Part 5🐣

11 3 0
                                    

Perlahan mata Zira terbuka ada setitik air mata yang mengalir ketika mendengar ucapan Jimin

Sore harinya Zira terbangun karna melihat hari sudah mulai menggelap

Ia bergegas menuju lantai satu untuk membuat masakan atau lebih tepatnya memanaskan makanan yang dikirim oleh orang tak di kenal.

Saat menuruni anak tangga Zira sedikit melirik kesana kemari mencari keberadaan Jimin namun tidak ada, ia berpikir mungkin Jimin hanya singgah sebentar untuk mengambil beberapa berkas di ruangannya karna memang seperti itu yang sering terjadi. Namun itu salah besar saat Zira tengah melamun ada suara yang menyadarkan nya yang membuatnya hampir terjatuh.

"Yaaakk kau seharusnya hati-hati bagaimana jika terjadi sesuatu deng.."
Belum selesai Jimin menyelesaikan ucapannya ia tersadar dengan perkataannya tersebut

"Deng apa." Tanya Zira kebingungan

"Bukan apa-apa, intinya berhati-hati lah." Ujarnya lagi

"Dia kenapa sih." Batinmu

Setelah memasak makanan yang baru, kalian berdua pun makan malam bersama. Jika kalian bertanya kenapa Zira memasak makanan lagi itu semua karna keinginan Jimin yang tidak ingin memakan makanan yang dipanaskan karna itu tidak baik untuk tubuh jadi mau tidak mau Zira harus memasak makanan baru untuk mereka.

Hening hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu

"Aku akan tinggal di sini malam ini." Ucap Jimin memecahkan keheningan diantara keduanya

"Eoh. Kenapa bukankah seharusnya kamu pulang ke apartemen Rose. Apa dia tidak akan marah jika kamu tinggal di sini malam ini." Tanyamu beruntun

"Memangnya kenapa apa kau tidak suka." Ucapnya mendekat pada Zira hingga jarak di antara keduanya hanya tinggal beberapa centi.

Deg deg deg

"Ini kenapa jantung tiba-tiba dag Dig dug sih." Batin Zira melihat wajah Jimin sedekat ini

"E-eh bukan, siapa tahu saja kan dia akan marah jika kamu tinggal di sini terlalu lama." Ucapmu gugup

Jimin yang terlihat sedikit tersenyum memperhatikan wajah istrinya dan berucap

"Kau kan juga istri ku, jadi kenapa dia harus marah." Ucapnya semakin mendekatkan wajahnya

"Ah hahaha benar aku kan juga istri mu hahaha." Ucapmu tertawa dan mendorong dada Jimin agar menjauh

"Kenapa apa kau gugup." Tanyanya lagi dengan tersenyum

"Haa apa hahaha tentu saja tidak hahaha." Ucapmu memalingkan wajah berusaha menyembunyikan semu merah dipipinya dan mencoba mengontrol degub jantungnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Skip

Kini Zira dan Jimin sudah sama-sama kembali ke dalam kamarnya masing-masing, namun bukannya istirahat Zira lebih memilih duduk di balkon kamarnya. Meresapi angin malam yang selalu membuatnya merasa nyaman.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Jimin yang sejak tadi ingin mengistirahatkan tubuhnya pun tak bisa memejamkan mata nya, ia merasa gusar. Karna tidak bisa tertidur Jimin memutuskan untuk menuju kamar Zira ntah kenapa tujuannya adalah kamar sang istri padahal Selama ini dia jarang sekali memasuki kamar sang istri, namun malam ini ia merasa ingin selalu berada di samping Zira.

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang