05| Kencan sungguhan

1 0 0
                                    

NARASI PANJANG
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalau sambil denger lagu yang buat baper. Bisa puter lagu yang udah aku tambahin atau kalian mau pakai lagu kalian sendiri ya.
Selamat Membaca <3

 Selamat Membaca <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Waktu menunjukan pukul 19.40 malam, kini Yohan tengah menunggu gadis yang ia sukai. Pemuda ini memang sengaja menunggu, ia tak mau Sahara yang harus menunggu kedatanganya.

Tepat pukul 20.00 Sahara tiba di depan Toko bunganya, sembari berjalan kaki. Yohan pun turun dari motor custom nya, pemuda itu sengaja membawa motor karena ia ingin mengajak Sahara menikmati indahnya kota dimalam hari.

"Raa, disini."

"Loh Yohan, kok udah disini?"

"Iya, gue gamau buat lo nunggu, mending gue aja yang nunggu." Pemuda itu lalu mengarahkan Sahara ke motornya yang terparkir rapi di depan toko bunga Sahara, "hari ini motoran ya, supaya bisa lihat indahnya kota pas malem hari." Jelas Yohan.

"Wah, asik dong." Ungkap Sahara, ia memang lebih suka jika diajak mengendarai motor, apalagi dimalam hari. Rasanya ia ingin menghirup seluruh angin malam kedalam paru-parunya, meskipun ia tahu ia bisa kena flu.

Yohan kemudian memakaikan helm pada Sahara, helm berwarna kuning dengan gambar bebek lucu dibelakangnya, sesui dugaanya sangat lucu jika Sahara yang memakainya.

"Nih udah dipasang, ayo naik."

Sahara kemudian menaiki motor custom Yohan, agak sulit baginya, karena motor Yohan lumayan tinggi ataupun Sahara yang terlampau pendek. Gadis ini hanya memiliki tinggi badan 160 Cm, berbanding terbalik dengan Yohan, tinggi pemuda ini berkisar 185cm.

Dengan sigap pemuda itu menurunkan pijakan kaki pada motornya, kemudian memegangi tangan Sahara yang hendak naik agar gadis itu tak jatuh. Bagi Sahara perlakuan Yohan sangat manis, itu membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Ra, tangan lo taruh disini." Ucap Yohan, sedangkan tangan pemuda itu tengah mengarahkan tangan Sahara untuk memeluk pinggangnya. Usai tangan Sahara melingkar sempurna dipinggangnya, Yohan kemudian melajukan motornya, menembus keramaian kota.

Mereka asik berbincang hal-hal random ditengah perjalanan. Hingga, akhirnya mereka harus berhenti karena lampu lalu lintas yang semula berwarna hijau, kini bertukar menjadi warna merah, tanda berhenti.

Tiba-tiba munculah bocah kecil, umurnya sekitar 7 tahun, tengah menjajakan ikan.

"Kak, ikan segarnya kak." Tawar bocah itu kepada setiap pengguna jalan, Yohan kemudian memanggil bocah itu. Tentu saja, dengan semangat bocah itu menghampiri Yohan. "Kak mau beli ikan? Masih seger loh kak, saya tangkap sendiri." Tawar bocah itu.

UNFULFILLED PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang