Part 2🐣

15 2 0
                                    

Pemandangan yang menyayat hati Zira ketika melihatnya, senyum dan tawa yang pertama kalinya ia lihat namun senyuman yang bukan untuk nya.

Yang awalnya ingin mengantarkan makanan, akhirnya Zira memutuskan untuk kembali ke rumah.

Setibanya ia dirumah Zira segera menuju kamarnya, tidak ada yang dapat ia pikirkan selain pergi kekamarnya. Menangis ntah apa yang ia tangisi tetapi rasanya air mata ini terus saja keluar dengan sendirinya. Apakah ia cemburu melihat suaminya tersenyum bahkan tertawa bersama wanita lain sedangkan dengan dirinya Jimin diam seribu bahasa.

"Apa dikehidupan sebelumnya aku telah melakukan kesalahan besar Tuhan, hingga kau menghukum ku saat ini." Ucapmu dengan air mata yang terus mengalir di pipi mu

"Untuk apa air mata ini, mengapa aku menangis apa yang kau tangisi Kim Zira apa." Ucapmu memukul-mukul dadamu yang rasanya semakin sesak.

"Apa aku sanggup bertahan lebih lama, kenapa rasanya sangat sakit."

Lelah menangis Zira pun tertidur dengan sisa-sisa air mata di pelupuk matanya.




22 : 00 KST

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam namun Jimin belum pulang. Zira yang sejak tadi sudah menunggu kepulangan suaminya namun sampai detik ini belum ada tanda-tanda kepulangan suaminya.

"Apa dia lembur". Monolog nya

Karna khawatir Zira pun mencoba menghubungi Jimin. Namun hal yang tak diinginkan pun terjadi kembali, suara wanita dari seberang sana yang mengangkat telpon Zira. Tak kuasa lagi Zira mematikan panggilan secara sepihak dan kembali terduduk lemas.

"Permainan dunia macam apa ini, kenapa harus aku Tuhan kenapa." Ucapmu kembali menitikkan air mata

"Tidak boleh, aku tahu ini baru permulaan kedepannya akan ada banyak badai. Kau bukan perempuan lemah Zira ayo buktikan pada dia jika kau bisa." Ucapmu pada dirimu




08 : 30 KST

Jimin baru saja kembali ke rumahnya. Zira yang melihat kedatangan Jimin hanya tersenyum sekilas dan melanjutkan pekerjaannya.

30 menit Zira telah selesai menyiapkan makanan untuk Jimin. Dan menyajikan nya di ruang makan. Zira yang melihat Jimin sudah siap dengan perlengkapan kerjanya pun akhirnya membuka suara.

"Apa kau tidak akan memakannya lagi." Tanyanya

"Maaf aku sudah terlambat, kau makan saja ya." Ucapnya seperti biasa

Sebelum benar-benar pergi Jimin kembali berucap
"Jangan menunggu ku, aku akan lembur malam ini." Ucapnya kemudian menghilang dibalik pintu dan terdengar suara deru mobil yang menjauh dari kediamannya

"Menunggu atau tidak itu urusanku." Batin Zira

"Sekarang aku harus memakan semua makanan seorang diri lagi." Ucapnya






JM entertainment

"Pak Jimin hari ini akan ada Klain yang ingin bertemu dengan anda." Ucap asisten Jimin

"Cancel." Ucapnya

"Baik."

"Ah hari ini tolong kosongkan jadwal ku jiruya." Ucap Jimin masih fokus dengan beberapa berkas di mejanya

"Eoh baik pak. Kalo begitu saya permisi." Ucap asisten Jimin undur diri

"HM."

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang