Ji Eun tengah sibuk merapikan baju dan barang miliknya. Sejak pagi ia tak berhenti membereskan ini dan itu. Kini kamarnya tampak lebih rapi.
"Ji Eun sayang, istirahatlah.." Ucap Eomma menghampiri putrinya.
"Nee Eomma. Ini tak melelahkan. Ada apa Eomma kemarin?" Tanya Ji Eun memeluk tangan ibunya dan menyederkan kepalanya ke pundak sang ibu.
"Memangnya salah kalau Eomma masuk ke kamar putrinya? Eomma sangat merindukanmu sayang."
Kini Eomma memeluk sang putri dan mencium pucuk kepalanya.
"Eomma.. Ji Eun sayang Eomma." Ungkap gadis itu membalas pelukan sang ibu
"Ekhem.. Eomma.." Seru Jungkook yang sedang bersandar di pintu masuk kamar noonanya.
"Eomma tak lupa kan sama janji Eomma ke Jungkook?"
"Heh, janji apa sayang? Apakah Eomma melupakan sesuatu yang penting?"
Kini Eomma beralih ke putra bungsunya
"Eomma pasti lupa. Semenjak gadis itu ke rumah ini, Eomma bahkan tak menganggapku ada. Eomma menyebalkan!" Pekik Jungkook yang kini masuk ke kamarnya.
Eomma tampak terkejut. Ia sama sekali tak mengerti kesalahan apa yang telah ia perbuat. Ji Eun yang menyadari raut kekhawatiran sang ibu mencoba menenangkannya
"Eomma, biar Ji Eun saja yang mengurus Jungkook. Bukankah Eomma akan pergi ke rumah Paman? Kurasa Appa akan segera datang. Ini sudah hampir siang."
"Omo, astaga.. Eomma lupa, sayang. Kalau begitu Eomma titip adikmu ya. Kalo ada apa" kabarin oppamu atau appa. Nee Ji Eun sayang?"
Ji Eun hanya mengangguk dan setelah menunggu beberapa menit, tepat saat ibunya sudah pergi dengan ayahnya. Gadis itu melangkah memasuki kamar Jungkook yang tak terkunci
"Minta maaflah pada Eomma. Jangan berkata kasar padanya. Kau tahu, Eomma hampir menangis karena mendengar ucapan mu tadi."
"Yak! Apa kau tuli? Aku sedang berbicara padamu, Kim Jungkook!"
Ji Eun semakin marah saat adiknya sama sekali tak menganggapnya ada dan mengabaikan semua perkataannya.
Jungkook hanya berbaring, menyilangkan kakinya sedangkan tangannya sibuk bermain ponsel.
"Ck, aku heran bagaimana oppa bisa sabar menghadapimu. Belum genap seminggu aku menjadi noonamu, aku sudah kehilangan kesabaranku."
"Kalau begitu, pergilah! Aku tak membutuhkanmu di sini, Noo-na." Balas Jungkook dengan nada yang tak mengenakkan di telinga.
"Kau? Apa kau senang jika aku pergi lagi?" Kini Ji Eun merasakan panas di kedua matanya.
"Apakah aku terlihat senang dengan kepulanganmu? Aku sangat membencinya. Kau tahu. A-ku mem-ben-ci mu, Noo-na." Tekan Jungkook yang saat ini tengah menatap tajam gadis di depannya yang mungkin sedang menahan sesuatu di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved Noona
FanfictionKisah Jungkook dan Noonanya, Ji Eun yang selalu saja bertengkar akibat kesalahpahaman. Seokjin sang kakak tertua sampai bingung bagaimana menghadapi kedua adiknya. Disisi lain, Jungkook dan Ji Eun sangat menyayangi satu sama lain sebagai saudara tap...