setelah mata kuliah pertama selesai, seperti biasa haechan nyebat dulu di warkop belakang gedung kampus bareng circlenya, sembari menunggu aba-aba dari dosen untuk mata kuliah kedua.
"kayaknya kawan kita udah ada yang baru nih."
haechan yang sedari tadi sibuk membalas chat renjun pun mendongak, balas menatap lucas dengan kernyitan di dahi.
"baru juga putus, udah ada yang baru aja. emang beda casanova mah." celetuk ten setalah menyesap kopi susu jahenya.
"dari mana kalian tau gua udah punya pacar?" tanya haechan selidik.
seinget-inget, haechan belum ada ngasih tau kalau dia udah punya pacar sama temen-temen sengkleknya ini. dan dia juga tidak pernah ngumbar-ngumbar di sosmed tentang hubungannya dengan renjun.
lah, jadi dari mana nih para dedemit pada tau?
rasa was-was mendadak melingkupi haechan, mengingat pacarnya sekarang cowok, meski tampak menggemaskan dan cantik seperti cewek. tapi tetap saja,haechan masih belum siap menerima respon teman-temannya yang mungkin bakal mencemoohnya habis-habisan.
"muka lo, gelagat lo, bau lo. udah kayak kingkong kasmaran." sahut lucas yang disambut gelak tawa ketiga temannya.
"anjing." umpat haechan mendelik dongkol. namun, tak urung ucapan lucas semakin membuatnya was-was.
takut kalau dia sampai ketahuan pacaran sama laki, bisa geger berita.
"jadi, cewek mana lagi nih, chan?" tanya lucas sambil naik turunin alis tebalnya.
"kayaknya sih cantik nih pasti, keliatan banget haechan gak biasanya pantengin room chat segitunya." timpal yangyang, yang dibalas anggukan setuju dari yang lain.
"kalian kagak perlu tau." balas haechan datar seraya mengantongi ponselnya.
"widih, kali ini privasi ye macam nancy." ten ketawa.
"kayaknya sih emang cantik plus bohay, kayak nancy dulu aja mati-matian dia rahasiain dari kita-kita. yaelah chan, sans aja kale, kita mah gak kayak onoh yang suka nikung." sahut hendery.
"bacot lu pada."
haechan membuang puntung rokoknya asal sebelum kemudian menginjaknya. tanpa pamit dia langsung cabut gitu aja ninggalin temen-temennya yang masih cengcengin dia.
🫐🫐🫐
kelas berakhir dan haechan telah lama menatapi langit dari jendela kaca di sampingnya. di luar, langit tampak gelap, awan hitam telah bergumul bersama gemuruh yang datang sesekali.
sepertinya akan turun hujan.
haechan mendapat pesan dari renjun setelah bermenit-menit menunggu di ruang musik yang lengang. mereka memang sempat janjian untuk bertemu setelah kelas usai.
renjun mengabarinya sedang dalam perjalanan, segaris senyum tipis pun terpeta di ranumnya. padahal baru kemarin malam mereka bertemu, tapi rasanya haechan sudah kangen aja dengan rubah kecilnya.
dulu, mereka memang sering bertemu seusai kelas seperti sekarang. tetapi haechan sengaja meminta renjun untuk ketemuan di ruang musik, mengingat status mereka bukan lagi teman adu bacot yang biasa nongkrong di kantin kampus atau kadang ngadem di perpus.
ruang musik menjadi satu-satunya pilihan bagi haechan untuk sekarang, selain tempatnya yang terletak di ujung koridor yang sepi, ruangan ini juga kedap suara sehingga aman dari jangkauan manusia kepo.
sembari menunggu kedatangan sang pacar, haechan memainkan piano yang memang dia cukup jago memainkan alat musik satu ini. jemarinya menari dengan lihai di atas tuts piano, memainkan beberapa lagu kesukaannya.
sampai akhirnya renjun datang tidak lama kemudian, dan tepat saat mata mereka bertemu, senyum mengembang pada paras masing-masing.
haechan menepuk tempat duduk di sebelahnya, dan renjun dengan senang hati mengambil duduk di sana.
"lama gak nunggunya?"
haechan senyum gemes sambil geleng. "gak juga."
"yaudah, nih buat lo."
renjun menyerahkan kotak bekal berbentuk moomin dan satu cup boba brown sugar yang sempat ia beli sebelum kemari. haechan dengan senyumnya yang ngembang dua kali lipat menerima kotak bekal itu dan membukanya.
mulut haechan membeo dengan matanya yang mulai berkaca-kaca menatap nasi goreng yang tampak sederhana, tetapi haechan tau, renjun pasti sudah membuatnya dengan penuh cinta.
lantas haechan berikan tatapan lembut ke arah renjun, sebelum berhambur memeluk tubuh mungil pacarnya itu.
"aaaa ayang aku emang paling baik, paling gemes, paling pengertian sedunia!"
"jijik, sumpah."
tapi, meski ngomong begitu, renjun tetap kirimkan senyum terbaiknya dan balas memeluk haechan sayang.
🫐🫐🫐
haechan ingin menangis saja rasanya. ia bahkan masih tidak mempercayai dirinya masih mampu menelan nasi goreng pemberian renjun sampai tandas tak tersisa.
karena, DEMI AYANG YANG JUDESNYA MELEBIHI SINGA BUNTING, NASI GORENGNYA ASIN BANGET!!
"gimana? enak gak?"
udah puluhan kali renjun bertanya demikian, dan puluhan kali juga haechan mengangguk sambil memaksakan senyum.
renjun tertawa gemes, "kayaknya enak banget ya sampe dihabisin cepet banget. padahal aku baru belajar bikin nasgor loh. kalau kamu suka, kapan-kapan aku buatin lagi deh ya?"
mata haechan melotot, segera ia menggeleng cepat. "gak usah, yang. gak usah repot-repot maksudnya."
haechan cengengesan lalu mengambil cup boba yang masih belum terjamah sedari tadi.
"minuman apaan nih? manis banget!" reflek haechan berucap setelah menyesap sekali minuman itu.
mungkin kalau asin haechan masih bisa mentolerir, tetapi haechan benar-benar tidak bisa menyecap apapun yang manis-manis.
sementara renjun yang baru menyadari kalau haechan tidak suka mengonsumsi yang terlalu manis langsung merebut minumannya.
"ini punya gue." boongnya.
"lah, dikirain buat aku."
"enggak."
"yaudah sih ya, gak usah cemberut gitu, jelek keliatannya."
tidak terima dikatain jelek, renjun bertambah cemberut, ia lalu menggeplak lengan haechan dengan keras. kalau gak keras bukan renjun namanya.
haechan mah daripada semakin disiksa mending mingkem ae mulutnya sambil merapikan bekal makan yang sudah selesai dia gunakan.
"kamu pulang bareng aku ya." ucap haechan sambil bangkit untuk menyugar rambutnya yang acak-acakan sebelum akhirnya menutupnya dengan kupluk jaket hoodie hitamnya.
"gak bisa, chan. gue udah dijemput sepupu."
"sepupu? sepupu kamu yang kemarin itu?"
haduh mengingat kejadian kemarin malam dimana dirinya kepergok ciuman dengan renjun di depan rumah lelaki itu, bikin haechan malu semalu-malunya.
dan ia tambah malu lagi setelah mengetahui yang memergoki mereka itu ternyata sepupu renjun. rasanya haechan mau menceburkan diri saja ke palung mariana.
sementara renjun tergelak melihat ekspresi haechan yang menurutnya lucu itu ketika dua mata bulat itu semakin membulat saja. bikin gemes ingin rasanya renjun mencium haechan sekarang juga, tetapi tentu saja, renjun terlalu gengsi untuk melakukannya.
"lo tau gak sih dia bilang apa pas lo udah pulang waktu itu?"
"gua gak mau tau." balas haechan cepat sambil menutup kedua telinganya.
"ih, dengerin dulu." haechan kena geplakan lagi. "katanya muka lo itu mirip pedofil!" sembur renjun sebelum badannya terhuyung ke belakang karena ngabrut.
haechan hanya memasang muka datar ketika suara tawa renjun menggelegar memenuhi ruangan, yang tidak hanya menyakiti gendang telinganya tetapi juga kokoronya.
tega emang renjun mah.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
blueberry skies | hyuckren
Fanfictionuntuk pertama kalinya haechan pacaran sama LAKIK