15. Pelukan

3K 322 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



15. Pelukan

Jisung mendorong kursi ke dekat jendela. Dia naik, membuka jendela dengan kedua tangan kecilnya. Dia mencondongkan tubuhnya. Beruntungnya kamar yang ia tempati ini ada di lantai satu. Dan keadaan juga sepi. Tidak ada pagar yang mengelilingi rumah. Hanya rumput yang tertutup salju sebagai pagar.

Dengan bermodal nekat, Jisung naik ke atas jendela. Dia melompat turun dan langsung menghantam salju tebal di bawahnya. Jisung meringis pelan. Beruntunhnya Jisung masih memakai sepatunya, hanya tangannya saja yang terasa sangat dingin.

"Papa.." Jisung bangkit berdiri, dia menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada orang baru dia berlari menuju rumah sebelah.

Hooddie yang Jeno gunting, Jisung ikat dan kembali memakainya. Kalau nanti dia bertemu dengan Daddy Jaehyun, Jisung akan mengadu dan meminta maaf karena tidak bisa menjaga barang yang ia bawa dengan baik.

Salju kembali turun. Jisung merasakan tubuhnya kembali kedinginan. Hoodienya tidak bisa melindunginya dengan baik karena robek panjang. Dan Jisung pun hanya bisa menguatkan dirinya. Berlari dibawah salju yang turun semakin banyak.

"Dingin," gumamnya pelan. Jisung tidak bisa berhenti sekarang, setidaknya sampai rumah tempat dia dikurung tadi sudah cukup jauh.

Jisung menggigil. Wajah dan bibirnya pucat, giginya saling mengeletuk karena kedingingan. Jisung memilih menyingkir. Duduk di depan sebuah toko sederhana yang sudah tutup. Jisung merapatkan tubuhnya pada pintu, memeluk tubuhnya sendiri berharap kalau dia bisa menghalau udara dingin.

Beruntungnya, hoodienya bisa menutupi seluruh tubuhnya. Anak itu menunduk setelah memakai tudung hoodienya.

"Papa, maaf. Tapi Jisung benci Daddy."

Sementara itu, di rumah keluarga Na, si sulung dan bungsu sedang berdebat. Yuta menolak Jaemin untuk ikut, tapi Jaemin memaksa.

"Dia anakku, hyung. Aku harus bertemu dengannya. Dia pasti ketakutan sekarang, dia pasti menangis. Jeno pasti melakukan sesuatu padanya. Biarkan aku ikut, hyung. Aku mohon."

Yuta memandangnya, "Jaemin, aku pasti akan membawa Jisung kembali. Tapi aku mohon, tetap di rumah. Salju turun kembali dan kau—"

"Apa aku akan menyusahkan?"

"Tidak!" Yuta langsung membantah. "Kau tidak akan menyusahkan, Jaemin."

Jaemin mengepalkan kedua tangannya, "Hyung, aku mohon. Aku ingin Jisung."

Yuta mengusap wajahnya kasar.

"Ayo." Jaehyun mendekat, dia mendorong kursi roda yang Jaemin duduki.

"Jaehyun."

Jaehyun menatap Yuta, "Jaemin akan ikut. Jisung akan lebih membutuhkannya."

~•~

HEARTLESS LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang