Haii, next part manteman...
Oh iya, jangan lupa vote sama komen yaa:)
See u orang baik! Happy reading!
***
Bisik-bisik tentangnya tidak kunjung berhenti bahkan hingga gadis itu hampir sampai di tempat yang menjadi tujuannya. Tanda tanya besar terbentuk tiba-tiba tanpa sengaja. Apa yang membuatnya menjadi buah bibir seantero kampus? Ah, memori putih abu-abu tahun terakhirnya sanggup terputar kembali, membuat gadis itu memejamkan mata mencoba menepis rasa itu.
Suara berisik Vella menyapa pendengarannya, dan tanpa aba-aba gadis itu menghentikan langkah menunggu temannya yang tengah berlari ke arahnya.
"Ra, udah deh lo tu nggak usah di tutup-tutupin lagi, semua orang juga udah pada tau hubungan lo sama Shevan" Napas Vella belum teratur, namun gadis itu masih saja memaksa untuk berbicara.
"Dih, apa sih Vel? Siapa yang punya hubungan sama Shevan? " Dira menanggapi seraya melanjutkan langkah yang sempat terhenti, Vella pun masih membuntutinya.
"Huh! Ra, plis deh, jangan bohong sama gue" Jawab Vella dengan nada penuh penekanan di setiap katanya.
"Bohong apa lagi sih, Vella? Nih cek ponsel aku kalo aku bohong. Baca semua chat aku sama Shevan" Dira yang mulai jengah akhirnya menghentinya langkah dan mengulurkan benda sejuta umat miliknya itu ke Vella.
Dengan cengiran ala Vella, gadis itu mengambil ponsel yang diulurkan Dira dan mulai membuka room chat temannya itu dengan sang famous Shevano Abrian.
***
Tiara berjalan santai memasuki area kantin. Dengan celana ketat berwarna hitam, Kemeja coklat mocca yang dimasukkan ke celananya, juga sepatu putih yang membalut kakinya, lengkap dengan tas selempang hitam yang tersemat manis di lengan kiri,semakin menambah kesan anggun seorang Tiara Nathalien.
Tidak terjeda lama, seorang gadis dengan celana jeans panjang yang dipadu dengan.....berwarna coklat moca bermotif kotak, lengkap dengan tas warna senada dan sepatu, juga rambut lurus berwarna hitam yang dibiarkan tergerai, berjalan mendekat ke arah Tiara.
Dia adalah Kara, teman dekat atau orang yang bisa dibilang sahabatnya Tiara.
Keduanya saling melempar senyum sinis yang tercetak jelas saat tatapan tajam mereka saling beradu.
"Yang awalnya nolak mentah-mentah, sekarang udah mulai suka, ya? " Suara Tiara sengaja dikeluarkan dengan volume tinggi agar semua orang mendengar.
"Nggak ada gengsinya sih ya? Kalo gue mah malunya pake banget" Sahut Kara beberapa saat kemudian. Tawa mereka pecah bersama. Ya, apalagi kalo tidak bermaksud nyindir Dira? Manusia receh bukan?
Dira tidak mengindahkan sindiran mereka sama sekali, dan masih bersuara entah kearah mana.
***
"Dira... Seneng banget nih ya, udah jadi miliknya si most wanted" kata Ayna tiba-tiba,saat koridor perpustakaan mempertemukan mereka.
"Jadi miliknya most wan?" Dira mengerutkan kening seraya menatap aneh kepergian Ayna yang tidak memberinya penjelasan juga.
Apa arti hari ini? Apa Dira benar-benar tertinggal informasi? Bahkan saat dirinyalah yang menjadi buah bibir seantero kampus.
Dira melanjutkan langkahnya yang terhenti karena Ayna tadi. Dengan perasaan yang begitu heran dan benak yang masih diselimuti tanda tanya besar, Dira berlalu dari sana. Belum sampai satu meter gadis itu berjalan, lagi - lagi seseorang menghentikan langkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNDA [TERBIT]
Teen FictionYaAllah, aku yakin ada kebahagiaan yang telah Engkau rencanakan untukku ~Diraayunda 🌷🌷🌷 Tentang sebuah rasa yang terhalang dinding pesantren,kemudian jarak.Sebuah perpisahan yang di satukan oleh wak...