Bonus, 'Susu'.

3.9K 270 12
                                    

Ini aneh. Maafkan aku^^

~•~



"Yejun kenapa semakin mirip Jisung, ya?" Jaemin memandang anak keduanya yang mirip sekali dengan Jisung.

Jung Yejun. Bocah setahun setengah itu sekarang tengah bermain di teras lantai dua. Bermain dengan semua mainannya. Jaemin mengawasi dan sesekali bermain bersama, meladeni semua celotehan khas anak kecilnya.

"Papa!" Yejun memekik, merasa kesal karena tidak bisa menyatukan dua mainan mobil-mobilan miliknya.

"Ini memang tidak bisa disatukan, Yejun." Jaemin mengambilnya. "Lihat, tidak bisa, 'kan?"

Yejun menggerutu. Dia bangkit berdiri, mengambil mainannya yang lain. Jaemin meletakkan kembali mainannya, memperhatikan Yejun yang sekarang fokus pada susunan balok mainannya.

"Jun-ah!"

Jaemin menoleh, dia melihat Jisung berlari setelah meletakkan tasnya asal. Bocah delapan tahun lebih itu langsung mendatangi adiknya.

"Jisung, tidak mau cium Papa dulu?"

Jisung menggeleng, dia menarik tubuh adiknya. Menciumi pipinya berkali-kali. Yejun merengek, mencoba menjauhkan wajah hyungnya agar tidak menciumi wajahnya.

"Apa ini? Dia lebih memilih Yejun?"

Cup!

"Jangan cemburu pada anakmu sendiri, sayang."

Jaemin menatap Jaehyun yang baru saja mengecup singkat bibirnya. Lalu, pria Jung itu duduk di sebelahnya. Ikut menatap Yejun dan Jisung yang sekarang bermain bersama.

"Hyung kenapa sudah pulang?" tanya Jaemin bingung.

"Sengaja. Lagi pula, besok kantor libur. Tidak apa pulang lebih cepat."

Jaemin mengangguk mengerti.

"Mereka kenapa mirip sekali, ya?" tanya Jaehyun, "Apa kita terlalu mencintai Jisung sampai-sampai kita membuat duplikatnya?"

"Aku juga bingung, hyung." balas Jaemin, dia menyenderkan kepalanya di bahu suaminya. "Doa Jisung terkabul saat dia ingin memiliki adik yang mirip dengannya."

Jaehyun terkekeh mendengarnya.

"Jangan dimakan, Yejun." Jisung merebut balok yang akan Yejun masukkan ke dalam mulutnya.

"Aaaah!" Yejun memekik. Merasa tidak terima. Kedua tangannya mencoba menggapai balok yang Jisung angkat tinggi-tinggi dengan tangan kanannya.

"Andwae~"

"Aaaaa!"

Jisung memejamkan matanya mendengar teriakan melengking Yejun. Yejun bangkit berdiri, dia menubrukkan tubuhnya pada Jisung.

"Jun, kau berat." Jisung memeluknya, "Daddy, bantu Jisung."

"Aku memang benar-benar terlupakan." Jaemin menggerutu.

Jaehyun terkekeh. Dia bangkit lalu mendekat ke kedua anaknya. Mengangkat tubuh Yejun ke gendongannya.

"Aaa," kedua tangan Yejun terbuka dan tertutup. "Andkkahks! Papa!"

Jaehyun menatap Jaemin, "Semuanya tidak melupakanmu, Papa."

~•~

"Mandi dulu."

Yejun menggeleng. Dia memberontak dipelukan Jaemin.

"Mandi dulu, Yejun. Udah sore ini, Yejun bau asem." Jaemin menatapnya, masih bersabar dengan Yejun yang benci mandi. "Katanya ingin pergi bersama dengan Kakek dan Nenek, 'kan? Jadi, ayo mandi. Bebek karetnya sudah menunggu, dan kalau Yejun kelamaan, nanti bebek karetnya menangis."

HEARTLESS LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang