Part 11🐣

12 5 3
                                    

Typo bertebaran dimana-mana✨

~Happy Reading~

Jimin baru tiba di Paris bersama dengan asistennya. Mereka tengah menuju ke hotel tempat mereka akan menginap untuk waktu 3 disana. Sebenarnya Jimin sangat malas jika sudah bepergian jauh seperti sekarang, namun karna pekerjaan nya yang mengharuskan ia pergi dengan terpaksa Jimin pun pergi.

Mereka sudah tiba di hotel dan sudah memasuki ruangannya masing-masing. Jimin yang sudah lelah karna perjalanan yang cukup panjang membuatnya Legas merebahkan tubuhnya di sofa dengan melihat pemandangan yang terdapat di hadapannya. Ya di Paris saat ini waktu masih sore hari jadi pasti banyak para turis maupun warga lokal yang tengah berjalan santai menikmati suasana musim semi yang baru saja tiba.

Jimin terdiam memandangi gedung-gedung yang menjulang tinggi di depannya, pikiran nya melayang jauh memikirkan mendiang istrinya. Hatinya selalu sakit setiap mengingatnya tapi tidak bisa dipungkiri jika setelah kepergian Zira, Jimin selalu memikirkan sang istri. Apakah Jimin mulai menaruh rasa pada sang istri yang telah tiada, jawabannya hanya pada diri Jimin sendiri.
.
.
.
Hari ini hari pertama Jimin bertemu dengan klien nya, cukup menghabiskan waktu cukup lama hingga pertemuan itu berakhir hingga sore hari.

"Permisi pak Jimin apa anda akan kembali ke hotel sekarang." Tanya asisten Jimin

"Kau pergilah dulu, aku masih akan disini." Jawabnya

"Ah baiklah." Ucap sang asisten

Jimin memandang ke arah luar jendela dimana disana ia dapat melihat beberapa anak-anak tengah bermain dengan gembira. Namun atensi matanya fokus pada anak laki-laki yang asyik bermain sendiri sembari terus tersenyum di sela-sela bermainnya. Jimin sedikit tertegun ketika melihat wajah anak kecil tersebut, Jimin seperti melihat dirinya saat masih kecil dulu.

Jimin segera beranjak dari duduknya ketika melihat anak tersebut terjatuh. Jimin pun menghampiri anak tersebut.

"Apa kamu baik-baik saja." Tanya Jimin ketika sampai di hadapan anak kecil itu

"Eh uncle ciapa." Tanyanya melihat Jimin yang tiba-tiba muncul

"Ah ayo uncle bantu." Ucap Jimin

"Gomawo." Ucapnya setelah Jimin membantu berdiri

"Eh tunggu, kenapa wajah uncle milip dengan ku." Tanyanya setelah melihat wajah Jimin

Jimin sempat terdiam mendengar ucapan anak kecil di hadapannya itu, sebenarnya memang wajah mereka terlihat sangat mirip bak pinang di belah dunia tak ada bedanya.

"Ah dimana orang tuamu, apa kamu sendiri disini." Tanya Jimin mengalihkan ucapan anak kecil tersebut

"Ah aniya, aku bersama dengan Daddy. Tapi Daddy sedang berada disana." Ucapnya menunjuk toko roti

"Ah iya."

"Nama uncle ciapa." Tanyanya lagi

Jujur Jimin sangat gemas melihat anak kecil di samping nya itu, namun ia juga penasaran kenapa wajahnya sangat mirip dengan nya waktu kecil.

"Ji.." Belum selesai Jimin menyebutkan namanya anak kecil tersebut sudah di panggil seseorang yang tak jauh berada dari mereka, namun Jimin tidak bisa melihat wajah orang tersebut karna ia menggunakan masker.

"Daddy." Panggil nya

"Ah uncle aku pelgi dulu ya, Daddy cudah memanggil ku. Campai beltemu lagi uncle tampan." Ucapnya melambaikan tangan pada Jimin

Jimin ikut melambaikan tangannya dan melihat punggung si anak kecil itu menjauh. Pikirannya masih tertuju oleh anak kecil itu yang memiliki wajah sangat mirip dengannya bahkan ia seperti melihat dirinya hanya saja dalam versi kecil.

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang