°+°
Seminggu berlalu setelah mpus di bawah pulang oleh Yoshi. Di sinilah jeongwoo sekarang duduk di pojok ruangan dengan mangkok mie yang ia peluk, mienya sudah mengembang.
Tatapan matanya kosong, memori nya bersama mpus terus berputar. meskipun singkat namun rasanya sangat lama.
Jeongwoo meletakkan mangkok mienya, lalu megusap rambut nya kasar. "Ahh anjing!". umpat nya kesal.
Ia baru menyadari sesuatu, bodoh sekali ia seminggu ini kenapa ia tak kerumah Yoshi, kan kan.
Jeongwoo megusap wajah kasar. lalu ia berdiri hendak mandi namun terhenti lagi saat mengingat mie nya yang belum habis. Ia berjongkok lalu memakan mie nya dengan cepat.
Mandi nya sudah selesai sekarang jeongwoo sedang bersiap-siap. Berdiri di depan kaca, sepintas kenangan mpus terlewatkan. Ingat sekali saat mpus menghilang saat itu jeongwoo panik.
Ia terkekeh menatap pantulan dirinya. "kangen baget sama mpus". Jeongwoo megusap ujung matanya yang tiba-tiba mengeluarkan air mata. "Bangsat, kenapa malah nagis sih!".
Jeongwoo berlari kearah motor nya yang terparkir di terasa nya, hari ini ia akan menjemput mpus, mungkin yoshi tak akan mengizinkan jeongwoo membawa mpus.
Jeongwoo sudah punya rencana. nanti jeongwoo akan menarik Yoshi dan mengikatnya di pohon pisang, agar tidak dapat mengerjarnya. Jeongwoo tertawa jahat untuk itu.
Pemuda itu mengendarai motor di tengah jalanan yang ramai. Jeongwoo terkekeh saat megigat momen nya sebelum Yoshi datang dan menjemput mpus.
Jeongwoo megehela nafas menaikkan kecepatan motor saat jalan yang ia lalui mulai sepi. ia tiba-tiba tertawa saat membayangkan wajah polos mpus saat tidur sangat meniezz.
BRAK!!
jeongwoo tanpa sadar menabrak kan motornya pada truk yang menyebar. tubuhnya terlempar jauh dari motor nya yang sudah terlihat hancur terlindas truk. helm yang ia gunakan rusak. Jeongwoo bisa merasakan bauh amis yang berasal dari kepalanya.
Bodoh sekali seharusnya ia menghentikan motornya saat lampu merah hidup. Karna asik dengan pikiran nya sendiri ia lupa memperhatikan sekitar.
Orang-orang yang ada di persimpangan mulai mengerumuni jeongwoo yang tergeletak di tegah jalan dengan kondisi yang mengenaskan.
Jeongwoo menatap langit dengan tatapan kosong. Ia sama sekali tak bisa merasakan tubuhnya sekarang.
"Hedeh. Belum juga ketemu ayang dah mati". Lalu ia megehela nafas dan kemudian semua nya gelap, berakhir ya berakhir.
Perjalanan yang seharusnya menujuh rumah Yoshi, harus di belokan entah ke rumah sakit atau kelubang kuburan.
PLAK!
tampar keras jeongwoo rasakan pada pipinya. Ia membuka mata kalau menemui langit-langit kamarnya. Ia terdiam sambil mengelus pipinya nya berdenyut sakit. "Ini replay ke hidupan gue atau gimana?". Jeongwoo membatin sembari megubah posisi nya menjadi duduk.
PLAK!
"Akh!!". Jeongwoo meringis. Lagi sebuah tamparan dan kali ini tak kalah kencang dari tadi. Ia menoleh kearah pelaku. Mata jeongwoo membola kaget.
"M-mpus!???". jeongwoo memegangi wajah dan badannya sendiri. "Ini gue masih idup!!!!". Lalu dengan cepat jeongwoo menarik tubuh mpus untuk ia peluk. "ternyata gue masih hidup AAAAAAAAAH".
"Ishhh jeo mpus gak bisa nafas". Regek mpus sambil mendorong jeongwoo.
Jeongwoo menatap wajah mpus intens. "Lo beneran Mpus kan? bukan malaikat yang lagi mau nguji gue??". tanya jeongwoo.
Mpus megedipkan mata polos. "Hah?". Ia megeleng meskipun bingung dengan jeongwoo. "Tadi jeo nagis, mpus khawatir pas mpus coba bangunin gak mau, jadi mpus pukul muka jeongwoo". Ujarnya Tampa beban.
Jeongwoo tersenyum bodoh. "SAKIT MOYEDDD, LO NAMPAR MUKA GUE!!!". seru jeongwoo kesal, saat tersadar ia langsung kembali memeluk mpus erat. "Mpus nanti kalau ada bang Yoshi lo gak usah balik ya, sama gue aja". ujar jeongwoo.
Ting tong!
Bel berbunyi, lalu berbunyi lagi seperti nya di tekan dengan brutal. Jeongwoo teringat pada mimpi nya pasti Yoshi nih. Ia langsung menatap sekitar di mana ia bisa menyembunyikan mpus. Bawa kasur.
"Mpus lo sembunyi di sin- gak jadi". Tentu saja jeongwoo teringat dengan cicik yang suka kawin di bawa tempat tidurnya. lalu dimana?.
Asik dengan pikiran nya jeongwoo terkejut dengan teriakan seorang yang tentu saja ia kenali itu siapa. Yoshi.
"JONGU. GUE MAU JEMPUT MPUS!!!".
Jeongwoo semakin gelisah, dimana ia bisa menyembunyikan mpus tanpa di ketahui oleh Yoshi.
Jeongwoo menutup telinga. Bel nya bisa rusak kalau di tekan sekencang itu, jeongwoo memegang bahu mpus. "pus lo sembunyi ya, Jan sampe Yoshi lihat lo". Belum sempat mpus meganguk jeongwoo sudah berlari keluar.
Mpus terkekeh geli. "Jeo lucu".
°+°
"Hai woo". Sapa Yoshi dengan senyum lebar nya. tapi mata jeongwoo terfokus pada mie yang sedang di bawa Yoshi.
"Mpus mana". kata Yoshi sambil mengintip ke dalam rumah jeongwoo.
"Gak dah, mpus udah gue jual". Cih yakali padahal mimpi mpus di bawah pulang yoshi saja sudah nagis, apa lagi kalau di jual.
Yoshi syok ia langsung terjatuh lemas di lantai. Lalu pemuda itu pingsan, bersempatan dengan itu ia langsung kejang-kejang kesurupan.
Jeongwoo panik langsung ia berjongkok di depan Yoshi dan menepuk-nepuk pipi pemuda itu cemas. ini Yoshi tidak ingin matikan.
"Hah! Ochi! Ochi kenapa!?". Mpus tiba-tiba muncul, jeongwoo kaget. Jangan sampai Yoshi bangun. jeongwoo menutup hidung Yoshi. Biarkan saja yang penting mpus tidak di bawa pulang. teman macam apa ini temannya sekarat, malah di tamba sekarat.
Tapi sayangnya tak seperti yang jeongwoo inginkan. Yoshi pemuda itu bagun dengan kondisi yang sehat-sehat saja.
Jeongwoo megigit kukunya gemetar. Tapi tunggu mpus kan sudah jadi manusia bukan kucing lagi, pasti yoshi tidak mengenali nya.
Bisa jeongwoo lihat yoshi kelihatan kaget. tapi di samping itu jeongwoo bisa melihat wajah ketakutan mpus. ini ada apa.
"HARUTO!! KENAPA LO NAMPAKIN DIRI LO KE JONGU SIH!!".
Setelah itu jeongwoo tau kalau mpus atau haruto. Ia memang ajaib
|| THE END||
gajel hikd :'(
tapi tamat dh lah
maaf kalau ada typo
aku memang suka typo
byee~HEPI NU YER
8-11-22 [star]
26-12-22 [end]
KAMU SEDANG MEMBACA
new life . Jeongharu [✓]
Teen Fictionini gara-gara kucing titipan Yoshi ©20221226