Part-11

662 72 4
                                    

•Selamat membaca•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Selamat membaca•

Kalau ada typo tandain!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||11. Marah

Setelah memasukkan amplop yang ia bawa, Vera sudah diperbolehkan untuk masuk kedalam. Gadis itu mencari kursi yang kosong dimana didepannya ada meja bundar yang diatasnya sudah ada beberapa kue tradisional yang ditaruh di atas piring putih.

Dekorasi didalam ternyata lebih indah daripada yang ia lihat dari luar tadi. Dimulai dari meja juga kursinya yang bewarna putih dan altar pernikahan yang dihias sedemikian rupa cantiknya dengan hiasan bunga.

Vera memilih meja yang dekat altar tapi paling pojok, setidaknya itu sedikit jauh dari kerumunan tapi masih tetap bisa melihat pengantin nya duduk di altar.

Berhubung kedua mempelai pengantin nya belum datang, Vera jadi ingin mencicipi kue yang ada didepannya.
Saat akan mengambil sepotong kue itu, tiba-tiba tangannya langsung di tepis oleh seseorang, saat ia menoleh kesamping ternyata itu adalah Jihan? Ah mereka yang notabenenya orang baru disini saja di undang, apalagi si Jihan ini.

Vera seketika merasa sedikit insecure setelah melihat penampilan gadis itu, kebaya bali berwarna merah maroon yang mana itu membentuk lekuk tubuhnya, dengan rambut gadis itu yang di sanggul menambah nilai plus di mata siapapun. Ditambah make up gadis itu sangat natural.

Tanpa meminta persetujuan Vera, Jihan langsung duduk di kursi yang ada di samping Vera.

"Kamu jangan asal makan dulu, pengantinnya belum datang soalnya," tegur nya pelan.

Kening Vera berkerut bingung, memang ada ya peraturan atau tradisi semacam itu?

"Emangnya harus nunggu si pengantin keluar dulu gitu?"

"Iya, masa gitu aja gak tahu," sindir nya ketus, entah kenapa Vera merasa nih orang mau cari gara-gara sama dia.

Karena tidak mau mencari masalah di pernikahan orang, Vera hanya membalas dengan anggukan singkat. Padahal mah didalam hati ia sudah memaki si Jihan, "Iyalah gak tahu! Orang gue bukan warga sini bambang, masa nih orang pikun," batinnya menggerutu.

"Baju kamu terbuka banget, jangan genit-genit orang kamu udah punya pacar,"ucap gadis itu seperti sengaja memancing kekesalan Vera, ditambah Jihan yang melihat penampilan Vera dari atas sampai bawah seperti seseorang yang akan menilai sesuatu.

"Urusan gue dong, mau pakai baju apa, dan hubungannya sama gue yang udah punya pacar itu apa ya?" tanyanya santai, lalu melipat tangannya di depan dada seraya punggungnya yang sudah di sandarkan ke kursi.

"Takutnya pacar kamu ilfeel lihat penampilan kamu," ucap Jihan dengan nada meremehkan.

Vera tersenyum miring, "Dia udah biasa kali lihat gue pakai dress gini."

DARK MANIPULATION [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang