BONCAP 2 TERAKHIR

6.6K 322 73
                                    


Kalau ada typo bilang

Elfin masuk ke ruangan itu bersama gibran, terlihat Milka yang sedang berbaring lemah sambil menangis

Milka yang melihat Elfin masuk langsung mengarah kan tangan nya untuk mendekat kepada nya

"Elfin maaf' ucap milka dengan nafas yang tidak beraturan ketika Elfin sudah di samping nya

"Maaf udah ngehancurin keluarga kecil kamu" Elfin mengerutkan dahi nya

'clek' mereka bertiga melihat ke arah pintu ruangan yang di buka, ternyata  Gavin, yang sedang terduduk di kursi roda

Gavin mendekat ke arah Elfin dan Milka

Saat Milka melihat Gavin berada di samping nya dengan cepat dia mengambil satu tangan Gavin dan satu tangan Elfin lalu menyatukan kedua tangan itu

"Aku pengen... kalian bersama lagi, maaf udah ngehancurin.. hubungan kalian" suara Milka semakin mengecil dengan nafas yang memburu

"Elfin maaf karena aku udah hancurin kebahagiaan kamu" ucap milka sembari terisak, Elfin hanya diam tanpa menjawab

Sebenarnya sangat susah untuk memaafkan kesalahan Milka, apalagi kesalahan nya itu bukan sekedar kesalahan kecil

"Aku harap kalian memenuhi permintaan... terakhir ku" Milka melepas tangan Gavin dan Elfin lalu beralih memegang dada nya yang terasa sangat sesak untuk bernafas lalu matanya perlahan menutup dan tangan nya melemas

Elfin, Gavin dan Gibran sudah memanggil dokter beberapa kali, tapi entah kenapa dokter belum juga muncul

"DOKTER" teriak gavin, dokter datang lalu mengecek kondisi Milka, mulai dari nafas dan denyut nadi, dokter itu memegang tangan milka yang sudah mendingin

"Maaf saya harus sampaikan berita ini, Mba Milka sudah tiada" suster menata tangan milka lalu menutup tubuh Milka menggunakan kain putih

Tubuh Elfin melemas, walaupun dia belum bisa memaafkan kesalahan Milka tapi dia tidak mengira Milka akan tiada dengan kondisi seperti ini

Dan Elfin juga masih memikirkan tentang yang tadi Milka bicarakan

Gibran yang masih berada di situ hanya melihat Elfin dan Gavin

Elfin menoleh ke Gibran, Gibran hanya tersenyum ke Elfin

"El" Elfin mengalihkan pandangan nya ke Gavin

"Buat permintaan Milka tadi gausah di lakuin, dan Gibran" Gavin menoleh ke arah Gibran yang berdiri di samping Elfin

"Gue tau Lo sayang sama Elfin, jadi Lo yang pantes buat dapetin Elfin, gue lepasin Elfin buat Lo" Gavin tersenyum ke arah Gibran, Elfin yang mendengar itu shock

"Kamu pantes dapet yang lebih baik dari aku el, kalau nanti Gibran nyatain perasaan nya sama kamu, terima aja ya" Elfin diam sebentar lalu mengangguk

Sebenarnya Gavin sangat susah untuk melepaskan Elfin dengan yang lain, tapi ini juga salah nya sendiri, Elfin berhak bahagia walaupun itu bukan dengan dirinya

"Oh iya gue permisi dulu ya, nanti kalau nikah jangan lupa undang gue" kata Gavin dengan senyuman lalu pergi keluar dari ruangan itu meninggalkan Elfin dan Gibran

Keadaan menjadi canggung

"El"

"Kak" ucap mereka bersamaan

"Kakak duluan aja"

"Kakak mau ngomong tapi ga di sini" Gibran mengandeng tangan Elfin mengajak nya keluar dari ruangan itu dan menuju ke taman dekat rumah sakit

"Kamu kalau mau balik ke Gavin gapapa" Elfin menggeleng

"Kalau kamu masih sayang sama Gavin, di hati kamu masih ada Gavin, Balik aja ke Gavin jangan bohongin perasaan kamu sendiri Elfin" Elfin menggeleng lalu memeluk Gibran

"Gamau sama Gavin, dia jahat" entah kenapa Elfin menjadi cengeng ketika bersama Gibran

"Kak"

"Hm?"

"Kaka suka aku?" Elfin mendongakkan kepalanya menatap Gibran

"Tau dari mana?"

"Tadi omongan Gavin" Gibran terkekeh lalu melepaskan pelukan Elfin dan mengengam tangan Elfin

"Iya kakak suka Elfin, Kaka suka waktu Elfin manja sama Kaka, kaka sudah waktu Elfin curhat sama kakak"

"Aku juga suka kakak" Gibran sedikit terkejut mendengar omongan Elfin, tapi tak lama dari itu dia tersenyum

Entah dari kapan perasaan itu muncul, Elfin merasa Gibran adalah orang yang tulus dan penuh kasih sayang, terbukti dari cara dia nanggepin perilaku dan omongan Elfin, dari 9 bulan itu bukan waktu yang singkat untuk mengenal kepribadian gibran

"Mau nyoba jadi kekasih kakak?" Elfin mengangguk dengan semangat, Gibran membawa Elfin ke pelukan nya

Gibran mengecup lama kepala Elfin lalu mengelusnya

"I love you" bisik Gibran

.

.

"bersaing sama masalalu seseorang adalah persaingan paling ga adil, iyalah! bayangin aja, kita harus bersaing sama orang yang sudah pernah menang duluan"

"kesalahan yang tidak bisa di maafkan dalam hubungan adalah perselingkuhan"


Selesai.

Udah ya, aku tau kalian semua pasti ga rela ending nya, tapi jadi Elfin juga sakit guys kalau harus ngulangin sama orang yang udah nyakitin perasaan dia.

coba kalian dalamin deh ceritanya, bayangin aja kepercayaan dan semua hatinya udah dikasih sama orang itu, eh akhirnya malah nyakitin wkwk.

dan aku juga minta maaf kalau endingnya ga sesuai harapan kalian, atau bahkan ada yang nyesel baca sampai akhir??  i am very sorry everyone

dan biarlah cerita gafino itu happy ending dalam angan angan gavin.

oke itu aja yang mau aku sampaikan, terimakasih yang udah baca cerita aku sampai akhir, im so happy.

see u tunggu cerita ku yang baru yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

together or not?(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang