Part 6🐣

8 3 0
                                    

Zira baru saja sampai dirumahnya setelah melakukan pemeriksaan. Tidak ada yang dia pikirkan selain kandungannya saat ini, ingin rasanya menghubungi Jimin dan memberitahu semuanya namun apa daya tidak mungkin berani untuk menghubungi suaminya sendiri. Karna ia yakin Jimin sudah pasti tidak akan peduli kan dirinya.

Hari terus bergulir Jimin masih saja belum kembali ke rumah mereka. Namun Zira berusaha untuk berpikir positif mungkin Jimin tengah sibuk dengan pekerjaannya dan lebih memilih pulang ke apartemen Rose karna lebih dekat dengan kantornya, namun tanpa di pungkiri kadang hatinya merasa sakit ketika melihat Jimin lebih memilih tinggal di atap dengan istri keduanya daripada dengan dirinya.

"Apa kamu lapar sayang." Ucapmu mengelus perut buncitnya

"Nee Buna." Ucapnya menirukan suara anak kecil

"Uh mianhae sayang Buna belum memasak untuk mu, kalo begitu kajja kita memasak. Buna akan memasakkan makanan yang enak untukmu." Ucapmu sembari mengelus perut buncitnya dan berjalan menuju dapur
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di tempat berbeda

"Sayang." Panggil seorang wanita

"Emm." Ucapnya sibuk dengan beberapa dokumen di hadapannya

"Sayang." Panggilnya lagi

Jimin menghela nafas nya ketika sang istri terus memanggil dirinya.

"Iya ada apa." Jawabnya

"Kenapa kamu selalu sibuk akhir-akhir ini." Tanyanya

"Tentu saja, ada banyak perkejaan yang harus aku lakukan. Memangnya ada apa."

"Ada yang ingin aku bicarakan."

"Tentang apa." Tanyanya

Rose pun mendekat ke arah meja kerja Jimin dan duduk dipangkuan sang suami.

"Bagaimana jika kita mencari Baby sister sayang."

"Kenapa tiba-tiba, bukankah kamu mengatakan tidak ingin mencari baby sister." Tanyanya

"Sekarang aku memerlukan nya, karna kamu tahu kan jika aku sedang perlu keluar tidak mungkin baby aku bawa. Apalagi saat aku berbelanja." Ucap Rose

"Baiklah, lakukan yang kamu inginkan sayang."

"Ah terimakasih sayang."

"Emm, baiklah sekarang biarkan aku melanjutkan pekerjaanku sayang."

"Hemmm apa kamu tidak merindukan ku sayang."  Ucap Rose meraba dada bidang sang suami

Jimin masih diam melihat sang istri yang tengah meraba dada bidangnya.

"Jangan membangunkan siang yang tengah tertidur sayang." Ucap Jimin menahan tangan Rose yang mencoba membuka kancing baju Jimin

"Kenapa, apa kamu tidak merindukan ku." Ulangnya

Jimin yang sudah tidak bisa menahan godaan dari sang istri yang tidak bisa diam di pangkuannya membuat pusakanya aktif seketika.

"Sayang, jangan menyesal telah membangun siang yang tengah tertidur"

Jimin pun segera menggendong Rose menuju kamar mereka, karna tidak mungkin mereka melakukan nya di ruang Jimin. Rose yang tidak bisa diem dalam gendongan Jimin terus saja bermain di dada bidang sang suami hingga membuat Jimin sudah tidak tahan. Sesampainya dikamar Jimin melempar tubuh Rose ke kasur dengan sedikit kasar karna sudah tidak tahan dan merasakan sesuatu yang rasanya sudah sangat menegang di bawah sana.

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang