[Name] adalah seorang pria lugu yang bekerja sebagai penebang pohon di hutan.
"SUDAH KU KATAKAN BUKAN?! TEBANG SAJA SEMUA POHON DISANA!!" teriak pria tua yang diketahui adalah atasan [Name], pria itu menyuruh nya untuk menebang habis semua pohon di hutan.
Padahal, mereka hanya diperbolehkan menebang di satu wilayah dekat kantor mereka, [Name] tak pernah mau melanggar perjanjian antara bos nya dengan pemerintah. Sepulang nya [Name] dari bekerja, ia justru di culik oleh sekelompok orang. Tak hanya dirinya, beberapa rekannya juga ada disana.
"[Name]!! Kau baik-baik saja?" Tanya salah satu rekannya.
"Iya, tapi- siapa mereka? Dan kemana kita dibawa?"
"Pak tua sialan itu menjual kita pada organisasi gelap, sekarang kita ada di kapal mereka"
Seharusnya begitu, tapi siapa sangka jika (Name) hanyut di Laut karena sebuah bom meledakkan kapal tersebut.
(Name) pikir itu adalah akhir hidupnya, ternyata saat ia membuka mata sudah ada hewan yang bisa berbicara dan sedang mengobatinya, (Name) sontak berteriak dan mengagetkan hewan tersebut.
"Agghhh!!"
"Hhuuuaaaa!! Apa?! Apa?!"
"Rakun yang bisa berbicara?! A-apa aku sudah mati?"
"Hah! Kau membuat ku terkejut dasar bodoh!!" tanpa sadar hewan itu memukul kepala (Name).
Beberapa anggota kru menghampiri mereka karena teriakan (Name), wajah mereka senang melihat (Name) sehat.
"Wooaahh!! Syukurlah kau baik-baik saja!" ucap lelaki bertopi jerami.
"Haha, maafkan mereka. Kami di sini tidak akan melukai mu, dua minggu yang lalu kami menemukan mu mengambang di laut. Kau terluka sangat parah dan hampir saja tidak terselamatkan" ujar lelaki berambut pirang, dia merokok.
"Ahh, begitu. Aku (Name), aku dulunya adalah seorang penebang pohon namun beberapa saat lalu boss menjual ku dan bawahannya yang lain pada organisasi gelap, ntah apa yang terjadi, kapal yang ku tumpangi meledak karena bom"
"Kalau begitu tinggal lah di sini sedikit lama, kami membutuhkan tenaga mu" ucap seorang Cyborg.
"Ohh iya, aku Sanji. Panggil lah aku jika butuh sesuatu"
"Aku Chopper"
"Aku-"
Setelah berkenalan, (Name) beranjak dari ranjang pasien. Mereka akan makan siang bersama.
Di meja makan, (Name) terpesona dengan wajah seorang wanita. Wanita itu cantik, rambutnya terurai bebas, senyumannya juga manis.
Karena terlalu lama menatap, wanita itu sadar dan menyunggingkan senyuman pada (Name). (Name) salah tingkah berakhir merutuki dirinya sendiri.
Selesai makan siang, wanita tadi menghampiri nya.
"Hai, aku Robin. Siapa namamu?" ujar wanita itu.
"Aku (Name)"
"Semoga kau betah, terbiasa lah dengan sikap mereka"
"Nona, kau cantik sekali. Kulit mu sangat halus" (Name) tak sadar sudah menyentuh pipi Robin.
"Ara~.... Kau pria yang cukup berani" menyadari perbuatannya (Name) segera melepaskan tangannya.
"Maaf, aku lancang padamu" (Name) menunduk malu, ia merutuki dirinya yang begitu bodoh.
(Name) segera mencairkan suasana, dia bertanya pada Robin seputar bajak laut topi jerami.
Banyak hal yang ia pelajari setiap petualangan yang Robin ceritakan, (name) sangat tertarik namun saat Robin mengatakan akan seru jika (name) ikut dengan kru nya, (name) terdiam.
(Name) senang akan ajakan Robin, tapi ia tau posisi dan tingkat kemampuan nya itu sangat tidak berguna. Ia hanya akan menyusahkan, terlebih dalam kru itu berisikan orang-orang yang memiliki sejarah/ketenaran dalam nama mereka.
Sedangkan (name)? (Name) adalah (name) tak memiliki nama belakang, ketenaran, bahkan sejarah. Dia saja tidak tau siapa dan dimana kedua orang tuanya itu berada.
"(Name)? Kau tidak perlu merasa sungkan, kami tidak memperdulikan asal usul mu, karena yang terpenting adalah saling percaya. Kau juga boleh menolak kalau tidak betah" ucap Robin.
"(Name)!! Robin-chwan!! Mari makan makanan ringan!" Teriak Sanji dari kejauhan.
"Nona, kau membaca pikiran ku ya? Tebakan mu hampir benar" (name) merasa malu, ia memikirkan hal buruk tentangnya sendiri.
"Benarkah?" Robin menarik lengan (name) menuju teman-teman nya, lagi-lagi senyum Robin membuat jantung (name) berdebar-debar.
"Ini tidak benar!! Jangan sampai jatuh cinta!" Batin (name) tak sadar jika wajahnya merah merona.
Tok!! Tok!!
"Hei! (Name)!! Aku butuh 2 kayu dan 5 paku lagi!" Teriak Usopp.
Mereka sedang berhenti di sebuah pantai, Usopp memperbaiki mini Merry dengan dibantu (name) si ahli penebang pohon.
"Hanya ini?" Tanya (name) meletakkan dua kayu di samping Usopp.
"Iya, terimakasih. Ohh iya, kau dipanggil Luffy di ruang makan"
"Baiklah"
(Name) masuk ke ruang makan, disana Luffy tengah menikmati sandwich buatan Sanji bersama Chopper.
"Woah (name), kemarilah. Ayo makan bersama!" Teriak Luffy.
"Eeee, sebenarnya ada apa? Tidak biasanya kau memanggilku" tanya (name).
"Ahh.... Ekhem.... Begini, salah satu kapten armada ku ada yang menginginkan mu, apa kau mau ke sana? Aku sih terserah saja"
Mendengar penawaran dari Luffy, (name) dengan cepat mengangguk. Ia menanti-nanti hari ini tiba.
Malamnya, semua merayakan hari perekrutan (name). Semua sampai tertidur di meja makan, sedangkan (name) keluar ruangan untuk mencari udara segar.
"Selamat ya (name)"
"Ahh, iya. Terimakasih Robin" (name) tersenyum malu.
"Berarti kau tidak akan berada di sini lagi ya?"
"Iya, meski hanya 5 bulan disini, aku merasa senang. Kalian seperti keluarga untuk ku" Ucap (name).
Tiba-tiba, suasana yang canggung berubah saat Robin mulai mengatakan sesuatu.
"(Name), aku...."
Duarr!!
"Dadah (name)!!"
"Jaga dirimu baik-baik!!"
"Leo!! Jaga (name)!!"
Perpisahan dipagi hari yang sangat membekas, kini (name) resmi menjadi bajak laut. (Name) tersenyum lebar untuk pertama kalinya, senyum yang terlihat bahagia.
"Ehh, Robin kemana?" Tanya Usopp, celingak-celinguk mencari Robin.
"Dia ya? Dia ada kok" ucap Nami meyakinkan Usopp agar tidak mencari.
"Ayah ku itu pekerja keras!!"
"Iya, kami percaya kok"
"Haduh, Robin. Apakah kau saat kecil seperti ini?"
"Hmm? Ntahlah hehe"***
"Sangat mirip dengan mu"- Robin.
"Tolong jaga dia untuk kita"- (Name).
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader [Oneshoot]
Fanfickamu dan para karakter One Piece! ada 🔞, harap membaca dengan bijak karakter hnya milik oda sensei!! saya hanya meminjamnya