Usai mengantar Sahara pulang, kini Yohan tengah memesan sate Mang ujang. Sate Mang ujang memang favorit anak Kos Melati. "Mang bungkus 3 ya, yang satu jangan pedes," Yohan hapal betul jika Akbar tak terlalu suka makanan pedas. "Siap mas Yohan." Mang Ujang berujar sambil meletakan sate pesanan Yohan diatas panggangan.
Kurang lebih 5 menit ia menunggu, kini sate pesanannya sudah siap. Aktifitas ini memang sudah biasa Yohan lakukan, ketika pemuda ini keluar, ia selalu ingat membawakan teman-temanya oleh-oleh. Jika tidak, Akbar bisa merengek nanti.
Saat tiba dirumah Kos Melati, Yohan langsung menyuguhkan sate pada temannya yang tengah asik bermain video game di ruang tamu. Tentu saja, sate itu langsung disambar habis oleh ketiganya.
"Abang Yohan memang paling pengertian," ujar Jerry.
"Makasih ngab," ucap ketiganya bergantian.
Keempat pemuda itu kemudian melanjutkan bermain video game. Kos Melati memang tak terlalu besar, tetapi tempatnya begitu nyaman dan cukup bersih.
Keempat pemuda itu sibuk bergantian, saling mengolok saat kalah dan begitu menikmati suasana malam minggu, sebab esok mereka bisa molor sepuasnya lantaran tidak ada jam kuliah.
"Btw, gimana kencan lo tadi, sukses?" Tanya dimas, tanganya masih sibuk memegang controller video game itu.
"Sukses besar bro." Yohan melempar senyum pada ketiga sahabatnya, disambut teriakan histeris Akbar dan Jerry.
"Udah malem bego." Dimas meminta agar kedua orang ini diam, takut tetangga marah.
"Kapan mau nembak, gue bagian nunggu pajak jadian." Jerry bertanya, namun pertanyaanya merupakan sumber kegalauan Yohan. Menyadari perubahan ekspresi Yohan, ketiga sahabatnya itu peka. Mereka kemudian mengajak Yohan untuk ke teras saja, deep talk sembari merokok. "Hari ini di Kos dulu, kapan hari kita ke warung Maipan lagi."
Melihat ketiga sahabatnya mulai menyalakan batang nikotin milik mereka, Pemuda itu pun ikut menyalakan batang nikotin miliknya. Menyesap lalu menghembuskan asapnya perlahan.
"Gue bingung, gue udah jatuh hati banget sama Sahara. Ga ada yang bisa buat gue nyaman, selain dia. Ini pertama kalinya ada yang bisa bikin gue nyaman." Keluh Yohan.
"Yaudah, tembak aja han." Saran Jerry, langsung mendapat sahutan kencang dari Akbar. "Mana bisa gitu, pdkt- an lah dulu!." Mendengar perkataan Akbar, disisi lain Dimas setuju dan mengangguk, "iya han, pendekatan aja dulu, lagian kenapa lo bingung?"
Yohan kemudian menceritakan tentang Sahara, darimana Sahara berasal, dan menceritakan tentang ia dan keluarganya yang merupakan donatur dari panti asuhan tempat Sahara tinggal. Yohan hanya merasa tak enak saja, menjadi seorang donatur, tetapi ia tak pernah berkunjung kesana. Ia sangat menyesal tak bisa mengenal Sahara dari lama. Ia ingin tahu, apa yang membuat gadis itu berada disana.
"Han, saran gue mending lo pendekatan aja sama Sahara. Pelan-pelan aja, suatu hari gue yakin dia bisa terbuka sama lo." Saran Dimas.
"Oh iya, lo kan donatur. Lo ga kenal orang-orang dari sana?" Akbar berusaha memberi Saran. Yohan berpikir sejenak, mengingat-ingat dan akhirnya sampai pada sebuah nama yaitu bunda Celine. "Ah gue kenal kepala panti disana, bunda Celine."
"Nice, lo mungkin bisa tanya ke bunda celine perihal Sahara." Jelas Jerry kini.
Yohan berpikir sejenak sembari menyesap rokoknya. Benar juga saran sahabatnya, toh ia juga sempat mengatakan pada Sahara bahwa ia akan mampir. Saat itulah Yohan akan bertanya secara diam-diam pada bunda Celine.
"Thanks guys, kalian memang selalu bisa gue andelin."
"Anytime bro." Balas Dimas, lalu menepuk pundak Yohan. "Eits, sampoerna 4 bungkus," Sontak Jerry menggeplak kepala Akbar, "salah ege, harusnya 10 bungkus." Keempat orang itupun tertawa melihat tingkah Akbar dan Jerry.
Setelah deep talk malam itu, benar saja Yohan mulai semakin mendekati Sahara. Ia mulai rajin mengirim pesan melalui aplikasi chat, menelepon Sahara, mengantar dan menjemput gadis itu, berkenalan dengan adik Sahara, membantu Sahara di toko bunganya. Semua Yohan lakukan dengan tulus, ia harap Sahara bisa nyaman denganya, lantaran ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona gadis ini.
Harapan Yohan hanya satu, cepat atau lambat ia bisa menjadi seseorang yang bisa menjaga Sahara, ia ingin bisa melindungi Sahara. Sebab Yohan sekali lagi sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Sahara, ia sudah terlampau sayang pada gadis itu. Yohan hanya ingin pendekatan yang telah ia lakukan selama 3 bulan ini tak sia-sia.
![](https://img.wattpad.com/cover/329649489-288-k121348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFULFILLED PROMISE
Romance"You say you love rain But you open your umbrela. You say you love the sun But you find shadow spot. You say you love wind But you close your window. And now, you say that you love me more than anything But you left me." I lost you forever -Unfulfil...