Jangan biarkan luka itu menumbangkan senyummu - Faeyza Al-rasyid
Haii manusia bahagia!
Gimana kabar kalian? Siap next kisahnya Dira Faeyza kan?Pastikan udah baca and vote part sebelumnya yaaa
Oke langsung saja kita mulai...
HAPPY READING!
BISMILLAH...
***
"Za, bagaimana jawaban kamu atas perjodohan itu? "
"Perjodohan dari temannya abah itu? " Dengan raut wajah yang dipaksa netral, cowok itu menjawab pertanyaan abahnya.
"Iya, kamu siap kan? " Cicit abah Husen.
Faeyza sempat diam sebentar, menatap langit kairo yang dalam tidak lama ini, tidak akan bisa ia nikmati setiap saatnya.
"Jika Allah meridhoi, bah. Faeyza masih belum patah semangat, nunggu Faeyza balik ke indo ya, bah" Tersenyum, lelaki paruh baya hanya merespons putra semata wayangnya itu dengan senyum tulus.
Namanya Mardeya Khoirunnisa. Putri dari teman abah Husen. Dia adalah gadis yang di pilihkan abahnya untuk menjadi teman Faeyza setelah ayah dari mardeya yang notabene nya adalah teman dari abah Husen itu berbicara serius dengannya.
Ya, gadis yang beruntung karena nantinya akan dicintai dan miliki oleh seorang Faeyza Al-rasyid.
Semoga bahagia, Faeyza!
***
"Van, maaf ya. Gue cuma ngasih titipan dari lo, nggak lebih" Kata Gibran.
Cowok itu merasa tidak enak hati dengan Shevan saat rumor hoax yang sama seperti thinking Vella itu tersebar.
"Iya, santai kalik, kek sama musuh" Jawab Shevan santai, kemudian mereka tertawa bersama.
"Gue juga paham lah, Bran. Palingan ini cuma kesalah pahaman Vella" Lanjutnya.
Keduanya saat ini tengah berada green coffe-tempat yang biasa dikunjungi anak-anak muda untuk sekedar nongkrong dan ngopi, beberapa ada juga yang sering mengerjakan tugas disini karena memang suasana yang sangat nyaman.
"Vella gimana? Udah mau denger penjelasan lo? " Tanya Shevan.
"Nggak mau Van. Udah lah, pusing gue, lagian dia juga udah ngomong kalo kita putus, dengan atau tanpa persetujuan gue" Jawab Gibran dengan sedih yang sangat kentara jika disembunyikan.
"Oke kalo emang keputusan lo gitu,"
***
"Jangan biarkan, luka itu menumbangkan senyummu" Kata Dewi tiba-tiba saat melihat Dira sedari tadi hanya melamun.
Belum sempat Dira mengatakan sesuatu, Dewi sudah berlalu setelah menampakkan senyum manisnya.
"Jangan biarkan luka itu menumbangkan senyummu"
Ah, kata-kata itu? Sepertinya Dira tidak asing. Faeyza? Ya, kata-kata itu sangat mirip dengan caption di postingan instagram Faeyza waktu itu.
Gamon lagi ya guys ya
"Faeyza, apa kabar? Gimana kamu sekarang? " Tanpa aba-aba, tiba-tiba hati kecil gadis itu bersuara.
Ya, rasa rindu yang dulu pernah tidak bisa terobati, namun sudah terpendam jauh itu kini datang kembali.
Semua tentang Faeyza, terukir kembali dengan sendirinya dan dengan waktu sesingkat itu.
"Kenapa rasa itu hadir kembali disaat aku tidak ingin memikirkan hal yang seperti ini" Batin gadis itu berteriak keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYNDA [TERBIT]
Teen FictionYaAllah, aku yakin ada kebahagiaan yang telah Engkau rencanakan untukku ~Diraayunda 🌷🌷🌷 Tentang sebuah rasa yang terhalang dinding pesantren,kemudian jarak.Sebuah perpisahan yang di satukan oleh wak...