Semenjak insiden pertengkaran itu, Jungkook dan Ji Eun tak lagi saling menyapa. Mereka bahkan seperti asing, seolah tak mengenal satu sama lain.
"Klekk.." Suara pintu kamar dibuka dengan pelan oleh Seokjin. Ia tahu bahwa adik perempuannya tak pernah mengunci kamarnya.
"Dek..." panggilnya lembut
Gadis yang sedang berbaring membelakangi pintu tersebut perlahan bergerak, hanya kepalanya yang menoleh ke sumber suara.
"Iya Opp..."
"Adek sakit?" Tanya Seokjin kini sudah duduk di tepi ranjang sembari meletakkan tangannya di kening sang adik.
Adiknya, Ji Eun hanya menggeleng pelan.
"Aku baik-baik aja Oppa. Tak perlu khawatir." ucap Ji Eun tersenyum manis.
"Sudah 8 hari kau tak keluar kamar. Eomma dan Appa sangat khawatir. Kau yakin baik-baik saja?"
Memang sudah beberapa hari Ji Eun mengurung kamar. Ibunya selalu mengantar makanan ke kamarnya dan mengecek kondisi putrinya tanpa bertanya apapun. Sang Ibu tak ingin membuat putri kesayangannya itu terganggu.
"Ji Eun, Oppa memang ga ada di sampingmu selama 10 tahun tapi bukan berarti Oppa ga sayang kamu. Oppa sayang banget sama kamu. Gimana bahagianya Oppa karena sekarang adek Oppa yang paling cantik di dunia udah kembali lagi ke rumah ini."
"Hiks. maafin Ji Eun ya Oppa." Gadis itu memeluk erat lelaki tampan yang tak lain adalah kakak tertuanya, Seokjin. Tangannya melilt pinggang kakak lelakinya dan kepalanya ia tenggelamkan pada dada bidang sang kakak tampannya.
🌻🌻🌻
Eomma tengah merapikan seragam anak bungsunya, Jungkook. Melipat dan meletakkan di lemari kamarnya.
Sedangkan si gigi kelinci tengah mandi karena hari ini masih sekolah."Eomma?" seru Jungkook sedikit terkejut karena ibunya ada di kamar dan matanya melihat sekeliling. Berubah. Menjadi sangat rapi.
"Apa Eomma tak boleh masuk ke kamar anak laki-laki tampannya, Jung? Eomma hanya ingin merapikan kamarmu dan menyiapkan seragammu. Itu saja." ucap Eomma tersenyum hangat.
"Bukan gitu Eomma. Jungkook hanya ngerasa aneh saja. Tak biasanya Eomma sepagi ini ke kamar Jungkook. Lagian biasanya Eomma juga tak terlalu peduli mau kamar Jungkook seberantakan apapun."
Wanita itu langsung berdiri dan memegang wajah sang anak. Tangan kanannya membelai pelan pipi sang anak..
"Eomma minta maaf karena semenjak Noonamu kembali. Eomma tak lagi memperhatikan anak bungsu Eomma."
Jungkook terdiam. Ia dapat melihat ibunya sedang menahan air mata.
"Eomma.." ucap Jungkook pelan
"Eomma sudah siapkan seragammu. Cepatlah pakai dan jangan lagi kamu berangkat tanpa sarapan. Seminggu ini kau bahkan tak pernah makan bersama Eomma dan justru menghabiskan waktumu di rumah sepupumu."
Jungkook hanya mengangguk dan ibunya berjalan keluar.
"Maafkan Jungkook Eomma. Tapi rasanya hati Jungkook masih belum bisa menerima Noona kembali."
🌻🌻🌻
Seokjin sudah bersiap berangkat ke kantor. Ia melangkah pelan menuju meja makan yang sudah dipastikan hanya akan ada eomma dan appanya. Ya. seminggu terakhir meja makan ini sepi.
"Jin, appa akan ke keluar kota untuk mengecek kantor cabang yang baru. Kau bisa menghandle kantor bersama Yoongi?"
Seokjin terdiam sesaat.
"Appa, bukankah aku sudah bilang kalo Appa harus banyak istirahat. Biar aku saja yang ke luar kota. Appa di rumah saja dan mengurus kantor. Dibantu Yoongi agar Appa tak kelelahan."
Appa menggelengkan kepalanya.
"Eommamu akan menemani Appa. Kau di rumah dan tolong jaga adik"mu. Appa tau jika Jungkook dan Ji Eun sedang renggang. Jungkook yang menginap di rumah sepupumu, Namjoon dan Ji Eun yang memilih berdiam di kamar. Appa harap kau bisa mendamaikan mereka."
Seokjin hanya menghela nafas dan akhirnya setuju dengan keputusan ayahnya.
Tak berapa lama Jungkook datang menghampiri meja makan dan mendudukkan diri di salah satu kursi.
Anak itu sudah memakai seragam lengkap dan tasnya."Putra Eomma sangat tampan sekali." Puji ibu Jungkook sambil mengusap kepala sang anak.
"Makanlah yang banyak Jung. Kau terlihat kurus." Tambah Appa memperhatikan putra bungsunya itu.
"Kau berangkat dengan hyung ya dek? sekalian hyung ada urusan sama Namjoon di sekolahmu." Ucap Seokjin yang duduk di samping Jungkook.
Jungkook hanya mengangguk saja. Ini pertama kalinya ia merasa canggung saat makan bersama keluarganya. Seminggu terakhir ia memilih tidur dan makan di rumah Namjoon. Sepupunya yang juga salah satu guru di sekolahnya. Sejak kecil Jungkook sangat dekat dengan Namjoon. Eomma, Appa dan hyungnya tak akan mempermasalahkan jika dirinya menginap selama berhari-hari di rumah Namjoon.
🌻🌻🌻
Di atap sekolah seperti biasa 3 murid lelaki tengah berkumpul sambil menikmati cuaca cerah hari ini. Mereka tidak membolos. Ini sudah jam pulang sekolah tetapi mereka enggan pulang ke rumah. Tepatnya Jungkook. Dirinya malas sekali harus pulang.
"Jung.. Lo lagi ada masalah?" Tanya Taehyung yang sedari tadi sibuk melihat galeri foto selcanya yang tampan. Ia sesekali melirik temannya yang sejak tadi tak henti-hentinya merokok.
Jungkook hanya menoleh dan mengukir senyuman kecil.
Jimin, sahabatnya yang satu berjalan mendekat ke Jungkook yang bersandar di tembok. Jimin pun ikut menyandarkan tubuhnya. dengan kaki kanan di tekuk, sedangkan kaki kirinya lurus ke depan. Ia mengeluarkan sebuah permen dari sakunya. Lolipop.
"Gue ga tau seberat apa masalah Lo. Tapi tolong jangan sakitin diri Lo. Buang rokok Lo. Ini ketiga kalinya Lo ngeroko dalam sehari. Nih permen biar ga pahit bibir Lo."
Jungkook tentu saja menolak. Bahkan melirik temannya saja tidak. Ia tetap mengisap nikotin itu tanpa henti. Sampai akhirnya dia bersuara.
"Gue takut nyakitin kakak gue. Seminggu yang lalu gue bener" shock ngeliat Noona yang gemetaran dan mengigau ketakutan saat hujan deras."
"Jung..." Jimin mengelus punggung Jungkook pelan karena merasa tubuh sahabatnya ini bergetar menahan tangis.
"Tapi gue benci sama dia. Dia udah ninggalin gue 10 tahun. Dia ingkar. Gue pikir dia bakalan kangen dan sedih saat berpisah sama gue. Taunya gue salah, yang ada Noona justru bahagia di Amerika. Jahat banget kan Noona gue, Jim. Hiks"
Tumpahlah air mata Jungkook saat mengingat Noonanya. Kakak perempuan yang sangat ia sayangi tapi juga ia benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved Noona
Fiksi PenggemarKisah Jungkook dan Noonanya, Ji Eun yang selalu saja bertengkar akibat kesalahpahaman. Seokjin sang kakak tertua sampai bingung bagaimana menghadapi kedua adiknya. Disisi lain, Jungkook dan Ji Eun sangat menyayangi satu sama lain sebagai saudara tap...