Suara bel berbunyi yang menandakan waktu pulang sekolah berhasil menyadarkan Mark dan Haechan yang tidur berdempetan di sofa. Abis ngecas.
Mark bangun duluan, tersenyum kecil pas dia liatin muka Haechan yang masih memerah, nangis Haechan tuh hukumannya lebih sadis daripada harus hormat ke tiang bendera di tengah terik matahari.
Tenang, sebelum ketiduran Mark udah beresin sisa sisa ngewongnya dan pakein Haechan baju.
Mark ambil baju seragamnya di lantai, memakainya, pas lagi ngancingin seragamnya sudut Mark liat Haechan yang mau berguling. Dengan refleks Mark yang seperti spidermen, dia langsung nahan badan Haechan yang mau jatoh.
"Bear, bangun. Kita pulang" Mark mengelus pipi Haechan, mencondongkan tubuhnya lalu mengecup singkat bibir Haechan.
"Engh" Haechan membuka matanya. Dia langsung ngalungin tangannya di leher Mark. Mendusal manja. Manja kali dia gaes.
Cup
Mark mencium lembut dahi Haechan.
"Duduk dulu ya, kakak belum selesai kancingin bajunya"
Haechan mundurin dirinya terus liatin Mark yang lagi kancingin bajunya. Sedikit merapikan rambutnya dengan tangannya.
Haechan merentangkan tangannya yang langsung disambut baik sama Mark. Mark membuka pintu, dia sedikit melihat ke pintu sebelahnya Jeno dan Jaemin sudah tidak ada mungkin mereka sudah duluan pulang.
Mark membawa Haechan keluar, yang ternyata di koridor masih ada siswa dan siswi yang masih berkeliaran. Mereka sih gak curiga, soalnya udah biasa. Tapi ada juga yang natap risih, tapi gak berani speak up. Mark menatap lurus ke depan mengabaikan pandangan-pandangan orang kepadanya.
Lain lagi dengan Haechan yang berada di gendongan Mark, dia memasang muka tengil sambil mengacungkan jari tengahnya pada orang orang yang menatapnya. Mark gak tau, soalnya kan Haechan ngadep belakang.
Mark menurunkan Haechan tepat di sebelah mobilnya, membukakan pintu untuk Haechan masuk setelah itu kembali menutupnya. Mark berjalan memutar lalu memasuki mobilnya.
Keduanya kini berada di mobil Mark, Haechan menatap keluar jendela dengan mulut mengunyah keripik singkong.
Haechan diam diam melirik ke arah Mark, lalu tersenyum sendiri ia kembali membayangkan hal yang iya iya bersama Mark tadi. Betapa lakiknya kekasihnya itu, wajah Haechan memerah dengan sendirinya.
Mark melirik Haechan lalu terkekeh, "Jangan dibayangin terus, kamu mau lagi?"
Haechan membulatkan matanya, tangannya menggeplak bahu Mark membuat lelaki tampan itu tertawa.
"Serius Chan, kita belum pernah loh nyoba---" Mark mencondongkan tubuhnya pada Haechan. "Car sex" bisiknya di depan bibir Haechan lalu mengecupnya singkat.
Setelah mengatakan itu Mark menegakkan tubuhnya lalu fokus menyetir sambil tersenyum kecil.
Haechan ngebug, menggelengkan kepalanya mengusir pikiran pikiran konyol, ia tersedak saat tanpa sadar memasukkan potongan keripik itu terlalu banyak.
Uhuk
Haechan menunduk mencari air mineral yang ada di tasnya yang ia taruh dibawah kakinya.
Tangan Mark bergerak memegang pinggir dashboard, mengantisipasi takut takut kepala kekasih manisnya itu terpentok.
Dakkk
"Ah" kan, benar. Haechan terbentur, untunglah ada tangan Mark sebagai penghalang.
Pletak
"Awws,"
"Kak melk kenapa jitak Echan sih?" gerutu Haechan seraya menggosok jidatnya yang di jitak oleh Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Life || Markhyuck ft Nomin
RandomKisah sederhana ketua osis dan wakil ketua osis dalam menangani tingkah ajaib dari kekasih mereka. ⚠️ Terdapat kata kata kasar.