[07] friendzone

25 5 10
                                    

"Tsundere."

---•°♪°•---

"Hahaha muka mu merah, tuh. Lucu tau kamu tuh, kayak tomat." ucap Akane meledek laki-laki disebelahnya.

"U-udah ah! Diem lu!" ucap Kashima masih dengan kondisi wajah semerah tomat.

'Lucu? dia bilang gue lucu!? AAARRGHH jantung gue....... Ok, stay cool.' batin Shouto.

"Udah ah, lama! ayo buru ke kelas." ucap Shouto.

Mereka pun lanjut berjalan menuju kelas mereka, sepanjang jalan terlihat sepi yaiyalah udah jam masuk.

Tibalah mereka didepan pintu kelas 1-2 dan bergegas masuk.

"Halo guys, kali ini kami ingin menyampaikan sebuah ingfo." ucap Akane sambil berdiri didepan kelas bersama Shouto.

"Afaan tuch." tanya salah seorang murid.

Shouto pun segera menjelaskan pengumuman yang diberikan guru kepada mereka. Dari permukaan sampai akar dia jelaskan dengan tegas dan teliti sampai akhirnya semua murid dikelas pun paham.

"Jadi besok gotong royong buat acara kemah dan festival? berarti nggak belajar dong." sahut seorang murid perempuan bersurai putih seperti butiran salju, ialah Misa sekretaris kelas 1-2.

"Yoi Misa-chan, sekretaris diperintahkan untuk mengabsen semua murid di kelasnya. Btw semua wajib datang, yang nggak datang bakal kena sanksi. Atau kalau nggak dijadiin patung es sama Misa-chan." ucap Akane panjang lebar dangan senyuman khas nya.

"Yak, lagian siapa juga kan yang nggak mau datang pas gotong royong persiapan acara? nggak ada, kan?" ucap seorang gadis bersurai merah bergradasi oranye diujung helai rambutnya dengan mata merah cerah dengan senyuman mematikannya menatap ke arah belakang dimana sekelompok murid yang berencana bolos sekolah.

Ia bernama Rinko, merupakan bendahara kelas 1-2. "Uang sanksinya kan lumayan buat beli apel di minimarket." lanjutnya.

"Yeu, lu mah pikirannya apel aja. Ntar jadi apel tau rasa lu." ucap Misa.

"Gapapa gw jadi apel, apel kan manis kaya gua." ucap Rinko sambil tersenyum lalu tiba-tiba ia dilempari buku paket tepat mengenai wajahnya yang sedang tersenyum manis.

"-AAAKK, DUH! Apaansih, sakit tau." ucap Rinko mengambil buku paket yang dilemparkan ke wajahnya lalu memegang hidungnya.

"Kalo sampe hidungku yang mancung ini jadi pesek gara-gara kamu, aku jadi kehilangan wajah manisku." ucap Rinko seraya berpose seperti orang yang terdzolimi.

"Lu mau dilemparin apa lagi selain buku paket?" ucap Misa menatapnya tajam.

"EH! M-maap! ampun bu sekretaris, saya berjanji tak akan seperti itu lagi kepada bu sekretaris." ucap Rinko sambil berlutut layaknya seorang prajurit yang berlutut didepan singgasana raja.

"Udah, kalian disini mancing keributan udah kaya tom and jerry aja." sahut salah satu lelaki bersurai keemasan.

"Orang yang cuman numpang jabatan diam." ucap Rinko dan Misa bersamaan.

Lelaki bersurai keemasan yang bernama Louis ini, kini tengah sweatdrop mendengar ucapan temannya.

Akane dan Shouto yang sedari tadi masih berdiri didepan kelas juga ikut memasang waiah sweatdrop melihat tingkah teman sekelas mereka.

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang