Part 8🐣

9 4 3
                                    

Malam ini untuk pertama kalinya Jimin dan Zira tidur satu ranjang. Alasan kenapa mereka akhirnya bisa satu ranjang adalah karna eomma dan appa Zira yang memutuskan untuk menginap di rumah mereka malam ini.

Hari sudah larut malam namun Zira masih belum bisa memejamkan matanya sejak beberapa waktu yang lalu. Sedangkan Jimin yang sudah sejak tadi tertidur di sebelahnya. Karena lelah tidak bisa tertidur, Zira beranjak dari ranjangnya menuju luar balkon kamarnya. Biasanya ia memang akan duduk atau sekedar berdiri disana untuk beberapa waktu dan itu dapat membantunya untuk tidur nantinya.

Saat tengah asyik memandangi bulan dan bintang yang bersinar terang malam ini, Zira di kejutkan dengan suara khas orang baru bangun tidur dari arah belakangnya.

"Kenapa diluar." Tanyanya menghampiri Zira

"Eeh."

"Ini sudah malam, udara malam tidak baik untuk ibu hamil." Lanjutnya

"Aku tidak bisa tidur." Jawabmu

"Masuk sekarang atau kau mau sakit." Ujarnya lagi

Zira sedikit menghela nafas hingga akhirnya kembali masuk ke dalam.

Skip pagi hari

Zira terbangun lebih awal dari biasanya. Sebelum beranjak dari tempat tidurnya ia sejenak melihat wajah damai Jimin ketika sedang tertidur, begitu menyejukkan dan terlihat sangat damai sekali.

"Andai saja sikap mu sedamai saat kamu sedang tertidur Jim." Batinmu

"Maaf karna aku sudah menaruh rasa padamu." Batinmu

Setelah puas melihat wajah Jimin, Zira pun segera masuk ke kamar mandi dan tidak butuh waktu lama ia sudah selesai kemudian segera menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk kedua orang tuanya dan juga untuk Jimin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semua sudah berkumpul di meja makan begitu pun dengan Jimin yang baru saja tiba di meja makan dan duduk di samping Zira. Dengan telaten Zira menyiapkan semuanya menaruh beberapa makanan dipiring Jimin.

"Makanlah, aku memasakkan makanan ke sukaanmu." Ucapmu

"Terimakasih." Jawaba Jimin

Semua menikmati makanan dengan hikmat dengan di selingi canda gurau. Suasana sarapan yang selalu di impikan oleh Zira selama ini apalagi melihat Jimin yang lebih sering tersenyum saat ini ketika mendengar ucapan eomma mu.

"Sayang apa kamu tidak ingin ikut bersama eomma saja ke Daegu." Tanya eomma saat kalian sudah menyelesaikan sarapan kalian

"Ah itu Emmm.." Jawabmu bingung

"Atau bagaimana jika eomma tinggal disini untuk menjagamu." Lanjutnya

"Ah tidak perlu eomma, aku baik-baik saja disini." Jawabmu cepat

"Tapi kamu sedang hamil sayang, apalagi lagi sebentar lagi akan melahirkan."

"Ak-." Belum selesai berbicara Jimin sudah lebih dulu memotong ucapan mu

"Eomma tenang saja aku pasti akan menjaga Zira dengan baik." Ucapnya

Zira hanya dapat melihat kearah Jimin tanpa bisa berkata-kata, hatinya sakit setiap Jimin harus berbohong didepan kedua orang tuanya.

"Ah baiklah, tapi berjanjilah jika ada sesuatu hal segera hubungan eomma dan appa."

"Iya eomma." Ucap kalian berdua

KEPERGIAN & PENYESALAN [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang