Hampir 1 bulan elfin berada di rumah sakit, perlahan kondisi elfin mulai membaikSekarang tubuh elfin sedang di bersihkan oleh cia, saat sedang mengelap tangan elfin tiba tiba jari elfin bergerak
Cia sangat terkejut lalu dia memencet tombol di samping nya untuk memanggil dokter
Tak lama dari itu, dokter pun datang dengan satu buah suster yang berada di belakang nya
"Mohon keluar dulu ya, saya akan periksa elfin terlebih dahulu" cia mengangguk lalu keluar dari ruangan sang Abang
"Ada apa cia?" Tanya lidia yang habis membeli makan bersama Gilang
"Ma tadi jari bang el gerak"
'clek'
dokter keluar dari ruangan
"Dok gimana keadaan elfin?"
"Elfin sudah sadar, dia dari tadi memanggil mamanya"
Lidia segera masuk untuk menemui elfin, Lidia melihat elfin yang sedang terisak di ranjang nya
"Sayang" panggil Lidia pelan
"Mama bayi aku mana?" Tanya nya elfin dengan suara yang sangat pelan dan parau
Lidia hanya diam, dia tak tau harus ngomong apa
"Mama jawab ma, bayi aku kemana bayi aku sehat kan?" elfin mulai menangis kembali
"Dia udah tenang sayang"
"Ga mungkin!! Mama bohong kan? Ayo bilang sama aku kalau mama bohong, bayi aku masih ada kan ma" Lidia yang tak tega melihat itu langsung memeluk tubuh elfin
"Ikhlasin ya sayang" Lidia ikut menangis, dia sungguh tak tega melihat anak nya seperti ini
"Ga mungkin"
"Elfin, elfin bangun sayang, dokter!!" Elfin jatuh pingsan di pelukan mamanya
Cia dan Gilang yang melihat itu langsung iku memanggil dokter
"Elfin butuh banyak istirahat, dia belum sembuh total dari sakitnya, kalian bisa keluar dulu supaya elfin bisa beristirahat dengan tenang" akhirnya mau tak mau mereka meninggalkan elfin yang masih tak sadar kan diri
-
"STOP IKUTIN GUE MILKA!!" geram Gavin kepada Milka, pasalnya Milka terus mengikuti nya dan Gavin tidak suka itu
"Lo kenapa sih gav? Gue kurang apa? Gue cantik, kaya, Lo mau apa dari gue? Keperawanan? Gue kasih buat Lo"
"Murahan" setelah mengucapkan kalimat itu, Gavin memasuki ruangan kerja nya
Gavin memijat pelipisnya, dia merasa pusing sekali, sungguh dia sangat merindukan elfin
Gavin memandangi foto elfin yang berada di hp nya
"Kamu apa kabar sayang? Udah siuman? Aku kangen"
Semenjak dia tak di perbolehkan untuk melihat elfin dengan gibran, Gavin benar benar tak lagi menemui elfin
"Kenapa gue dulu bisa kejebak sih sama milka, gue bener bener bodoh" Gavin mengacak rambut nya frustasi
"Gue harus ketemu elfin, bagaimana pun gue masih jadi suami elfin" Gavin keluar dari ruangan nya lalu menuju ke rumah sakit
.
Genan gibran dan Gerald sudah datang dari jam 2 siang, kebiasaan 3g (Gibran, genan, Gerald) akhir akhir ini adalah menjaga elfin sehabis pulang sekolah
Orang tua Gavin belum tau pasal ini karena mereka sedang berada di luar negeri, dan tidak ada seorang pun yang memberi tau mereka
"Tante, cia, sama om pulang aja bersih bersih, kita bakal jaga elfin kok disini" ucap gibran
"Nah iya tuh, kalian ga perlu khawatir"
"Makasih ya, kalau gitu kami pulang sebentar"
Elfin sudah sadar sejak pukul 12 siang tadi, tapi dia hanya diam sambil menatap kosong dinding rumah sakit
"Elfin makan dulu ya, lo dari pagi belum makan" elfin hanya diam tak merespon
Mereka paham kok apa yang di rasakan elfin saat ini, elfin juga tentunya masih syok dengan apa yang terjadi
"Elfin" panggil seseorang dari pintu,
Dia GavinGavin berjalan mendekat ke arah elfin, 3g yang mengerti hanya diam melihat apa yang ingin gavin lakukan
Gavin memeluk elfin sembari terisak, elfin hanya diam melihat apa yang di lakukan Gavin, seakan memorinya berputar kembali, elfin langsung mendorong tubuh Gavin dengan sekuat tenaga
"Pergi Lo dari hadapan gue" Gavin menggeleng, bukan nya menyingkir dia malah terus mendekati elfin
"Elfin aku minta maaf sayang"
"PERGI DARI HADAPAN GUE HIKS GARA GARA LO ANAK GUE MATI" elfin terus berteriak kepada Gavin
"Maafin aku sayang" Gavin ingin mengelus rambut elfin tapi tangan nya terlebih dulu di tepis oleh Gibran
Genan yang sudah geram melihat itu langsung mendekati Elfin dan Gavin
"Lo mending keluar dari sini" ucap genan"Ga! Gue mau lihat istri gue nan, gue masih suami sah elfin"
"BAJINGAN LO KELUAR" teriak Gibran
Genan dan Gerald menarik Gavin untuk keluar dari ruangan itu, sedangkan gibran, dia memeluk elfin sembari menenangkan nya
TBC
Haii siapa yang nungguin ni cerita wkwkwk
Btw happy new year gess
KAMU SEDANG MEMBACA
together or not?(END)
Random[sudah end]✅ perhatian, yang ga suka sama ceritanya bisa di skip, gausah banyak komplen BXB! YANG GA SUKA SKIP tolong bijak dlm memilih cerita Gavin jevras vanegar seorang blesteran Inggris dengan Indonesia, ketos yang terkenal cuek dan tidak suka...