6. JALUR KUNCI

232 94 220
                                    

***
Cinta adalah sebuah rasa yang datang secara tak sengaja.

***

Malam yang sunyi saat Zeenaira terlelap dalam gelap, hingga langit berputar menyembunyikan bulan dan berganti menerbitkan sang matahari. Dengan sinar yang terpancar dari sela-sela cendela kamar Zeenaira.

Suara alarm yang terdengar begitu nyaring sangat keras, membuat Zeenaira terbangun dari tidurnya. matanya terasa begitu berat untuk terbuka.

Namun Zeenaira berusaha mengumpulkan nyawanya dengan segenap jiwa dan raga, memaksakan tangan kanannya perlahan meraih jam yang ia letakan dimeja samping tempat tidurnya.

Zeenaira sedikit membuka mata untuk mematikan alarm dan melihat jam yang sudah pukul 05.50, ia bergegas bangkit dari tempat tidurnya berjalan mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi dengan matanya yang setengah terbuka.

Setelah itu Zeenaira bersiap-siap memakai seragam putih abu-abu dan menyatok rambut panjangnya dengan gaya curly, tidak lupa memakai parfum beraroma shoft keseluruh tubuhnya.
Zeenaira yang sudah siap, keluar dari kamar dan berjalan menuju keluar rumah.

Tepat di depan pintu, sejenak Zeenaira terdiam. Ia memejamkan mata dan menghirup udara segar pagi ini, dengan paparan sinar matahari yang menyinari wajah Zeenaira yang terlihat natural tanpa make up.

Suara kicauan burung dipohon menambah kesan alam yang damai, namun tiba-tiba terdengar suara teriakan Om dan Tantenya yang membuat Zeenaira Sepontan beralih menengok ke arah suara teriakan itu.

"Zeenaira..... Surprise....." teriak Om Ariz dan Tante Dewi yang berdiri di depan garasi mobil.

"Om....Tante." Zeenaira yang terkejut tersenyum haru dan berlari ke arah Om dan Tantenya.

Sebuah motor Vespa metic berwarna yellow gloss nyaris membuat Zeenaira tak bisa berkata-kata lagi. Matanya mulai berkaca-kaca senyum manisnya merubah deru haru dihadapan Om dan Tantenya.

Pelukan hangat Tantenya menambah kehangat yang Zeenaira idam-idamkan.

"Sayang, jangan nangis dong, ini hadiah buat kamu biar kamu semangat sekolahnya," saut Tante dewi yang memeluk Zeenaira.

"Ponakan Om, udah dong jangan sedih gitu," ucap Om Aris dengan mengusap-usap rambut Zeenaira seperti layaknya anak kecil.

"Dari pada sedih-sedih gitu, nih kuncinya dan sekarang kamu bisa berangkat sekolah pakai motor ini." Om Ariz memberikan sebuah kunci motor dengan gantungan yang terukir nama Zeenaira.

"Om...makasih ya," ucap Zeenaira dengan manja dan memeluk erat Omnya.

"Yaudah sekarang kamu berangkat ya Zeen, udah siang nih nanti kamu telat ke sekolahnya," saut Tante dewi.

Zeenaira yang sepontan melihat jam bergegas bersiap-siap berangkat dan berpamitan dengan Om dan Tantenya.

"Ehh... Zeen tunggu," teriak Om yang berlari mengambil sebuah helem Bogo berwana kuning gloss dan memakainya ke kepala Zeenaira.

"Makasih Om , Zeenaira langsung jalan ya," saut Zeenaira dan melambaikan tangan kearah Om dan Tantenya.

"Hati-hati Zeen jangan kebut-kebut!" teriak Tante Dewi.

Cuaca hari ini cukup cerah dan suasana jalanan yang tidak begitu padat, membuat Zeenaira semakin bersemangat memulai harinya.
Sesampainya di sekolah, Zeenaira mencari tempat parkir yang aman dan berjalan menuju kelasnya.

ZeeNRey [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang