintu elfin sudah di sambut dengan pelukan hangat dari Lidia

"Mama" baru saja membuka pintu elfin sudah di sambut dengan pelukan hangat dari lidia

"Mama kangen banget sama kamu sayang"

"Elfin juga kangen banget sama mama" sehabis memeluk mamanya elfin berganti memeluk adik kesayangannya

Elfin tuh jarang banget ketemu greycia kadang kalau elfin kerumah tu anak ga ada

"Kangen banget gue sama lo bang"

"Gavin dimana sayang" tanya lidia sambil duduk di sofa

"Ada di atas, bentar lagi turun" tak lama dari itu Gavin turun berbarengan dengan kedatangan keluarga gavin

Setelah semua berkumpul, elfin mulai membuka pembicaraan

"Jadi kita semua ngapain di suruh kumpul disini?" Tanya Gibran

Sebelum menjawab elfin melihat gavin terlebih dahulu dan mendapatkan anggukan oleh gavin

"Em.. aku mau ngasih tau kalau.." elfin memberhentikan perkataan nya karena dia mengira kalo semua tau elfin hamil pasti semua menganggap elfin manusia aneh

"Dia hamil" gavin berbicara dengan santai, semua orang yang berada di situ melongo

"Apa katamu barusan? Elfin hamil" tanya derecia memastikan, dan elfin hanya mengangguk

"Wah sebentar lagi kita bakal jadi nenek ya jeng" ucap derecia kepada lidia, mereka berdua memeluk elfin

"WOY GUE BAKAL PUNYA PONAKAN UHUY" teriak gerald girang, perilaku nya di lihat oleh greycia, genan menyikut lengan gerald

"Malu maluin Lo" ucap genan sedikit berbisik

Elfin kira dengan kehamilan elfin membuat orang orang berfikir elfin aneh, ternyata dugaan elfin salah

Merek berpelukan bersama seperti teletabis

'clek' Gilang datang bersama Heri

"Loh ko pada pelukan ada apanih" tanya gilang sambil mendekat

"Pah kakak hamil pah, bentar lagi aku bakal punya ponakan" ucap greycia senang

"Boy jaga kekasihmu" Heri menepuk pundak Gavin, gavin hanya mengangguk mendengar omongan papa nya, ga di kasih tau juga Gavin bakal jaga elfin

"Bocil punya bayi" ucap gerald mengusak rambut elfin, dan langsung di tatap tajam oleh gavin

"Santai weh, iye tau ni bocil punya Lo" semua yang ada di situ tertawa
memang Gavin ini posesif sekali

TBC

Hai pakabar semuaa, tumben ya yang  chap 17 sepi banget, biasanya pas baru up langsung pada sat set

Maaf jika ada typo bertebaran dimana-mana

-za ☕

together or not?(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang