10 | Bayang-Bayang

362 48 7
                                    

10 | Bayang-Bayang

.

Studio 07, iTV

Studio 07, iTV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

"Jadi gini lo, literasi itu bukan hanya tentang kemampuan baca tulis semata tetapi juga kemampuan untuk menyerap informasi, mengkomunikasikan, mengolah dan menyebarkannya sehingga berguna untuk kehidupan. Contoh, kita baca buku nih, terus nemu kalimat 'buang sampah sembarangan itu dosa', kalau pemahaman kita tentang literasi hanya sampai pada kemampuan baca tulis semata, ya sudah, kalimat itu hanya akan berhenti sampai disitu. Titik."

".. Beda cerita kalau kita memiliki kemampuan untuk memahami informasi, maka hal yang akan dilakukan pasti 'oh, kalau buang sampah sembarangan itu dosa berarti aku harus buang sampah pada tempatnya' begitu kan? dan lanjut eksekusi-eksekusi lainnya."

".. Itulah kenapa saya bilang pemahaman literasi itu penting ya karena pada era ini kita tak lagi hanya dihadapkan pada krisis-krisis perekonomian tetapi juga digitalisasi teknologi yang mana salah satu dampaknya adalah luapan informasi yang beegitu banyak sehingga nantinya pemahaman itu akan membawa kita mampu memilih dan memilah mana informasi yang benar atau salah, mana informasi yang benar-benar dibutuhkan atau tidak dan mana informasi yang patut disebarluaskan atau cukup berhenti disitu saja."

Arawinda menatap banyaknya penonton yang hadir dalam studio siaran langsung ini sambil membenahi beberapa helai rambutnya yang berantakan mengganggu bibir dan dagunya. Kurva melengkung dibibirnya tak kunjung turun. Ada binar keantusiasan yang memercik dalam sorot matanya yang cantik.

Pembawa acara masih terus melontarkan tanggapan terkait pembahasan mereka siang ini. Kursi-kursi narasumber tak hanya berisi dirinya seorang namun juga ada beberapa staf perwakilan dari Kemendikbud juga beberapa rekan aktivis pendidikan.

"Oke, kembali kepada Btari Arawinda. Kira-kira dari saudara Arawinda sendiri nih, menanggapi pertanyaan mengapa tingkat literasi di Indonesia itu masih rendah? kalau tadi bapak Yanu membahas tentang adanya masalah gizi buruk—stunting juga kualitas sumber daya guru yang masih belum maksimal, pendapat dari saudara Miguel adalah karena kurangnya akses terhadap buku bacaan itu sendiri ditambah rendahnya minat baca di Indonesia. Kalau dari sisi saudara Arawinda ini kira-kira apa dan bagaimana nanti cara mengatasinya?"

"Yang pertama, saya sendiri setuju dan membenarkan pendapat dari bapak Yanu ataupun saudara Miguel. Kita tidak bisa menampik alasan itu karena memang sudah ada data yang menunjukkan. Itu jelas menjadi PR kita bersama—"

Kata demi kata, kalimat demi kalimat dengan lancar Arawinda jelaskan. Program-program juga beberapa ide dan pencapaian yang kemarin dia dapatkan dari hasil kunjungan dan diskusi-diskusinya bersama para penggiat pendidikan dia jabarkan dengan lugas dan mudah diterima. Kemampuan bicaranya menyihir puluhan pasang mata di studio untuk fokus dan mendengarkannya.

"—Menambahi pendapat saudara Miguel perihal sulitnya akses bacaan tadi, sebenarnya ada situasi berbeda dimana beberapa dari kita yang memiliki akses bacaan yang mudah tapi justru harus didorong dulu nih kegemaran membacanya. Contohnya mereka-mereka yang tinggal di daerah perkotaan."

Still Fallin' For You | [PINDAH KE FIZZO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang