"Aaghhh"
Yohan berteriak frustasi ketika ia bingung harus mengenakan pakaian apa saat berkencan nanti. Pemuda itu ingin agar dirinya terlihat keren dihadapan gadis yang ia sukai. Teriakan nya tadi, tentu saja mengundang teman-temanya yang baru saja bangun tidur. Mereka mengira ada hal buruk yang menimpa Yohan, nyatanya tidak, laki-laki ini hanya bingung tentang rencana kencanya hari ini.
"Lo ngapain sih bangsat, masih pagi udah teriak," gerutu Akbar yang baru saja bangun dengan rambut masih acak-acakan.
"Anjing, gue kira lo kenapa-napa, nyesel gue nyamperin." Kini Dimas menimpali, tampak wajahnya yang tergesa-gesa, sekaligus kesal.
"Fren, gue bingung milih outfit nih." Jelas Yohan pada kawan-kawanya yang kini ikut duduk di ranjang Yohan.
"Lu mau kemana memang," Tanya Akbar.
"Mau kencan."
Akbar sekaligus Dimas sangat terkejut. Bak tersambar petir di pagi hari. Mereka kaget, karena ini pertama kalinya mereka melihat Yohan mau membuka hati pada seorang gadis. Menurut mereka, Yohan itu sangat famouse, termasuk jajaran manusia dengan kemampuan social butterfly. Tapi, setiap kelebihan tentu ada kekurangan, Yohan buruk dalam masalah percintaan. Ia memang pandai memikat hati seseorang, tapi tak seorang pun bisa membuat Yohan nyaman.
"Temen kita udah gede bro," Akbar menepuk tanganya, diikuti dengan Dimas. Kepala mereka geleng-geleng tak percaya.
"Dih gajelas lu berdua." Dengus Yohan kesal
Akbar dan Dimas tengah asik mengolok Yohan, sedangkan Jerry yang baru saja terbangun dari tidurnya, tak tahu apa yang sedang dibahas temannya, dengan santai mendatangi kamar Yohan. "Good morning kawan-kawan." Sapanya sembari menari-nari bak orang gila. "Bahas apa nih, kok ga ngajak gue."
"Elu baru bangun bangsat," ketiga orang ini kini kompak memarahi Jerry, namun ini Jerry bukan Akbar. Jerry hanya memasang wajah datar, kemudian berjalan perlahan, memeluk Yohan dan kembali tertidur. Yohan yang kaget tentu saja berteriak, diikuti dengan Akbar dan Dimas.
"Gay banget anjir lu, Jer!"
***
Berpindah ke sisi lain, kini Sahara bingung perihal pakaian apa yang harus ia kenakan malam ini. Ia mengambil ponselnya, lalu menekan kontak dengan nama Windy, menunggu panggilanya diangkat oleh sahabat baiknya ini.
"Halo Ra, kenapa pagi-pagi udah call aja lo."
"Windy, bantuin gue."
"Hah, lo kenapa Raa?"
"Gapapa, bantuin gue pilih baju buat kencan."
"Kencan?! Sahara, lo mau kencan!?"
"Iya, bantuin win."
"Anjir, gue ke tempat lo ya, tunggu 15 menit."
Windy mematikan teleponya, Sahara hanya bisa geleng-geleng kepala saja pada tingkah laku sahabatnya yang begitu semangat.
Sahara dan Windy sudah berteman sejak Sahara mulai membangun toko bunganya, semula Windy hanya iseng membeli bunga dan mengobrol dengan Sahara. Karena menurut Sahara gadis bernama Windy ini sangat asik, mereka pun berteman hingga menjadi sahabat seperti sekarang. Windy tahu kondisi Sahara dan kisah tentang gadis itu, Windy selalu ada ketika Sahara membutuhkanya, bagi Sahara, Windy lah teman yang paling setia.
"Nih lo pake ini aja Raa." Ucap Windy sembari memilihkan sahabatnya ini baju.
Benar saja, baju yang dipilihkan Windy memang terlihat sangat cocok baginya, sahabatnya ini memang paling pengertian.
"Win, gue takut deh."
"Lo takut kenapa? Harus percaya diri dong, lo itu cantik tau, Sahara." Tekan Windy
"Gue cuma takut kak Yohan bakal berubah pikiran kalo dia tau gue berasal dari panti asuhan."
"Aduh Sahara sayang, kenapa mikir gitu." Kini Windy menempatkan kedua tanganya dibahu Sahara, "kalo memang Yohan sungguh-sungguh sama lo, dia bakal nerima apapun itu, selagi itu lo Raa. Kalo dia berubah habis itu, lo tinggal bilang gue, biar gue tendang kakinya."
"Galak banget lo win."
Windy hanya membalas dengan cengiran dan memberi Sahara dua jempol, kemdian ia membantu Sahara memilih riasan wajah yang pas.
Hingga jam kencan pun tiba...
***
Halo semua!!
Part kali ini lumayan pendek ya, tapi aku bakal kasi extra part, hehe.
Maaf kalau tulisanya kurang rapi ya :(
Semoga kalian selalu suka, terimakasih sudah mau mampir<3Salam hangat
Valereea Val
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFULFILLED PROMISE
Romance"You say you love rain But you open your umbrela. You say you love the sun But you find shadow spot. You say you love wind But you close your window. And now, you say that you love me more than anything But you left me." I lost you forever -Unfulfil...