Perang Yonkou Kaido dengan calon Yonkou? Luffy, sudah sebulan berlalu. Kaido tidak mati, meskipun begitu ia diasingkan di Onigashima. Kaido menikah lagi dengan gadis yang adalah sepupu dari Luffy, Kaido menikahi nya bukan tanpa sebab, ia hanya ingin Yamato bisa sering menghubungi nya atau mengunjungi nya meski bukan dia lah tujuan nya.
[Y/N] masih sering berusaha kabur dari Kaido, memangnya siapa yang mau menikah dengan orang bertubuh raksasa lebih besar darinya?. Yamato beberapa kali mengunjungi Onigashima untuk bertemu [Y/N], hanya melihat anak nya sehat saja Kaido sudah senang.
"kapan ini berlangsung? Aku tak mau membuang waktu sia-sia" [Y/N] lagi-lagi bertanya hal yang sama, ia tak suka harus mengatakan ulang.
"apa ada alasan kuat? Selagi Yamato belum menikah, tidak ada perceraian" ucap Kaido, hal itu membuat dia stress.
"kau gila? Aku juga harus menikah dan memiliki anak atau biasa disebut keluarga!" ujar [Y/N] Frustasi andai saja waktu itu ia langsung menolaknya, masalah nya ada yang harus ia urus di Onigashima.
"kau sudah menikah" ucap Kaido masih santai, diusianya ini ia sudah tak minum sake ataupun semacam nya.
"hah? Aku butuh penerus! Aku adalah seseorang dari keluarga berada! orang tua ku bisa marah jika tau aku tak memiliki anak!" [Y/N] kesal, ia kembali teringat rencana pelariannya yang selalu gagal dan Kaido tidak mau menceraikan nya bagaimanapun keadaannya.
"kau tidak akan mau melakukannya apalagi aku sudah tua, tapi kalau kau bersedia aku siap kapan saja" ucapan Kaido membuat [Y/N] bingung, ia mencerna dengan baik maksud dari perkataan sang suami.
"satu saja cukup kan?" tanya [Y/N] ragu, ada ketakutan sendiri jika membahas hal intens dengan seseorang terutama Kaido.
"satu, dua, tiga. itu terserah padamu, akan kuturuti selama itu masuk akal"
🌪🌪
Terhitung sudah dua bulan sejak perbincangan itu, [Y/N] belum merasakan apapun. Tak ada tanda tanda kehamilan. [Y/N] berniat ke Ibukota Bunga mencari dokter untuk memeriksanya, ia bertemu Yamato di pertengahan jalan dan ditemani sampai tujuan.
"kata siapa kau tak hamil? kehamilan mu sudah berusia 4 minggu. setelah ini datanglah untuk periksa rutin" dokter yang sudah lansia itu menampar lengannya, nenek itu menggerutu sembari menuliskan resep yang dibutuhkan ibu hamil.
"Yamato, jaga dia. aku tau dia akan bersikap semaunya tanpa memikirkan nyawa yang dibawanya" Nenek itu beralih memberikan resep dan apa saja yang dibutuhkan.
Mereka berjalan mencari yang dibutuhkan, selama perjalanan [Y/N] mengelus dan menatap tak percaya dengan apa yang nenek tadi katakan, Yamato menariknya masuk dalam kedai buah dan sayur lalu ke pasar . Mereka cukup lama di Ibukota Bunga dan terakir, mereka berhenti di kedai ramen untuk makan sebelum kembali ke Onigashima.
Yamato meletakkan bawaan [Y/N] di ruang tamu, sedangkan [Y/N] sedang berbicara empat mata. Ia menyampaikan dengan kegugupan, bagaimana reaksi Kaido setelah mendengarnya?
"ohh, syukurlah. perbanyak istirahat"
"hanya itu?"
"huh? kau mau aku bagaimana?"
"dia kan memang seperti ini, apa yang perlu kuharapan?" batin [Y/N] kembali pada kenyataan, ia sudah membayangkan Kaido tersenyum bahagia sampai terlihat lucu.
"ekhem! tidak, kalau begitu aku akan pergi istirahat" dengan semburat merah diwajah [Y/N] pergi ke kamar, malu rasanya membayangkan seseorang melakukan hal keterbalikan dari aslinya dalam pikiran sendiri.
Tak ada masalah, tak kekurangan gizi, bayi dan ibunya sehat. Itulah yang dikatakan dokter setelah kandungan masuk usia 20 minggu. Tapi kandungan [Y/N] jauh lebih besar dari ibu hamil pada umumnya. Dokter khawatir dan meminta Yamato agar memperketat penjagaan wanita itu. Yamato benar benar melakukannya.
20 minggu lagi dan kini saatnya untuk wanita itu melahirkan. [Y/N] melahirkan dua anak kembar laki laki, dokter tak sendiri ia menumpulkan dokter dari kuri dan Kibi. Yamato senantiasa disampingnya sampai persalinan selesai.
Sehari sebelumnya, Kaido memberikan nama untuk keduanya, Hakaku dan Haru. Pengorbanan [Y/N] terbalaskan dengan anak yang lucu lucu dipelukannya. Ia masih harus diberikan perawatan selama 3 hari. karena ini kali pertama di wano ada anak kembar.
"kau sudah berusaha, beristirahatlah" [Y/N] samar sama mendengar suara Kaido, ia berharap Kaido baik baik saja tanpanya.
hari ini ia sudah diperbolehkan pulang, Ia tak menduga jika Kaido menunggunya, Pria itu langsung mengambil Hakaku dan Haru. Ntah apa yang dipikirkannya, ia tampak menikmati wajah anaknya yang tengah tidur. [Y/N] masih tak biasa dengan kelahiran si kembar, rasanya baru kemarin ia masuk usia remaja. Kini ia harus menjadi seorang ibu dan istri sesungguhnya.
"wajahnya lucu saat tidur kan? Dan sampai kapan kau akan melihatnya?"
"HAARRUUU!! HAAKKAKUUU!!"
Terlihat Yamato berlari dan meneriakkan nama si kembar, wajahnya berseri-seri.
"Ibu!! Aku- aku boleh membawa si kembar ke Ibukota Bunga?!" Yamato bertanya dengan rasa senang seperti akan meledak.
"tidak, mereka akan tetap disini" ucap Kaido.
"Yamato, kau boleh membawa mereka bermain ke Ibukota tapi saat mereka cukup umur" [Y/N] memeluk dan mengusap kepala anak tiri tersayangnya, Yamato kembali senang saat mendengarnya.
Yamato akhirnya hanya bisa melihat si kembar, ia pamit untuk kembali ke Ibukota.
"ohh iya, apa tidak ada niat untuk memiliki adik kecil lagi?"
"hah?"
"Ti-tidak ada! Duh!" wajah [Y/N] memerah, kenapa anaknya ini sudah berani mengerjainya
"ahahahaha" Yamato berlari keluar, seperti nya ia tau siapa yang mengajari anak nya itu
"kenapa kau malu?"
"tentu saja malu, kau pikir itu candaan biasa" [Y/N] meredam rasa malunya
***
"sesuai keinginan mu"- Kaido.
"hah?kau bicara sesuatu?"- [Y/N]
"tidak ada" Kaido
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader [Oneshoot]
Fanfictionkamu dan para karakter One Piece! ada 🔞, harap membaca dengan bijak karakter hnya milik oda sensei!! saya hanya meminjamnya