7

1.5K 171 4
                                    

sudah dua hari ini renjun ngambek sama dia, dan yang seperti ini yang paling tidak haechan sukai, mengingat alasan renjun ngambek hanya karena cemburu melihat kedekatannya dengan lami yang merupakan teman lamanya, membuat haechan tidak tau lagi harus bagaimana.

sebab haechan sendiri selalu terjebak dalam situasi yang sama seperti ini dengan mantan-mantannya, tetapi tentu saja haechan tidak akan ambil pusing lagi dengan masalah yang menurutnya tidak perlu diperbesar seperti ini.

tapi sekarang, sepertinya haechan harus ambil pusing. sebab yang ngambek sekarang ini tuh renjun, pacarnya yang sekarang, pacarnya yang kelewat manis sehingga haechan tidak tega membuatnya ngambek terus-terusan.

apalagi haechan tidak ingin hubungannya dengan renjun berakhir pegat seperti mantan-mantannya dulu hanya karena alasan yang sama, karena haechan yang terlalu friendly ke semua cewek.

dan ya, memang benar. tapi apa mau dikata, toh mereka cuma sebatas teman, tidak lebih. meski kadang haechan sendiri tidak menyadari berlaku berlebihan. tapi haechan berani sumpah, ia tidak memiliki perasaan apapun, atau bahkan sengaja ngebaperin anak orang seperti yang renjun bilang.

haechan helakan napas panjang, ia lelah memikirkan cara apa lagi yang bisa membuat renjun berhenti ngambek padanya.

segala cara sudah haechan lakukan dari menyogok lelaki itu dengan boneka moomin yang paling disukainya, bahkan sampai orangtua dan sepupu renjun pun turut haechan sogok, bermaksud agar renjun bisa sedikit menyadari ketulusannya untuk berbaikan.

tetapi, alangkah nestapanya haechan, pada akhirnya segala perhatiannya diabaikan oleh renjun. dan baru kali ini haechan sefrustasi ini menghadapi pacarnya yang bahkan baru dua hari ngambek tapi udah bikin haechan uring-uringan.

sehingga malam-malam selepas hujan, haechan menutup halaman binder dan laptopnya, kemudian berjalan keluar kamar.

ketika kakinya menginjak ubin di lantai satu, haechan terpaku pada suara tv di ruang tengah, ia menemukan perawakan bapak johnny yang lagi ngaso di sofa sambil dipijitin jisung yang mulutnya manyun-manyun.

mager bener tuh bocah, keliatan kagak ikhlas mijitin.

haechan geleng-geleng, lalu pandangannya turun pada jeno yang lagi lesehan di atas karpet dengan laptop yang menyala terang benderang depan mukanya yang suntuk, tampak sibuk.

haechan lantas beralih lagi, mengedar pandang sampai ia mendapati jaemin yang lagi anteng ngopi di meja makan.

buset dah, minum kopi mulu nih bocah.

ia kemudian beranjak menghampiri adeknya itu. namun, belum juga pantatnya mendarat di atas kursi, haechan bisa lihat mulut jaemin yang udah ngedumel sambil meliriknya tajam.

"lagi gak punya duit gue, bang." ucapnya setelah haechan sudah mengambil duduk.

"siapa yang minta duit ege."

"ya kan biasanya lu nyamperin gue pasti karna ada maunya."

"ya emang ada maunya, tapi gak minta duit elu juga. lu kira gua preman pasar yang kucuk-kucuk dateng buat malak duit?"

"ya kan muka sama penampilan lu gak jauh beda sama preman pasar."

"anak dakjal."

"ENYAKK!!"

"eh, anying, diem lu!"

haechan lantas membekap mulut jaemin yang kemudian tangannya langsung dihempas oleh si empu mulut.

jaemin dengan kasar mengelap mulutnya yang telah terkontaminasi oleh tangan haechan sebelum menatap abangnya itu dengan sengit.

"bangsat, gue udah skincare an, mana tangan lu bau sambel lagi."

blueberry skies | hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang