9. BERUSAHA MENDEKAT

196 72 394
                                    

***
Mengagumkannya saja tidak cukup untuk menaklukkan hati, jika tidak adanya usaha keras di dalamnya.

***

Di tengah tawaan Zeenaira dan kedua temannya, tanpa mereka sadar bahwa Reygan masih mengikuti mereka dan berdiri tepat di belakang Zeenaira.

Bahkan Reygan mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Naura dan juga Alica, dimana mereka berbicara tentang Reygan dan mereka tertawa tanpa memperdulikan orang-orang di sekeliling mereka.

"Ekkhemm ... "
Tiba-tiba terdengar suara batuk kecil dari arah belakang Zeenaira dan kedua temannya.

Suara batuk kecil itu membuat Zeenaira menoleh dan membalikan badannya ke arah belakang dan melihat sosok laki-laki yang tersenyum melihatnya.

"Ka Reygan..." Saut Zeenaira dengan mengurutkan dahinya.

"Ehh... Zeenaira," sapa Reygan dengan tersenyum.

"Ngapain kak Reygan masih disini?" Ucap Zeenaira dengan heran.

"Gua kan mau jalan ke parkiran juga."
Dengan sepontan Reygan menyalip Zeenaira dan kedua temannya.

Zeenaira yang terdiam hanya memperhatikan langkah kaki Reygan yang berjalan kearah parkiran.

"Gua sih yakin speak doang itu mah dia," cetus Naura yang juga memperhatikan Reygan.

"Negatif tingking aja lu !! jalan kearah parkiran kan emang satu jalur jadi wajar kalo dia lewat sini," saut Alica.

"Gini nih kalo udah demen sama orang pasti di belain mulu,heran gue."

"Bukan ngebelain Nau, tapikan emang bener tau."

"Mulai kan mulai ribut mulu, dah lah gua duluan bye!!"  Zeenaira meninggalkan kedua temannya dan berjalan kearah parkiran.

"Loh...loh... Zeen," ucap alica.

"Zeen tunggu .... " Teriak Naura dan Alica yang berlari mengejar Zeenaira.

Zeenaira yang berjalan mendekati sebuah motor miliknya tanpa menghiraukan kedua sahabatnya yang berteriak memanggilnya.

Tepat saat Zeenaira berdiri di depan sebuah motor vespa kuning miliknya dan mengambil sebuah helm kuning gloss , ia melihat Reygan yang juga berdiri di depan motor hitam miliknya.

Dan melihat Reygan yang juga tak sengaja tengah menatap Zeenaira, mereka pun akhirnya saling tatap tanpa berbicara apapun.

Namun tatapan Zeenaira terhenti saat kedua temannya berteriak dan menepuk pundak Zeenaira.

"Astaga Zeen,  Bisa-bisanya lu ninggalin gua sama Naura,"

"Ya lagian lu berisik sih, yaudah gua tinggal aja."

"Setuju Zeen, Alica emang berisik banget no debat tau gak!!" Ucap Naura.

"Iyah berisik banget emang, kayak suara lato-lato tangga gua Nau."

"Ehh ... ehh ... Ehh ... Sembarangan lu berdua kalo ngomong, masa suara merdu gua lu sama-samain sama suara lato-lato sih," Alica yang mencoba menyangkal suara cemprengnya itu.

"Hahah...." Naura tertawa tepat di sebelah Alica.

"Nih ya Ca kalo lu mau tau, lu ngomong pelan juga bisa buat negara kita nih, negara Indonesia bergetar. Apa lagi kalo lu teriak Ca... Beuhh!!  bisa-bisa bumi dan isinya yang bergetar Ca."

"Ya tapi jangan samain gua sama suara lato-lato dong, Nau?"

"Yaudah gua samain sama suara toa aja mau gak?" Ucap Naura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZeeNRey [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang