'deg' perlahan senyum elfin luntur ketika melihat gavin sedang berciuman dengan wanita'brak' bekal makanan yang elfin bawa tadi jatuh begitu saja dari tangan elfin
Suara itu membuat dua sejoli itu tersadar, gavin sangat shock ketika melihat elfin
"Brengsek" ucap elfin pelan lalu pergi dari tempat itu, Gavin yang sadar langsung mendorong Milka dari pangkuannya
"Sayang aku bisa jelasin" Gavin berusaha memegang tangan elfin,
saat gavin bisa meraih tangan elfin
Gavin langsung memeluk tubuh mungil elfinElfin berusaha melepas pelukan gavin, tapi pelukan itu sangat erat dan elfin tak punya tenaga untuk mendorong gavin, tubuhnya sudah terasa lemas
"Lo bangsat gav" ucap Elfin pelan
"Gue ga perlu penjelasan lo bajingan."
Setelah sekuat tenaga elfin mendorong gavin akhirnya elfin terlepas dari pelukan gavin"Sayang kamu boleh marah, tapi kamu jangan ada pikiran buat cerai sama aku ya? Demi anak kita" ucap Gavin sambil memegang tangan elfin
"Demi anak kita? cih anak gue kali" elfin menarik tangan nya dari genggaman Gavin
Elfin buru buru masuk lift, entah kenapa hati elfin terasa sangat sesak tapi dia tidak bisa menangis
Gavin mengejar elfin lewat tangga karena jika Gavin mengejar elfin menunggu lift selanjutnya itu akan lama
Ternyata Milka dari tadi melihat kejadian Elfin dan Gavin
"Cih" Milka berdecih lalu mengikuti Gavin
"Eh itu elfin bukan sih" tunjuk Dean
"Eh iya dia kenapa lari lari ayo kita samperin" Samuel dan lainnya berlari menghampiri elfin
Saat Elfin keluar tak lama dari itu Gavin keluar dengan Milka di belakangnya
"Gibran lo kejar elfin gue sama yang lain bakal urusin Gavin" Gibran mengangguk lalu berlari ke mobil nya
Gavin ingin mengejar elfin lagi tapi langkahnya di halangi sama Samuel
"Benerkan dugaan gue" ucap damar
"Dasar perempuan ga tau malu" Dean menatap sinis Milka
"Gue gatau malu? Dia kali, udah tau suaminya bosen masih aja bertahan jalang memang"
'plak'
pipi milka di tampar oleh Dean
Milka memegang pipinya yang terasa perih"DEAN" Gavin ingin memukul Dean tapi telat... dirinya sudah di pukul oleh Samuel
"BRENGSEK LO, SUAMI MACAM APA LO" Samuel terus menerus meninju wajah gavin
Mereka semua hanya melihat tidak ada niatan memisahkan Samuel
Bahkan Gavin yang hebat dalam hal tawuran pun kalah dengan Samuel, Samuel tak memberikan Gavin istirahat sejenak dia terus meninju muka gavin
"Aduhh" rambut Milka di tarik damar
"Jangan karena Lo cewek gue ga berani ya sama lo" ucap damar pas di telinga Milka
Damar mendorong Milka hingga dirinya jatuh di tanah
Semua orang di kantor pun hanya melihat, mereka tidak berani mencegah samuel
"Sam udah Sam" genan menghentikan Samuel karena Gavin sudah benar benar tidak berdaya
Milka diam diam menelefon satpam untuk memisahkan mereka
tak lama dua satpam datang menghentikan samuel
"Kalian semua pergi atau saya telefon polisi" ucap satpam tersebut kepada Samuel dan yang lainnya
Akhirnya mau tak mau mereka pergi dari tempat itu
Sedangkan di sisi lain nya....
Gibran mengajak elfin ke atas gedung bangunan yang tempat nya memang cocok untuk menenangkan diri
Gibran memeluk tubuh elfin, dia tau gimana perasaan orang yang berada di dalam pelukan nya
"Kak sakit" ucap elfin dengan embel embel 'kak' sambil memegangi dadanya, gibran mengelus dada elfin
Gibran tak tau mau ngomong apa yang dia bisa hanya memeluk elfin untuk menenangkannya
Perlahan air mata elfin turun, air mata yang tadi nya elfin pendam turun dengan sendirinya
Jujur, Gibran juga merasa sakit di hatinya melihat anak yang bisanya ceria menjadi seperti ini
Elfin melepaskan pelukan nya, Gibran menghapus air mata yang mengalir di pipi elfin
Gibran mengajak elfin duduk di salah satu kursi yang berada di bangunan tersebut
"Kak tadi siapa? Kaka pasti kenal kan?" Gibran mengaguk
"Iya nanti kaka kasih tau, tapi hapus dulu air matanya" elfin menghapus air mata nya menggunakan tangannya, Gibran tersenyum melihat tingkah elfin
"Tadi namanya Milka, dia bisa di bilang first love nya Gavin atau cinta pertamanya Gavin, Gavin dulu tergila gila kepada milka, tapi sebelum gavin menyatakan perasaan nya Milka udah pindah sekolah"
Elfin diam sebentar lalu berucap lagi kepada Gibran
"Kak bisa tinggalin aku sendiri?" Pinta elfin, awalnya Gibran mau nolak tapi di lihat elfin memang butuh waktu untuk sendiri
"Oke, tapi janji jangan ngelukain diri sendiri? Inget kamu bawa bayi" Elfin menautkan kelingking nya di Kelingking Gibran
"Janji" ucap elfin dengan sedikit tersenyum
"Pinter" gibran mengusak rambut elfin lalu pergi
elfin memandangi langit senja, elfin hanya diam sambil memandangi senja, walaupun mulutnya diam tapi tidak dengan pikiran nya
Elfin ingin menceraikan Gavin tapi dia juga memikirkan anak nya, anak nya lahir tanpa kasih sayang seorang dady nya?
"Cerai atau tidak ya" Tanya elfin kepada diri nya sendiri, dia sungguh binggung
TBC
Uhuyy nungguin ini kan Lo semua
gue sih udah buat dari kemaren tapi emng ga gue up dulu wkwkMood banget anjir komenan Lo semua, ngakak gue pada ngatain si gavin
KAMU SEDANG MEMBACA
together or not?(END)
Random[sudah end]✅ perhatian, yang ga suka sama ceritanya bisa di skip, gausah banyak komplen BXB! YANG GA SUKA SKIP tolong bijak dlm memilih cerita Gavin jevras vanegar seorang blesteran Inggris dengan Indonesia, ketos yang terkenal cuek dan tidak suka...