Part 16

7 4 6
                                    

Typo bertebaran dimana-mana ✨

~Happy Reading~

Paris

Seorang wanita tengah duduk di sebuah kursi taman sembari matanya terus memantau pergerakan sang buat hati yang tengah asyik bermain di taman tersebut.

"Apa boleh aku menemuinya." Suara yang begitu familiar menembus gendang telinga wanita yang tengah duduk tersebut

Zira menoleh ke sumber suara dimana dia dapat melihat seseorang orang dengan senyumnya yang membuat matanya menghilang.

"Kamu." Terkejut Zira ketika melihat kehadiran Jimin di taman itu

Tak merespon, Jimin memilih berjalan mendekat dan duduk di sebelah Zira.

"Apa kalian selalu datang ke taman ini setiap weekend." Tanyanya memperhatikan anak laki-laki di depan sana yang tengah asyik bermain

"Hmm."

Lagi-lagi Jimin hanya tersenyum mendengar jawaban Zira, meskipun hanya sebuah deheman. Dia sudah memutuskan untuk berjuang mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Dia tak peduli jika harus memohon untuk mendapatkan nya, dia hanya ingin memperbaiki semua yang sudah dia hancurkan.

"Apa kau sudah menikah lagi." Tanyanya memecah keheningan

Zira hanya melirik sekilas ke arah Jimin, tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba dadanya merasa sesak bagaimana bisa pria tersebut menanyakan hal tersebut.

"Apa kau tidak akan berbicara dengan ku juga." Tanyanya lagi

Zira menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Jimin.

"Apa itu penting untuk mu." Jawabmu masih tak berpaling dari arah tatapan awalnya

"Emm seperti nya begitu." Jawabnya

Zira tersenyum remeh, rasanya ingin sekali mengumpat dan mengeluarkan semua yang selama ini ia tahan terhadap pria di sebelah nya ini.

"Bagaimana dengan mu, bagaimana dengan Rose, Apa kalian hidup bahagia." Tanyamu

"Kami sudah berpisah." Ucapnya tersenyum

"Ah mian aku tak tahu." Ucapmu tak enak hati

Setelah percakapan singkat tersebut kini duanya hanya diam dengan fokus mereka masing-masing namun pada objek yang sama.

"Seharusnya aku tidak melakukan itu, seharusnya aku mencoba menerima mu. Semuanya mungkin tidak akan seperti ini." Ucapnya setelah beberapa saat terdiam

"Itu pilihan mu."

"Aku menyesal." Jawab Jimin menatap ke arah mu

Zira hanya tersenyum, ia tak berniat membalas perkataan Jimin. Ia tak ingin pertahanannya runtuh.

"Apa kau mau memberikan ku kesempatan." Ucapnya

Belum sempat menjawab dari arah seberang ada seorang pria yang memanggil nama Zira sembari melambaikan tangannya menuju ke arah dua manusia yang tengah duduk di bangku taman tersebut

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang